Selamat jalan musisi tanah air, selamat jalan seniman yang selalu rendah hati selalu spesial di hati para penggemar. Walau lirik dari cendol dawet ambyar bukan dari Pak de Didi Kempot secara langsung.

Namun di setiap lagu beliau seperti "pamer bojo" kata-kata itu sering dilantunkan, bahkan "ambyar" menjadi satu hal yang sering di ucapkan oleh berbagai kalangan.

Indonesiapun tesengat dengan kata-kata "ambyar" dengan berbagai macam lagu galau mulai dari Cidro sampai Kartonyono Medhot Janji. Didi Kempot sosok yang ramah dan rendah hati, bahkan mendapat julukan Bapak Loro Ati Nasional, Bapak Patah Hati Indonesia, Lord Didi, bahkan terbaru disebut sebagai Godfather of Brokenheart.



Lagunya yang identik dengan patah hati membuat Pak De di juluki hal-hal seperti itu, tapi penyanyi campur sari yang sangat disuka banyak orang khususnya orang Jawa akan merasa kehilangan ketika Pak de menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit Solo.

Mungkin seperti yang sudah banyak diketahui latar belakang dari Didi Kempot, darah seni berasal dari ayahnya pelawak terkenal, yaitu mendiang Ranto Edi Gude lebih dikenal dengan nama Mbah Ranto.

Bahkan beliau juga adik dari pelawak senior Srimulat, mendiang Mamiek Podang atau Mamiek Prakoso yang sudah meninggal lebih dahulu.



Sobat ambyar tentu akan merasa kehilangan dari sosok yang suara emasnya telah menjadi bagian dari kehidupan harian. Pamornya semakin tua semakin menjadi, Pak de Didi Kempot memang sangat berjasa di industri campur sari.

Karir musiknya yang berawal dari musisi jalanan sejak 1984 hingga 1989, membuka mata banyak orang. Perjuangan itu perlu proses, untuk menjadi seniman yang melegenda tak boleh patah semangat. Apalagi instant tanpa adanya proses yang panjang, Pak de Didi telah membuktikan hal itu berjajar dengan artis dan seniman musik yang menjadi legenda lainnya seperti Rhoma Irama dan Iwan Fals.

Beliau memang meninggal mendadak akibat penyakit Jantung, tubuhnya di senin malam sempat merasa tak enak badan dan terasa panas. Kemudian pergi ke Rumah Sakit Kasih Ibu di Solo, namun tak berapa lama beliau dinyatakan telah meninggal dunia.



Di tengah pandemi sang maestro pun meninggal, tapi yang jelas insan yang bernyawa akan merasakan mati. Untuk itu selamat jalan Pak de, semoga segala kebaikanmu di balas Tuhan dengan nikmat yang berlimpah. Walau kini Pak de tinggal kenangan, tapi sebagai sobat ambyar berusahalah menjadi sosok Pak de yang baru.

Ramah, rendah hati, sopan, mengembangkan ilmu yang dimiliki dengan maksimal, dan juga menjadi suri tauladan bagi sekitarnya. Salam ambyar, saya c4punk see u next thread.