Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

JimaylaAvatar border
TS
Jimayla
Inilah Negara Paling Tidak Aman bagi Kaum Wanita

Inilah Negara Paling Tidak Aman bagi Kaum WanitaFoto: pixabay

Bukan rahasia bila India terkenal sebagai salah satu negara yang tak ramah perempuan. Menurut data dari National Crime Records Bureau, 34.651 perempuan dirudapaksapada tahun 2015. Tiga tahun sebelumnya, pakar-pakar studi gender menempatkan India sebagai negara paling tidak aman untuk perempuan di antara negara-negara G-20. Nasib perempuan di India bahkan dikatakan lebih buruk daripada di Arab Saudi—tempat perempuan mesti hidup di bawah pengawasan laki-laki.

Acap kali para pemerkosa dianggap serupa monster yang keji. Orang-orang mengutukinya, berharap hukuman seberat-beratnya dijatuhkan kepada mereka. Pemberitaan di media massa pun lebih sering diarahkan kepada kronologi kejadian rudapaksaan serta kondisi korban, sementara Pandey tergerak untuk mengamati fenomena rudapaksaan dari perspektif lain.

Quote:



Setelah menemui para pemerkosa di penjara Tihar, Delhi, Pandey mempelajari beberapa hal.

Pertama, kebanyakan pelaku memiliki latar pendidikan rendah. Kurangnya edukasi rupanya berkontribusi terhadap tindakan kriminal yang mereka buat saat dewasa. Tidak hanya sebatas sisi akademis yang Pandey bicarakan di sini. Pendidikan seks yang minimal juga berperan besar terhadap kejahatan seksual yang marak di India.

Pada kebanyakan sekolah, pendidikan seks diabaikan dengan alasan bisa merusak nilai tradisional dan ‘mengorupsi’ pola pikir anak-anak muda. Orangtua pun jarang ada yang mau menyebut kata penis, vagina, rudapaksaan, atau seks. Budaya konservatif dan tabu di India inilah yang pada akhirnya membentuk pribadi-pribadi yang tidak sensitif seputar isu seks, bahkan melakukan kekerasan karena kekurangpahamannya mengenai praktik-praktik seks yang tidak melanggar hak orang lain.

Quote:



Terkait pola didik yang keliru, banyak laki-laki yang menyerap ide salah mengenai maskulinitas: harus dominan, punya kuasa atas perempuan atau mesti serba-lebih dibanding perempuan. Malangnya, tidak sedikit perempuan yang mengamini gagasan bahwa kaumnya harus tunduk atau bersifat submisif terhadap laki-laki.

Dalam wawancara yang dilakukan Pandey, banyak pemerkosa yang membuat justifikasi atau normalisasi atas perbuatannya. Hanya segelintir yang benar-benar menyesal. Lebih buruk lagi, mereka menyalahkan korban atas tindak kejahatan yang dilakukannya.

Dari temuan Pandey ini, dapat dimengerti bahwa pada saat bersamaan, laki-laki pemerkosamenjadi pelaku sekaligus korban dari budaya patriarki dan toxic masculinity yang merajalela di mana-mana.


Sumber: Tirto

Quote:



78Kg
pakolihakbar
pakolihakbar dan 78Kg memberi reputasi
3
1.5K
9
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.