Seorang perempuan usia 22 tahun asal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dinyatakan positif Covid-19. Warga Desa Labangka yang semula tanpa gejala itu, bahkan diketahui baru saja melahirkan sekira 14 hari lalu.

“Kita telah melakukan swab kepada bayi tersebut dan hasilnya negatif,” sebut Bupati PPU, Abdul Gafur Mas’ud (AGM), yang merupakan Ketua Gugus Tugas Covid-19 PPU, Selasa (28/4/2020).

Pasien ke 15 yang terkonfirmasi positif Covid-19 itu, dikatakan AGM sapaan karibnya, terpapar pandemi dari kontak erat dengan pasien Covid-19 lainnya dan kini dirawat di RSUD Aji Putri Botung.

“Kontak erat dengan pasien 06, 07 dan 11 dari Klaster Gowa asal Kecamatan Babulu,” sebutnya lagi.

Bupati termuda di Kaltim itu mengimbau warganya agar ikut mendoakan seluruh pasien yang tengah menjalani perawatan Covid-19 termasuk bayi yang baru berumur 14 hari itu.

“Kita doakan semoga bayi tersebut tetap sehat dan senantiasa dalam kondisi stabil,” ajak AGM.

Disamping itu, AGM turut mengimbau agar warganya tetap menjalankan anjuran pemerintah yang saat ini terus berupaya memutus mata rantai penyebaran corona di PPU.


“Bagi yang merasakan adanya keluhan sakit, agar segera menghubungi petugas kesehatan terdekat, sampaikan dengan jujur apa yang dirasakan, pernah kontak erat dengan siapa saja,” pungkasnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kaltim Andi M Ishak, menyebut angka penyebaran kasus corona di Kaltim saat ini kembali bertambah.

Per hari ini, Selasa 28 April 2020, dilaporkan Andi ada tambahan 8 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, hingga total saat ini adalah sebanyak 115 kasus.
Masing-masing tambahan kasus positif ini, lanjut dirincikan Andi berasal dari Kota Balikpapan, Samarinda, Kabupaten Berau, Penajam Paser Utara (PPU) dan Kutai Timur.

“4 kasus di Kutim, 1 di Samarinda, 1 kasus lagi di Balikpapan, Berau dan PPU masing-masing 1 kasus juga,” sebut Andi.

Dari tambahan 8 kasus positif ini, Andi menekankan bahwa seluruhnya merupakan kasus impor yang berasal dari Klaster Ijtima Ulama Gowa dan Jawa Barat.

Selain untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19 di PPU, keterbukaan seluruh pasien, dikatakan AGM tak hanya berdampak pada upaya diagnosa para tenaga medis dalam melacak awal mula terjangkitnya setiap pasien terhadap pandemi ini.

“Selain itu, hal tersebut dapat melindungi petugas kesehatan dari terpaparnya Covid-19 ini,” yakinnya.


Sumber Berita :
https://presisi.co/read/2020/04/28/8...itif-covid-19

https://presisi.co/read/2020/04/28/8...pai-115-kasus