Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menerbitkan surat utang global (global bonds) senilai 500 juta dollar AS atau setara sekira Rp 7,5 triliun (kurs Rp 15.086 per dollar AS) pada Selasa (5/5/2020) kemarin.
Dalam proses penawarannya, obligasi Bank Mandiri ini mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hampir lima kali.
Dari size yang ditawarkan Bank Mandiri sebesar 500 juta dollar AS, namun total permintaan investor mencapai 2,4 miliar dollar AS.
Baca juga: Bunga Kartu Kredit Turun, Ini Respons BCA dan Bank Mandiri
Adapun investor yang membeli surat utang global Bank Mandiri ini dari Asia sebanyak 66 persen dan 34 persen dari Eropa, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Serikat.
Sementara kupon yang ditawarkan oleh Bank Mandiri sebesar 4,75 persen. Kupon yang ditawarkan ini lebih tinggi dari global bond yang ditawarkan pemerintah pada awal April 2020 sebesar 3,9 persen.
Sedangkan jangka waktu kontrak surat utang ini hingga 2025 atau memiliki tenor selama lima tahun.
“Di tengah kondisi pasar global yang tidak pasti, banyaknya minat investor terhadap Global Bonds yang diterbitkan BUMN ini menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi salah satu tujuan investasi menarik di dunia," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam keterangan tertulisnya, Rabu (6/5/2020).
Baca juga: Bantu Tenaga Medis, Bank Mandiri Gelontorkan Dana Rp 140 Miliar
Erick Thohir pun mendorong kepada perusahaan pelat merah lainnya untuk terus kreatif dalam mencari pendanaan.
Menurut Erick, BUMN tak boleh hanya mengandalkan kucuran dana dari perbankan, penerbitan obligasi dalam dollar AS ini juga patut untuk ditiru.
Sebelumnya, PT Hutama Karya (Persero) Tbk juga menerbitkan surat utang global sebesar 600 juta dollar AS dengan kupon yang ditawarkan sebesar 3,75 persen.
Dalam penawarannya, HK mencatat kelebihan permintaan hingga 6 kali dari nilai yang diterbitkan.
Adapun Investor yang melakukan pembelian Global Bonds berasal dari Asia (42 persen), Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (30 persen), dan Amerika Serikat (28 persen).
Sumber
https://money.kompas.com/read/2020/0...iliun?page=all
Laku keras