- Beranda
- The Lounge
Mengenal Sosok Menteri Miskin Yang Jabatannya Paling Lama Di Indonesia, Patut Ditiru!
...
TS
irummm
Mengenal Sosok Menteri Miskin Yang Jabatannya Paling Lama Di Indonesia, Patut Ditiru!
Quote:
foto: googleMenjadi pejabat setingkat menteri adalah hal yang diimpi-impikan banyak orang. Terutama bagi mereka yang memiliki kemampuan secara intelektual dan diplomasi.
Sebab, selain bisa bermanfaat untuk bangsa, mereka juga mendapatkan segala fasilitas mewah dari negara sebagai penunjang kelancaran dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Para menteri biasanya terkesan hidup dalam kemewahan. Bukan hanya dirinya, tapi juga keluarganya. Bahkan ada beberapa yang memanfaatkan sejumlah fasilitas negara untuk kepentingan pribadinya.
Namun, semua itu tak berlaku pada seorang lelaki kelahiran Solo pada 19 Oktober 1928 bernama Ir. Sutami.
Walaupun beliau dipercaya jabatan menteri di era dua Presiden RI, yakni Ir. Soekarno dan Soeharto, tak lantas membuat dirinya silau dan menggunakan jabatannya sebagai alat memperkaya diri sendiri.
Sikapnya yang sederhana telah menyita perhatian dua Presiden kita. Buktinya, setelah menjabat menteri Pekerjaan Umum di era kabinet Dwikora, ia dipercaya lagi untuk melanjutkan jabtannya di masa kabinet Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto.
Selama 12 tahun beliau memegang jabatan sebagai menteri pekerjaan umum. Terhitung sejak tahun 1966 hingga 1978. Bayangkan, gansis seandainya beliau orang yang silau dengan harta dan jabatan. Pastilah anak keturunannya tak akan pernah hidup dalam berkekurangan.
Hebatnya, meski menjadi seorang pejabat yang memiliki hak mengelola anggaran, dirinya tak mau sedikit pun menggunakan otoritasnya sewenang-wenang.
Bahkan, ada yang menjulukinya sebagai "Menteri miskin" sebab tak mau menggunakan fasilitas negara. Rumah yang ia tempati di Jl. Imam Bonjol, Jakara Pusat pun dibeli dari hasil mencicil atau kredit. Dan baru lunas saat beliau hampir pensiun. Meski pun banyak kebocoran pada gentengnya, juga dibiarkan saja tak diperbaiki. Alhasil setiap hujan tiba pasti rumahnya akan kebocoran dan banjir. Namun, tak lantas hal itu membuatnya berubah pikiran ingin memperkaya diri atau bersedih.
Beliau juga pernah akan diberi hadiah mobil oleh pengusaha, saat hendak pensiun. Namun, lagi-lagi beliau menolaknya dengan halus, kemudian meminta keringanan diskon agar terbeli olehnya.
Selain itu, lelaki kurus bersahaja itu juga kuat berjalan beratus meter demi untuk menjalankan tugasnya. Beliau dikenal suka blusukan menemui masyarakat yang ada di pelosok-pelosok.
Meninjau proyek di tempat terpencil dan pelosok sendirian adalah hal yang paling ia senangi. Sebab ia ingin pembangunan bisa merata dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat terbawah.
Teknokrat sederhana ini pun tak ingin terlibat dalam urusan politik. Oleh sebab itu dia tidak bekerja untuk kepentingan satu kelompok, tapi untuk seluruh warga negara dan bangsa Indonesia.
Oleh karenanya hanya Ir. Sutami yang berhasil melanjutkan jabatan di era kabinet yang berbeda. Bahkan ke dua presiden kita sangat menyayangi beliau.
Lulusan Sarjana tahun 1956 ini juga pernah magang menjadi asisten pengajar mata kuliah beton bertulang di Akademi teknik departemen pekerjaan umum dan tenaga di Bandung.
Akibat dari ide-idenya yang briliant dalam menjalankan proyek-proyek besar, mengantarkan dirinya menjadi seorang menteri terlama. Bukan hanya dua periode, tapi dua era kabinet yang berbeda.
Pada zaman kepemimpinan Presiden Soekarno, beliau membangun jembatan semanggi dan juga memperkuat bangunan stadion utama Senayan.
Sedangkan di zaman kepemimpinan Presiden Soeharto beliau dikenal sebagai pelopor pembangunan waduk-waduk besar, pembuatan saluran irigasi tersier, dan juga pusat tenaga listrik. Hingga akhirnya nama beliau disematkan sebagai nama bendungan di Karang Kates sebagai bendungan Sutami.
Hal itu dilakukan semata-mata penghormatan atas jasa-jasanya mengabdi pada bangsa dan negara melalui buah pikiran, tenaga dan kerja kerasnya yang tanpa pamrih dan perhitungan.
Bahkan, ketika beliau tutup usia pada tanggal 13 November 1980 karena penyakit lever kronis, ditengarai karena selama menjabat beliau tak memperhatikan kesehatan dirinya hingga kekurangan gizi dan lemah.
Jika bukan karena disuruh oleh Presiden Soeharto untuk berobat ke luar negeri, ia pun juga tak mau memeriksakan kesehatannya ke dokter.
Andai di zaman sekarang kita memiliki pejabat seperti seorang Ir Sutami dalam kabinet ya gansis, pasti Indonesia akan makin hebat di mata dunia dan rakyatnya. Sebab segala upayanya semata-mata demi kemajuan negara bukan pribadi dan kelompoknya.
sumber
tien212700 dan 244 lainnya memberi reputasi
245
10.5K
261
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
924.8KThread•89.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya