- Beranda
- Berita dan Politik
Luhut: Presiden Jernih Melihat, Kalau Lockdown Ekonomi Mati!
...
TS
nevertalk
Luhut: Presiden Jernih Melihat, Kalau Lockdown Ekonomi Mati!
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitanbuka-bukaan perihal keputusan pemerintah yang menerapkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) untuk memerangi pandemi Covid-19.
Dalam wawancara dengan Radio Republik Indonesia (RRI) yang disiarkan di Youtube, Sabtu (2/5/2020) malam, Luhut mengungkapkan alasan penyelamatan ekonomi juga menjadi pertimbangan pemerintah.
Sejumlah negara yang menerapkan karantina wilayah seperti India, tutur Luhut, juga berakhir dengan kekacauan. Pasalnya, ribuan buruh di Negeri Bollywood itu justru kehilangan pekerjaan dan pulang ke kampung halaman secara bersamaan.
Kondisi itu tentu tak diinginkan terjadi di tanah air. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menempuh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), menggalakkan rapid test Covid-19 seperti di Korea Selatan, dan memberikan sejumlah stimulus bagi dunia UMKM dan debitur terdampak pandemi Covid-19.
"Presiden itu jernih melihat, sehingga beliau mengatakan ndaklah [lockdown], kalau kita lockdown ekonomi mati, harus mencari keseimbangan. Ini keputusan terbaik buat kita. India mengakui lockdown bukan keputusan yang bagus, AS juga mengalami, setiap negara mendesain apa yang cocok buat dia," katanya.
Namun demikian, pemerintah juga tetap memastikan penguatan jaring pengaman sosial (JPS) dengan mengalokasikan dana Rp 110 triliun untuk masyarakat bawah yang terdampak pandemi Covid-19. Tujuannya menjaga daya beli masyarakat tetap terjaga.
"Presiden tidak grasa-grusu. Semua tertata dengan baik dan memastikan semua bahwa bantuan sosial itu sudah sampai ke masyarakat. Kalau sudah sampai baru tindakan-tindakan ketat dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden menyebut tidak ada negara yang berhasil menerapkan lockdown dalam menangani pandemi Covid-19. Hal itu ia sampaikan dalam program Mata Najwa beberapa waktu lalu saat ditanya soal alasan Indonesia tak melakukan karantina wilayah.
"Bukan karena masalah bujet, kita kan juga belajar dari negara-negara lain. Apakah lockdown itu berhasil menyelesaikan masalah, kan tidak," ujar Jokowi dalam wawancara eksklusif di acara Mata Najwa yang disiarkan Trans7, Rabu (22/4/2020) malam.
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...n-ekonomi-mati
OPAH JERNIH LIAT PELUANG SAAT PEMIMPINNYA KEHABISAN KATA2
NEGARA DIGEMPUR CORONA TAK BERDAYA
YG PENTING EKONOMI MEROKET
TAPI NAMANYA RAKYAT DISAAT BEGINI GA NGARUH JUGA
RAKYAT TETAP AJA NYUNGSEP, PENGUASA TETAP PESTA PORA
Gimi96 dan 173 lainnya memberi reputasi
162
9.8K
224
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
680.5KThread•48.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya