DELISERDANG-Massa Front Pembela Islam (FPI) merusak warung kopi milik Lamria br Manullang (47).
Warga Jalan Pancasila, Gang Datuk Rasid, Desa Batangkuis Pekan, Deliserdang ini tak terima.
Ia kemudian melaporkan kasus pengerusakan tersebut ke Polsek Batangkuis, Polres Deliserdang.
Kapolresta Deliserdang, Kombes Yemi Mandagi menyebut ketua FPI setempat sudah meminta maaf kepada pemilik warung (Lamria).
“Sudah dua kali pertemuan di Polsek Batangkuis sampai hari ini. Ketua FPI Batangkuis juga sudah membuat permohonan maaf secara tertulis dan tidak akan mengulangi perbuatannya,” kata Yemi, Rabu (29/4/2020).
Dia mengatakan pemilik kedai tuak itu juga sudah memaafkan para pelaku. Namun Lamria tetap membuat laporan polisi.
“Di sisi lain pihak pemilik warung sudah memaafkan, tetapi tetap membuat laporannya di Polresta Deliserdang dan dampingi Kapolsek serta kuasa hukumnya,” ucapnya.
Yemi menyebut peristiwa itu dipicu oleh kedai tuak yang tetap buka saat Ramadhan.
Menurutnya, kepala lingkungan setempat juga sudah mengingatkan pemilik kedai.
Dia meminta semua pihak menahan diri dan tidak bersikap berlebihan terkait masalah ini.
Yemi berharap warga mempercayakan penuntasan masalah ini kepada polisi.
“Selain itu, kita juga meminta kepada para penjual makanan ataupun minuman agar tidak menjual minuman tuak ataupun minuman beralkohol apalagi saat ini sedang bulan puasa,” sebut Kombes Yemi.
“Pihak FPI juga jangan bertindak yang mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Mari saling menjaga lingkungan kita tetap kondusif,” ucap Kombes Yemi Mandagi.
Selain itu, Kombes Yemi juga mengimbau FPI Deliserdang agar tidak main hakim sendiri.
“Seperti pembubaran dan penutupan warung–warung tanpa dikoordinasikan dengan pihak kepolisian dan kepala desa,” tutur kapolresta.
“Karena itu dianggap melanggar hukum. Silahkan dilaporkan ke Bhabinkamtibmas dan kades, apabila menemukan hal yang tidak wajar,” sambung Kombes Yemi.
Kombes Yemi memastikan laporan warga segera direspon untuk menghindari keributan.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok orang yang tergabung dalam ormas FPI mengamuk di warung milik Lamria br Manullang (47), Selasa (28/4/2020) sekira pukul 15.45 WIB.
Lamria merupakan warga Jalan Pancasila, Gang Datuk Rasid, Desa Batangkuis Pekan, Deliserdang.
Kejadian itu seketika menghebohkan nitizen, sesaat rekaman upaya penutupan paksa tersebut diunggah di media sosial Facebook.
Dalam video viral itu terlihat seorang wanita yang mempertahankan kedai miliknya saat diminta tutup.
Dia mengatakan warung miliknya tetap buka untuk mencari makan sehari-hari.
“Pak, saya makan dari mana. Saya warga sini loh. Saya makan dari mana,” kata wanita dalam video itu.
“Bapak ini bagaimana? Bisa Bapak kasih aku makan? Pak, bisa Bapak kasih aku makan?” sambung wanita itu.
Wanita itu juga mengatakan telah menutupi warung miliknya agar tidak terlihat dari bagian luar.
Ia juga memerotes barang-barang miliknya yang akan diambil.
“Kan itu ditutup Pak. Kan katanya harus ditutup, saya tutup. Jangan bawa barang-barang itu, bisa kalian kasih saya makan?” katanya.
Atas tindakan itu pula, Lamria membuat laporan pengaduan ke Polsek Batangkuis.
Dalam laporannya, Lamria menyebut secara tiba-tiba sekelompok orang mendatangi warungnya di Jalan Pelita, Dusun XI, Desa Batangkuis Pekan, Kecamatan Batangkuis, Deliserdang.
Massa berjubah putih itu meminta agar menutup warungnya sembari merusak, kursi, meja, gelas dan bensin dagangan Lamria.
Diakui Lamria, dirinya biasa menjual kopi. Namun karena ada permintaan beberapa sopir angkot, dia menjual beberapa botol tuak.
“Pelaku mengancam saya dan hendak memukul saya,” jelasnya di Polsek Batangkuis.(asw/ras)
Sumur
Ternyata ciut juga......
Kali ini para kadrun FPI ini bakalan meringis, ibu Lamria Manullang didampingi banyak pengacara, ormas-ormas Batak, persatuan marga dll.
seorang pengacara yang menjadi penggagas "#savebabi" dan seorang pembenci kadrun yang amat radikal.
