Snack suplemen ini diciptakan oleh seorang dokter spesialis psikiatri beragama Muslim berdarah Yahudi yang bernama dr. Imran Posner. Dokter asal Pennsylvania, Amerika Serikat, ini terilhami karena panjangnya durasi puasa di Amerika Serikat di berbagai negara bagian apalagi jika sedang musim panas ( summer ).  “ Yang kami harapkan adalah bisa membantu umat muslim untuk memperlancar puasa mereka. Baik mereka yang kesulitan menjalankan ibadah puasa karena tuntutan pekerjaan yang keras, juga bagi mereka yang masih berpuasa tapi masih sering mengalami tantangan untuk terus kuat. Diharapkan dengan Ramadan Bar mereka bisa memperkaya gizi saat Sahur, sehingga mereka merasa lebih mudah mengelola puasanya. Dan tidak merasa lemas atau pusing karena kekurangan energi serta lebih bisa berkonsentrasi.“ jelas dr. Posner.

Bersama rekannya Farid Sanders, mereka berdua mendirikan Fajr Foods yaitu perusahaan yang memproduksi Ramadan Energy Bar. Adapun suplemen ini diluncurkan pada bulan Ramadhan tahun 2015 yang lalu. 

Yang membedakan Ramadan Energy Bar dengan suplemen lainnya yaitu kandungan pati jagung mentah yang memakan waktu lama untuk dicerna. Sebab kandungan tersebut bagus untuk tubuh yang berpuasa karena darah mendapatkan asupan gula secara bertahap hingga 9 jam. Dan juga dr. Posner menjelaskan bahwa “Telah banyak penelitian ilmiah tentang efektivitas pati jagung mentah dalam mempertahankan gula darah. Ada studi pada pasien diabetes dan obesitas. Kami pikir ini efektif diterapkan pada umat muslim yang berpuasa”. Ramadan Energy Bar saat ini hanya memiliki varian rasa coklat saja dan dijual di pangsa pasar Amerika Serikat yang dijual secara online. Penjualan yang ramai biasanya sebulan menjelang bulan Ramadhan atau selama bulan Ramadhan.