TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepada seluruh masyarakat untuk tak kehilangan semangat beribadah dalam suasana ramadan, meskipun di saat yang bersamaan Indonesja masih dilanda pandemi.

Hal itu dikatakan Ma'ruf saat memberikan tausiyah Ramadan di kediaman dinas Wapres, Menteng, Jakarta Pusat.

“Tetapi ibadah itu yang kita lakukan seharusnya dilakukan di rumah. Tarawih di rumah, tadarus juga di rumah. Tidak boleh, terutama di daerah yang merah, tidak boleh dilakukan di masjid secara berjamaah,” kata Ma’ruf Amin lewat keterangan dari Setwapres, Senin (27/04/2020).

Ma'ruf kembali menekankan, kegiatan yang bersifat menghimpun orang berpotensi menimbulkan penularan penyakit.

Baca: DKI Jakarta Melambat, di Bekasi Kasus Covid-19 Terus Bertambah, Wali Kota Minta Perpanjangan PSBB

“Penularan atau menimbulkan bahaya dengan berkumpul itu sangat potensial. Salah satunya melalui ibadah tarawih berjamaah, tadarus berjamaah, dan iktikaf di masjid," ujarnya.

Baca: Fakta-fakta di Balik Tewasnya Perempuan Pemandu Lagu di Lamongan, Sepekan Setelah Ikut Pesta MIras

Artinya, kegiatan itu akan memberikan bahaya kepada diri sendiri atau kepada orang lain, dan itu dilarang oleh Nabi Muhammad SAW.

“Pekerjaan seperti itu adalah sunah, bahkan wajib sekalipun. Karena apa? Menghindari terjadinya bahaya itu adalah wajib. Menghilangkan mafsadah (kerusakan) harus didahulukan daripada mengambil manfaat," ujar Ma'ruf Amin.

link

Hal itu dikatakan Ma'ruf saat memberikan tausiyah Ramadan di kediaman dinas Wapres, Menteng, Jakarta Pusat.