Solo-
Camat Grogol, Sukoharjo, Bagas Windaryatno membenarkan adanya tiga perawat RSUD Bung Karno Solo yang diminta ibu kos meninggalkan indekos. Namun dia menegaskan kejadian itu tidak berkaitan dengan warga sekitarnya.

"Tidak ada sama sekali penolakan dari warga sekitar. Itu hubungannya hanya antara ibu kos dengan tiga perawat itu," kata Bagas dalam jumpa pers bersama pemilik kos di kantor Kecamatan Grogol, Selasa (28/4/2020).

Bahkan dia menegaskan warganya selama ini bahu membahu membantu warga yang terdampak COVID-19. Pihaknya mengaku telah melakukan sosialisasi agar tidak ada pengucilan terhadap warga terdampak virus Corona.



"Kami sudah sosialisasi terus agar tidak ada penolakan, pengucilan. Kalau ada warga dikarantina, warga selalu membantu menyediakan makanannya," ujar dia.

Bagas juga telah mengklarifikasi ibu kos yang notabene seorang bidan itu. Dia menyebut bidan itu tidak bermaksud melakukan pengusiran.

"Istilah pengusiran itu berlebihan. Karena ibu ini meminta untuk pindah ke tempat lain dan tidak ada penolakan dari ketiga perawat itu," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan hal tersebut telah diselesaikan oleh pihak-pihak berwenang. Dia meminta seluruh pihak tenang menanggapi hal itu.


Diberitakan sebelumnya tiga perawat itu terusir dari indekosnya di kawasan Grogol, Sukoharjo. Mereka lalu dijemput oleh rekan kerjanya dan menempati tempat tinggal sementara di lantai 5 RSUD Bung Karno Solo.

Tergambar beberapa tenaga kesehatan telah siap dengan barang-barangnya dan dimasukkan ke dalam ambulans. Ambulans tersebut kemudian mengarah ke RSUD Bung Karno, Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo.

Direktur RSUD Bung Karno, Wahyu Indianto mengatakan peristiwa tersebut terjadi hari Jumat (24/5) pekan lalu. Ada tiga nakes yang ditolak dari indekos yang mereka tinggali.


Dia pun mengirimkan ambulans untuk menjemput pegawainya tersebut. Untuk sementara, mereka tinggal di lantai 5 RSUD Bung Karno.
"Ada tiga orang perawat, perempuan, satu kos. Kebetulan di RSUD masih ada tempat yang bisa untuk menampung mereka," ujarnya.






sumber
percaya sih sama ibu kos