Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

daltiAvatar border
TS
dalti
Kisah Hijrah Fenita Arie yang Tak Mudah
Kisah Hijrah Fenita Arie yang Tak Mudah

Jakarta - Fenita Arie membongkar kisahnya berhijrah hingga bisa seperti sekarang ini. Perjuangan yang tak mudah ini bisa dilalui berkat sosok sang suami, Arie Untung.

Cerita itu diungkapkan Fenita dalam video YouTube The Sungkar Family berjudul 'Cerita Fenita Arie Operasi Plastik. Berikut rangkumannya:

Berawal dari Operasi Plastik

Fenita Arie sempat mengalami musibah tersiram air panas hingga harus menjalani operasi plastik. Hal itu menjadi titik baliknya dalam berhijrah

"Waktu itu aku pas kesiram air panas itu area sensitif banget, ya di daerah paha. Terus di perjalanan aku yang ke rumah sakit, aku emosi aku tuh keluar semua di sana. Pada saat itu, aku kayak ada dua jiwa yang berbeda suatu waktu aku kayak marah banget," kata Fenita.

Saat itu, dia masih bergejolak dan belum mantap berhijab. Fenita lalu merasa mendapat bisikan yang membuatnya merinding.

Tapi di satu sisi kayak ada yang ngebisikin aku, kayak ini masih panasnya air doang loh, belum apa-apanya ntar kalau lo masuk neraka, terus lo dicelup berapa kali, terus hidup lagi hidup lagi dan itu tuh akan lo tanggung terus tiap kali. Dari sana, aku aduh kayak ini apa sih. Sampai aku cuma bisa istighfar doang selama perjalanan (menuju operasi) aku cuma yang ya udah lah aku ngejalanin aja," bebernya.

Pernah Diomongin Netizen

Ucapan netizen ternyata berpengaruh di perjalanan hijrah Fenita Arie. Awalnya ia mendapat komentar bernada kritikan dari follower suaminya.

"Mas Arie kan sering posting di Instagram tiba-tiba ada yang bilang 'Mas Arie sok sokan ngomongin agama mendingan lurusin ajah tuh isterinya yang paling deket. Istrinya ajah masih goyang sana goyang sini' digituin lah gue," kata Fenita.

Padahal, biasanya Fenita termasuk cuek dengan omongan netizen yang tertuju kepadanya. Namun kali ini omongan netizen itu dirasa ada benarnya dan membuatnya kaget.

"Biasanya kalau ada yang ngetag atau apa dia langsung hapus-hapusin tuh jangan sampai aku baca. Aku lagi pegang HP, kebacalah si mention itu. Saat itu gue rasanya kayak kesamber petir," bebernya.

Kisah Hijrah Fenita Arie yang Tak Mudah
Fenita Arie dan Arie Untung saat ditemui di kawasan Mahakam. Foto: Palevi S/detikFoto

Dikirimi Tausiah UAS

Dari situ, Fenita makin mantap mengenakan hijab. Dulu, dia sempat mengira bahwa hijab hanyalah tren berpakaian. Padahal, kenyataannya lebih dari itu.

Kala itu, Arie pernah mengirim tausiah Ustaz Abdul Somad soal hijab. Fenita pun menyimak lagi tausiahnya.

"Saat itu aku ngebuka lagi tuh link link WhatsApp dari mas Arie yang dikirimin ke aku 'hijab tuh hukumnya apa'. Tausiah dari Abdul Somad UAS, Ustaz Adhi, pokoknya yang dari dia dibuka. Gue buka satu persatu," ungkapnya.

sumber

Alhamdulillah Makin Banyak Orang Yang Tersadarkan

Orang Liberal: “Pak Kyai, ada orang baek banget, anti korupsi, bangun mesjid, rajin sedekah sampe hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, terus meninggal tapi dia bukan Muslim, masuk mana?”

Kyai: “Maaf… Neraka…”

Orang Liberal: “Lahh? Kan dia orang baek. Kenapa masuk neraka?”

Kyai: “Karena dia bukan Muslim.”

Orang Liberal: “Tapi dia orang baek Ki. Banyak orang yang kebantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener dah Tuhan kalau orang sebaek itu dimasukin neraka juga.”

Kyai: “Allah tidak jahat, hanya adil.”

Orang Liberal: “Adil dari mane?”

Kyai: “Kamu sekolahnya apa?”

Orang Liberal: “Ane mah Master Sains lulusan Amerika, Kyai. Kenape?”

Kyai: “Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari Amerika?”

Orang Liberal: “Karena kemaren ane kuliah di sana, diwisuda di sana.”

Kyai: “Namamu terdaftar di sana? Kamu mendaftar?”

Orang Liberal: “Ya jelas dong Kyai, ini ijazah juga masih basah tintanya.”

Kyai: “Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?”

Orang Liberal: “Jelas enggak Kyai, itu namanya mahasiswa ilegal. Sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.”

Kyai: “Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?”

Orang Liberal: *terdiam*

Kyai: “Gimana?”

Liberal: “Ya nggak jahat sih, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.”

Kyai: “Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat (mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah) adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan.”

popoupop
sayaanakhilang
4iinch
4iinch dan 14 lainnya memberi reputasi
-7
1.3K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.