- Beranda
- The Lounge
Miris.. Ga Bisa Pulang Ke Negara Asal. Bule Ngamen Demi Bertahan Hidup Di Indonesia
...
TS
aryanti.story
Miris.. Ga Bisa Pulang Ke Negara Asal. Bule Ngamen Demi Bertahan Hidup Di Indonesia
Bikin Mewek Gan Sist.. Dampak Covid19 juga dirasakan Bule yg ga bisa pulang ke Negaranya..
Simak Videonya disini Gan Bule Ngamen
Dari video yang diunggah akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq memperlihatkan pasutri itu ngamen memakai alat musik accordion.
Diketahui sang suami bernama Mikhail (29) dan Ekaterina (28) sedang sang bayi bernama Serafima (2). Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, Syahrifullah menyebut mereka sedang diamankan di kantor imigrasi usai video mereka viral.
“Mereka mengemis, ngamen dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka,” ujar Syahrifullah saat ditemui GAEKON di kantornya Imigrasi.
Mikhail mengatakan, semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan Indonesia.
“Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia. Rencananya kami hanya dua hari berada di Indonesia dan akan kembali ke Malaysia.
Tetapi karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB),” ujar Mikhail dalam bahasa Inggris yang tidak begitu lancar. Mikhail menjelaskan, dalam situasi tak menentu, sulit untuk pulang ke negaranya, sementara biaya hidup semakin menipis.
Akhirnya, Mikhail dan istri memutuskan untuk ngamen, menerima pemberian orang yang menikmati musiknya untuk membeli makan. “Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali.
Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen. tapi di sini juga sama pintu ditutup,” katanya. Dia juga khawatir jika harus berpindah-pindah karena situasi yang tidak aman bagi kesehatan dia, istri, dan anaknya.
Kata Mikhail, meski dilarang pemerintah mengamen dan mendapatkan uang untuk menyambung hidup, tetapi warga di Indonesia membuatnya nyaman. “Muslim di Lombok dan di Asia sangat baik dan respect dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yang hebat,” katanya sambil tersenyum lebar.
“Mereka akan bertemu pihak konsulat di sana, akan diberikan jaminan hidup, dibiayai sampai situasi telah memungkinkan mereka kembali ke Rusia. Semua sudah kami komunikasikan dan koordinasikan dengan pihak Konsulat Rusia,” kata Kepala Imigrasi Mataram Syahrifullah.
Sumber --->> KLIK DISINI
***Sorry kalo Repost***
***Sorry kalo salah Kamar***
***Sorry kalo salah Kamar***
Quote:
Simak Videonya disini Gan Bule Ngamen
Dari video yang diunggah akun Facebook @Bakeqpekan Bakeq memperlihatkan pasutri itu ngamen memakai alat musik accordion.
Diketahui sang suami bernama Mikhail (29) dan Ekaterina (28) sedang sang bayi bernama Serafima (2). Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPA Mataram, Syahrifullah menyebut mereka sedang diamankan di kantor imigrasi usai video mereka viral.
“Mereka mengemis, ngamen dan dapat uang dari warga yang kasihan. Uangnya mereka pakai membeli kebutuhan makan. Kami dapat laporan dan langsung melacak keberadaan mereka,” ujar Syahrifullah saat ditemui GAEKON di kantornya Imigrasi.
Mikhail mengatakan, semua pintu masuk menuju Rusia ditutup sehingga dia dan keluarga kecilnya tidak bisa meninggalkan Indonesia.
“Sebelumnya kami berada di Malaysia, kemudian kami terbang ke Indonesia. Rencananya kami hanya dua hari berada di Indonesia dan akan kembali ke Malaysia.
Tetapi karena Malaysia lockdown, kami memutuskan ke Bali (lewat NTB),” ujar Mikhail dalam bahasa Inggris yang tidak begitu lancar. Mikhail menjelaskan, dalam situasi tak menentu, sulit untuk pulang ke negaranya, sementara biaya hidup semakin menipis.
Akhirnya, Mikhail dan istri memutuskan untuk ngamen, menerima pemberian orang yang menikmati musiknya untuk membeli makan. “Saya main musik di Bali, tapi polisi melarang kami, padahal itu untuk untuk membeli makanan dan biaya hidup. Kami punya uang hanya untuk satu bulan kami tinggal di Bali.
Kemudian kami ke Lombok mencari peluang ngamen. tapi di sini juga sama pintu ditutup,” katanya. Dia juga khawatir jika harus berpindah-pindah karena situasi yang tidak aman bagi kesehatan dia, istri, dan anaknya.
Kata Mikhail, meski dilarang pemerintah mengamen dan mendapatkan uang untuk menyambung hidup, tetapi warga di Indonesia membuatnya nyaman. “Muslim di Lombok dan di Asia sangat baik dan respect dengan kami, sangat bersahabat, mereka Muslim yang hebat,” katanya sambil tersenyum lebar.
“Mereka akan bertemu pihak konsulat di sana, akan diberikan jaminan hidup, dibiayai sampai situasi telah memungkinkan mereka kembali ke Rusia. Semua sudah kami komunikasikan dan koordinasikan dengan pihak Konsulat Rusia,” kata Kepala Imigrasi Mataram Syahrifullah.
Sumber --->> KLIK DISINI
gajah_gendut dan 99 lainnya memberi reputasi
100
6.2K
250
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.1KThread•91KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya