Quote:
Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen kemasan kaleng ikut 'terinfeksi' dampak pandemi virus corona (Covid-19). Pengusaha di sektor ini mulai kesulitan membayar tunjangan hari raya (THR) bagi para karyawannya.
Wakil Ketua Asosiasi Produsen Kemas Kaleng (APKKI) Arief Junaidi, menjelaskan bahwa dampak ini tidak lepas dari adanya penurunan penjualan di sektor usaha lain. Gabungan Industri Makanan dan Minuman (Gapmmi) mengakui sektor industri makanan dan minuman yang produksinya merosot 40% saat pandemi corona.
"Dengan turun atau berhentinya beberapa sektor usaha, sangat berpengaruh pada penjualan kami," ujar Arief Junaidi kepada CNBC Indonesia, Selasa (28/4/20).
Ia memberikan contoh, adanya penurunan permintaan dari produsen biskuit. Padahal, momentum jelang lebaran seharusnya merupakan 'masa panen', tapi pandemi Covid-19 merubah segalanya.
"Penjualan biskuit menurun drastis karena berlakunya PSBB dan larangan mudik yang otomatis budaya berkunjung saat lebaran kemungkinan berubah," katanya.
Hal ini pada akhirnya berdampak pada gagalnya realisasi sejumlah kontrak atau tender dengan perusahaan bisnis. Permintaan pesanan kemasan kaleng pun ikut merosot.
"Padahal kami sudah menyiapkan bahan baku. Hal ini juga terjadi di produk kaleng cat, oli dan tutup botol," urainya.
Industri kemas kaleng pun ikut terguncang. Operasional sejumlah perusahaan mulai ikut terpengaruh situasi tersebut. "Kondisi di atas secara langsung berpengaruh pada kondisi cashflow. Ada beberapa anggota kami yang sudah kesulitan membayar THR," bebernya.
Sumber
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...ar-thr-pekerja
Kritis