Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Spriggan13Avatar border
TS
Spriggan13
Puan Maharani Bilang Kita Tak Hanya Butuh PSBB, tapi Juga GRBB
Puan Maharani Bilang Kita Tak Hanya Butuh PSBB, tapi Juga Gotong Royong Berskala Besar



WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengatakan, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia bisa diatasi secara bersama-sama, berkesinambungan, dan gotong royong oleh semua pihak.

Hal itu ia katakan dalam acara pemberian sembako yang diadakan Persaudaraan Istri Anggota (PIA) DPR, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (4/5/2020).

"Di masa pandemi ini, kita tidak hanya perlu pembatasan sosial skala besar, tapi kita juga butuh gotong royong berskala besar," kata Puan.

Menurutnya, masalah Covid-19 hanya bisa diselesaikan secara bersama-sama, tidak bisa sendiri-sendiri, dan harus berkesinambungan.

Politikus PDIP itu mengimbau semua pihak bergerak membantu sesama, terutama untuk mereka yang terdampak langsung wabah Virus Corona.

"Kita tengok tetangga kita, kita lihat apakah ada yang butuh bantuan."

"Mari kita bergotong royong, memupuk semangat solidaritas sosial untuk mengatasi dampak Corona," ujar Puan.

Dia menilai bantuan sembako yang diberikan PIA DPR merupakan wujud gotong royong secara sosial, untuk membantu pihak-pihak yang telah membantu kinerja para anggota DPR di parlemen.

Puan menegaskan, gotong royong melawan Covid-19 bukan hanya membantu dari sisi kesehatan, namun bantuan secara sosial seperti kebutuhan sehari-hari.

"Ini bentuk gotong royong untuk bapak dan ibu semua, jangan dilihat jumlahnya namun sebagai rasa empati untuk kita semua," paparnya.

Puan mengatakan, ada sekitar 1.700 paket sembako yang akan diberikan kepada pihak yang bekerja di lingkungan DPR dan Rumah Jabatan Anggota (RJA) di Kalibata dan Ulujami.

Dia menilai, bantuan tersebut merupakan kepedulian kepada orang-orang yang selalu membantu tugas kinerja anggota DPR.

"Saya menyadari bahwa tidak mudah bagi kita menjalani pekerjaan sehari-hari dalam masa pandemi COVID-19."

"Karena kita harus jaga jarak, rajin cuci tangan dengan sabun, dan ingatkan lingkungan untuk tetap jaga kesehatan," tuturnya.

Selain Puan, acara itu turut dihadiri Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel dan Muhaimin Iskandar, serta Ketua PIA DPR Tri Hatmanti Utut Adianto.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) harus dijalankan secara efektif, termasuk soal isolasi pasien.

Sebab, Jokowi mendapat laporan di daerah PSBB ada pasien positif Virus Corona (Covid-19) bisa kabur dari rumah sakit.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memberikan arahan dalam rapat terbatas Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/5/2020).

"Kemudian, apakah isolasi yang ketat juga dilakukan?"

"Karena saya melihat sudah positif saja masih bisa lari dari rumah sakit, yang PDP masih beraktivitas ke sana ke mari," tutur Jokowi

Presiden juga mengingatkan, perlunya pengawasan dan perlindungan khusus bagi kelompok rentan hingga manula selama penerapan PSBB.

"Kemudian juga apakah warga yang berisiko, yang manula, yang memiliki riwayat penyakit, riwayat komorbid ini sudah diproteksi betul?" tegas Jokowi.

Kepala Negara menyebut, evaluasi penerapan PSBB perlu dilakukan.

"Evaluasi evaluasi yang terukur seperti ini perlu dilakukan," ucapnya.

Jokowi juga meminta para kepala daerah yang menerapkan PSBB memiliki target yang jelas.

Salah satunya, kata Jokowi, melakukan tes PCR Covid-19 secara massal, hingga melakukan pelacakan terhadap potensi penyebaran Virus Corona.

"Setiap daerah yang melakukan PSBB harus memiliki target-target yang terukur. Ada targetnya."

"Misalnya, berapa jumlah pengujian sampel yang telah dilakukan?"

"Tes PCR yang telah dilakukan?"

"Apakah pelacakan yang agresif telah dikerjakan?"

"Berapa yang telah ditracing setiap hari?"

"Betul-betul ini yang harus dikerjakan," beber Jokowi.

Jokowi pun meminta adanya evaluasi PSBB, karena penting untuk menilai tingkat keberhasilan yang telah dilalukan oleh kepala daerah dalam pencegahan Virus Corona.

Selain itu, evaluasi ini diharapakan bisa melihat sisi-sisi mana yang masih perlu pengawasan ketat dan mana yang tidak.

"Saya melihat beberapa kabupaten dan kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk tahap kedua."

"Ini perlu evaluasi."

"Mana yang penerapannya terlalu over, terlalu kebablasan, dan mana yang masih terlalu kendor," jelas Jokowi.

Kepala Negara menilai, evaluasi ini sebagai penilaian apakah penerapan PSBB perlu diperpanjang atau tidak.

"Evaluasi ini penting, sehingga kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan di kota, kabupaten maupun provinsi yang melakukan PSBB," papar Jokowi.

Jokowi meminta adanya evaluasi menyeluruh terkait penerapan PSBB di 4 provinsi dan 22 kabupaten saat pandemi Covid-19.

Tentunya, evaluasi ini merujuk sejumlah daerah yang akan memasuki tahap kedua penerapan PSBB.

"Mengenai penerapan PSBB di 4 provinsi dan 22 kabupaten dan kota."

"Saya ingin memastikan bahwa ini betul-betul diterapkan secara ketat dan efektif," ucap Jokowi. (Chaerul Umam)

https://wartakota.tribunnews.com/202...besar?page=all







Makan sego asu ya begini jadinya...

onik
jojodogluncat
ceuhetty
ceuhetty dan 30 lainnya memberi reputasi
31
2.5K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.