Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abellacitraAvatar border
TS
abellacitra
Kelabang Ramadhan di Sambimamang
Kelabang Ramadhan di Sambimamang

Kelabang Sambi Mamang

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Sebelumnya mohon maaf ini kisah nyata Abell beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya Abell enggan untuk berbagi cerita ini karena seakan kejadian itu baru kemarin terjadi. Abell berdo'a semoga kita semua dijauhkan dari jin jahat dan sejenisnya. Aamiin.

Kejadian itu Abell masih kelas 8 ketika Ayah yang memang keseharian pekerjaannya bertani mengajakku ke sawah. Nama dusunku Sambirobyong yang berasal dari nama sebuah pohon Sambimamang yang berada di tengah sawah. Pohon Sambimamang kurang lebih 50 meter dari sawah punya Ayah.

Pagi-pagi saat itu sedang ramadhan seperti sekarang Ayah mengajakku dengan adek ke sawah berbekal sabit, cangkul, dan caping. Saat itu aku ingat betul sedang libur sekolah, libur awal puasa.

"Abel, kita ke ujung barat ya dekat sungai. Bantuin ayah membersihkan rumput-rumput di sana!" Ayah menunjukan sepetak lahan sisa dari sungai kurang lebih 3 meteran lebarnya. Memanjang mengikuti tiap petak sawah tetangga.

"Nggeh," jawabku tak banyak protes dengan menjinjing tas anyaman dari plastik berisi sabit dan tali. Aku berjalan terlebih dahulu.

Sedangkan, adik berjalan di belakang ku membawa sabit dan ketapel. Ayah di barisan paling belakang sambil membawa cangkul karena membuka dan menutup aliran air tiap petak sawahnya yang dibuat terasiring.

Aku berjalan sedikit cepat di pematang, adik pun tak kalah cepat berjalannya.

"Nah, sampai juga," gumam Adik yang membuatku tersenyum.

"Kenapa harus di sini ya, Mbak? Jauh sekali dari jalan raya," kata Adek sambil memperhatikan kanan kiri yang penuh ditumbuhi ilalang, semak belukar, dan pohon terembesi yang besar.

"Kenapa, Dek? Takut?" tanyaku sambil tersenyum menenangkan adek yang beda dua tahun dariku.

"Gak, tapi aneh Mbak. Sepi, jauh dari keramaian. Lagipula, tempat ini aneh," jawab adek memperhatikan mukaku.

"Baiklah, mana sabitku? Kamu membersihkan pelepah pisang dan alang-alang yang tak beraturan itu ya!" kataku sambil meminta sabit dari tangan adek.

"Tempat ini ko tambah sepi dan mencekam ya, Mbak?" tanya Adek sambil celingukan kembali karena memang jauh dari jalan raya. Hanya terdengar gemricik air yang jatuh di antara bebatuan. Pun jauh di desa terdengar sayup-sayup lantunan ayat-ayat Allah.

Pohon terembesi yang rimbun, ilalang yang setinggi tubuhku. Ada lagi tumbuhan semak yang menambah kesan serem di sawahnya Ayah.

Tempat ini dulu yang menanami Mbah Parto, beliau adiknya bungsu dari kakek. Begitu kata Ayah yang masih kuingat.

Mbah Parto sekarang sudah meninggal jadi, tidak ada yang merawat tempat ini. Sedangkan, istri beliau sudah tua dan bungkuk. Jadi, tak mungkin untuk menanami tempat ini.

Ayah berniat membersihkan tempat itu untuk ditanami sayuran seperti ubi, ceme atau gambas, cabe, sawi, dan lain-lain.

Aku membersihkan ilalang dan Adik membersihkan pelepah pisang. Mengumpulkan di satu tempat menjadi satu.

Tak lama Ayah tiba di tempat kami. Kemudian bergabung mencangkul dan membersihkan rumput-rumput.

Ayah juga menggemburkan tanahnya supaya bisa ditanami.

"Ayah nanti akan membersihkan rumput di sebelah itu!" Tunjuk Ayah ke sebelah selatan tempat kami bekerja. Di bawah pohon terembesi besar.

"Abel membersihkan ilalang itu ya!" Tunjuk Ayah ke paling utara, "Kemudian, Arga membersihkan pelepah pisang, kumpulkan jadi satu!" Lanjut Ayah.

Sesuai komando dari Ayah akhirnya kami pindah tempat.

Aku menuju paling utara tempat yang ditunjukkan Ayah. Kurang lebih ada satu jam aku bekerja tiba-tiba di depanku muncul kelabang sebesar lenganku kurang lebih diameter 5 centimeter dengan panjang 30 centimeter.

Antara percaya dan tidak. Antara harus berteriak dan tidak, tapi pikiran dan hatiku lebih cepat bertindak dari pada bibirku untuk berteriak meminta tolong.

Dengan berpegang sabit dan Allohu Akbar aku memotong kelabang itu.

Saat itu yang ada dalam hatiku, jika aku berteriak memanggil Ayah pasti kelabang ini sudah menggigitku. Antara nyata dan tidak baru kali ini aku melihat kelabang sebesar lengan dengan warna oranye.

Kubunuh atau terbunuh. Jika, tidak cepat pasti sudah hilang. Kalian pasti tahu kecepatan lari kelabang bukan?

"Aku gak mateni sopo-sopo tapi mateni kewan sing neng ngarepku yo iku kelabang. Nek gak tak pateni saiki iso uga mbesuk nyelakani Ayah utowo anak turunku. Allohu Akbar Allohu Akbar Allohu Akbar." Dalam bahasa Indonesia yang artinya "Aku tidak membunuh siapapun, tapi membunuh hewan yang ada di depanku yaitu kelabang. Kalau tidak aku bunuh sekarang bisa saja suatu hari nanti akan melukai Ayah atau anak keturunanku. Allohu Akbar Allahu Akbar Allohu Akbar." Sambil memotong kelabang di depanku menjadi 3 bagian.

Entah berapa kali aku menebaskan sabitku. Ayah ternyata mendengarkan teriakanku. Tergopoh mendekatiku dan bertanya, "Ada apa Bel?"

Aku sudah tak sanggup menjelaskan terduduk dan lemas, Ayah segera meraih sebelum aku tumbang. Adik mencarikan aku air putih untuk dipercikkan ke mukaku.

Setelah tenang aku menjelaskan sampai kelabang itu benar-benar hilang setelah tertebas menjadi tiga bagian. Ayah dan adik juga heran. Tapi, Allohu 'alam kuasa Allah itu nyata dan kita diciptakan dari berbagai mahkluk-Nya.

Ayah mengajak kami untuk berdo'a sesaat sebelum pulang, tak melanjutkan membersihkan sawahnya.

Kita itu hidup berdampingan dengan dua alam, jangan melukai jika tidak terpaksa.

Setelah kejadian itu dua hari kemudian pohon Sambimamang roboh. Ketika pohon ini tumbang ada ribuan suara terdengar dari rumah kami.

Itulah, sampai sekarang aku tak pernah berani ke sawah sendirian. Takut, ada pembalasan dari jin dan sebangsanya.

####

Sekian thread yang merupakan pengalaman Ane.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Ngawi, 27 April 2020

Diubah oleh Bathara semar 29-04-2020 01:28
putrateratai.7
nona212
file.not.found
file.not.found dan 48 lainnya memberi reputasi
49
1.6K
36
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Supranatural
SupranaturalKASKUS Official
15.6KThread10.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.