Kaskus

News

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

torajanx23Avatar border
TS
torajanx23
Investor Respons Positif Ekonomi RI, Rupiah Kembali ke Level Rp 14.000
Nilai tukar rupiah naik 2,7% ke level Rp 14.881 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot sore, hari ini (30/4). Rupiah kembali ke posisi Rp 14.000, karena kepercayaan pasar terhadap perekonomian Indonesia meningkat. “Maka, wajar kalau arus modal asing kembali masuk begitu deras dan membawa mata uang Garuda kembali digdaya," ujar Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada Katadata.co.id, Kamis (30/4).

Bahkan, menurutnya keperkasaan rupiah melampai mata uang Asia lainnya. Dikutip dari Bloomberg, yen Jepang menguat 0,02%, dolar Singapura 0,16%, dolar Taiwan 0,56%, won Korea Selatan 1,17%, rupee India 0,76%, yuan Tiongkok 0,37%, ringgit Malaysia 0,99%, dan baht Thailand 0,23%. Hanya dolar Hong Kong yang melemah 0,01%. Ibrahim mengatakan, pasar merespons positif upaya pemerintah dan Bank Indonesia (BI) menyelamatkan perekonomian. Utamanya, melalui strategi bauran yang diterapkan bersama-sama untuk menenangkan pasar.

Kebijakan tersebut dilakukan pasca-penjualan perdana surat utang negara (SUN) di bursa Singapura dan Prancis. "Dibarengi dengan suku bunga tinggi, menambah daya gedor tersendiri bagi pelaku pasar," katanya. Tak hanya di pasar spot, rupiah turut menguat dalam transaksi antarbank. Hal ini tecermin dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), mata uang Garuda naik 1,67% ke level Rp 15.157 per dolar AS. Meski begitu, Ibrahim memperkirakan rupiah dibuka melemah pada pekan depan. "ditutup menguat tipis di antara Rp 14.800-14.540 per dolar AS," kata dia.

Di satu sisi, BI pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 6,6%-7,1% pada tahun depan. Faktor pendorongnya yakni besarnya stimulus fiskal pemerintah akibat pandemi corona. Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut dengan asumsi defisit anggaran hanya 3,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). “Jika stimulus fiskal sekitar 3,1% dari PDB bisa 6,6%,” ujarnya saat rapat kerja bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat secara virtual, Kamis (30/4).

Namun, jika stimulus fiskal 4% dari PDB, maka pertumbuhan ekonomi diproyeksi bisa mencapai 7,1%. Pada tahun ini, Perry juga optimistis ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh 2,3% pada tahun ini. Rinciannya, pertumbuhan pada kuartal I hingga IV diperkirakan 4,3%, 0,4%, 1,2%, dan 3,1% berturut-turut. Memang, Covid-19 berdampak pada rendahnya pertumbuhan konsumsi swasta dan investasi. Bahkan, pandemi ini membuat ekspor dan impor terkontraksi. "Namun stimulus fiskal dapat mendorong konsumsi pemerintah tumbuh lebih tinggi dari 2019," ujar dia.


Source : https://katadata.co.id/berita/2020/0...level-rp-14000

Mantap !!!

Kadrun Mana Suaranya?
onik
rindudihati
crazzyid
crazzyid dan 39 lainnya memberi reputasi
40
1.9K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
KASKUS Official
676.3KThread45.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.