Kenapa ya suporter kita hobi banget bikin rusuh? Seperti saat kasus dengan Malaysia kemarin. Rasanya udah terlalu sering kita melihat adanya sikap kekanakan yang diperlihatkan dari mentalitas suporter kita ini. Jika seperti ini terus, bagaimana dengan masa depan olahraga kita? Tentunya sikap tidak dewasa dengan adanya kerusuhan yang rentan terjadi di berbagai pertandingan, adalah sebuah penghambat serius dalam kemajuan olahraga khususnya sepakbola kita.



Kalau menurut kalian nih, kenapa sih suporter kita seneng banget sama yang namanya rusuh? Apa karena mereka emang emosian? Atau karena hobi? Kalo menurut Bianca sih, adanya kerusuhan yang sering terjadi karena memang adanya kecintaan mereka yang amat besar. Baik itu pada level club maupun timnas, kerusuhan yang sering terjadi memang karena adanya euforia atau rasa cinta yang amat besar terhadap tim yang sedang dibela. Ya hanya saja cara untuk mengekspresikannya keliru ya. Buat apa sih rusuh? Toh nantinya yang rugi juga club yang dibela kan. Berbagai sanksi pasti akan diberikan terhadap tim yang sedang dibela. Dari mulai skor hingga denda yang berat. Kalo udah begitu yang rugi siapa?



Jadi gimana ya untuk mengatasi permasalah tersebut? Apakah gak ada cara untuk bisa membuat suporter kita lebih dewasa lagi? Apa karena memang sudah terlalu terbiasa, sehingga gak ada cara lagi untuk mengubahnya? Well, pastinya akan selalu ada cara ya. Situasi apapun akan selalu ada cara untuk mengubahnya. Meskipun bisa dibilang memerlukan langkah yang rumit dan juga dengan effort yang ekstra. Karena yang akan dirubah telah menjadi sebuah kebiasaan yang rutin dilakukan.

Kalo menurut Bianca, mungkin salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan adanya registrasi identitas yang terafiliasi dengan nomor kursi stadion. Jadi yang pertama dilakukan, kursi stadion haruslah memiliki sebuah nomor unik dan juga sektor tersendiri. Kemudian yang berikutnya yaitu memberlakukan sistem dimana setiap tiket harus teregistrasi dengan kartu identitas. Jadi nantinya akan terdata dengan jelas, siapa sih yang duduk di kursi tersebut. Dan outputnya, maka pihak keamanan bisa mendata dengan jelas siapa saja biang onar yang berbuat kerusuhan dengan melihat dari nomor kursinya, karena sudah ada data identitas si pengguna kursi tersebut.



Jika sistem seperti itu bisa berlaku di kemudian hari, rasanya mungkin kericuhan dan juga kerusuhan bisa pelan-pelan menghilang. Dengan adanya sanksi personal yang tegas, seperti denda yang besar sampai larangan masuk stadion seumur hidup, rasanya bisa menjadi sebuah momok yang menakutkan untuk penonton. Pastinya mereka akan berpikir ulang seribu kali untuk melakukan tindakan anarkis, karena memang ada sanksi yang siap menanti bagi siapa saja yang berbuat rusuh.

Ya mungkin perlu waktu yang lama ya untuk bisa merealisasikan hal tersebut ke seluruh stadion yang ada. Namun jika memang ingin sepakbola kita maju, tentunya ada hal konkrit yang harus dilakukan untuk bisa meminimalisir kerusuhan. Kapan mau maju sepakbola Indonesia jika terus-terusan rusuh di setiap pertandingan. Dan kapan masa depan olahraga Indonesia cerah di mata dunia, jika saja mentalitas penonton kita masih saja kekanakan dan tidak sportif? 


Yah meskipun mungkin berat, tapi harapan itu masih ada. Sejatinya bangsa kita adalah bangsa yang ramah. Dan suatu hari nanti kita akan melihat adanya wajah olahraga Indonesia yang bersinar. Bukan sekarang pastinya, namun di masa depan bisa saja kan?