Quote:
Jakarta - Dengan alasan ingin memperdalam agama, sejumlah musisi meninggalkan hiruk-pikuk panggung hiburan. Ada yang berhenti total, ada pula yang masih bermusik namun dengan merilis album religi.
detikHOT merangkum siapa saja musisi yang memutuskan untuk berhijrah.
Adi dan Udi eks 'Pure Saturday'
Dua saudara kembar, Aditya Ardinugraha (Adi) dan Yudistira Ardinugraha (Udi) yang merupakan gitaris dan drummer dari Pure Saturday memutuskan untuk meninggalkan bandnya pada 2015.
Keduanya memutuskan mundur untuk alasan memperdalam agama. Adi dan Udi merupakan salah satu pendiri dari band yang dibentuk sejak 1994 itu.
Keduanya membentuk Pure Saturday bersama Suar Nasution, Arief Hamdani dan Ade Purnama. Posisi Suar yang keluar dari band kemudian digantikan oleh Satrio.
Pure Saturday menjadi salah satu band indie pop paling berpengaruh, bukan hanya di Bandung, namun juga di kancah musik Tanah Air.
Sakti eks 'Sheila On 7'
Sakti Ari Seno atau Sakti memutuskan keluar dari Sheila On 7 pada 2006 lalu. Tak hanya hengkang dari grup musik yang membesarkan namanya, ia juga mengganti namanya menjadi Salman Al Jugjawy. Tak hanya nama, penampilannya pun kini berubah.
Memutuskan hijrah dan merubah penampilan, Sakti tak serta merta langsung meninggalkan dunia musik begitu saja. Ia sempat merilis album religi bertajuk 'Selamatkan' dan 'Islam Itu Indah'.
Ia juga berbisnis toko busana dan aksesoris muslim serta mengelola toko buku berbasis daring di Yogyakarta.
Ombat 'Tengkorak'
Pengalaman hijrah juga dirasakan oleh M Hariadi Nasution atau yang kerap disapa Ombat. Personel dari Tengkorak tersebut malah mengajak serta band metalnya untuk menjadikan musik mereka sebagai media penyampaian pesan agama.
Ombat pun kini masih berkesenian bersama Tengkorak. Ia juga melakukan banyak kegiatan advokasi dalam LBH Muslim Indonesia.
Reza eks 'NOAH'
Setelah puluhan tahun bermusik bersama rekan-rekan satu bandnya, Ilsyah Ryan Reza atau Reza memutuskan hengkang dari grup musik NOAH. Alasannya karena untuk memperdalam agama pada 2014.
Mantan penggembuk drum tersebut turut mendirikan Peterpan, band yang menjadi cikal bakal NOAH, bersama dengan Ariel, Uki, Lukman dan Andika.
Reza tak sepenuhnya mundur dari dunia musik, ia masih melakukan dakwahnya lewat musik bersama dengan Sakti.
Selain berdakwah, Reza juga memiliki bisnis yang menjajakan busana muslim.
Yuki 'PAS Band'
Yuki 'Pas Band' menghabiskan lebih dari setengah hidupnya untuk main band. Namun kini ia telah berhijrah dan menemukan titik balik dalam hidupnya.
Kecelakaan mobil yang pernah menimpanya jadi sebuah peringatan besar. Yuki pun kini ingin menghabiskan sisa hidupnya untuk fokus dengan agama.
"Memang manusia ini harus dipaksa, manusia ini kan terlalu bebal, sombong yang merupakan sifat mannusia. Sombong bikin solusi sendiri, dikasih otak itu dipikir untuk ngotot menyelesaikan masalah sehingga kita lupa ada Allah Yang Punya Kuasa," ungkapnya saat ditemui di perilisan Album Indonesia Menghafal Al Qur'an, Bintaro Pesanggrahan, Tanggerang Selatan, Sabtu (11/5/2019).
Keselamatan dan hidayah tidak bisa kita dapatkan karena manusia terlalu bebal. Padahal, menurutnya semua penyelesaian itu ada di tangan Allah.
sumber
Orang Liberal: “Pak Kyai, ada orang baek banget, anti korupsi, bangun mesjid, rajin sedekah sampe hidupnya sendiri dikorbanin buat nolongin orang banyak, terus meninggal tapi dia bukan Muslim, masuk mana?”
Kyai: “Maaf… Neraka…”
Orang Liberal: “Lahh? Kan dia orang baek. Kenapa masuk neraka?”
Kyai: “Karena dia bukan Muslim.”
Orang Liberal: “Tapi dia orang baek Ki. Banyak orang yang kebantu karena dia, bahkan umat Islam juga. Malah Bangun Masjid Raya segala. Jahat bener dah Tuhan kalau orang sebaek itu dimasukin neraka juga.”
Kyai: “Allah tidak jahat, hanya adil.”
Orang Liberal: “Adil dari mane?”
Kyai: “Kamu sekolahnya apa?”
Orang Liberal: “Ane mah Master Sains lulusan Amerika, Kyai. Kenape?”
Kyai: “Kenapa bisa kamu dapat titel Master Sains dari Amerika?”
Orang Liberal: “Karena kemaren ane kuliah di sana, diwisuda di sana.”
Kyai: “Namamu terdaftar di sana? Kamu mendaftar?”
Orang Liberal: “Ya jelas dong Kyai, ini ijazah juga masih basah tintanya.”
Kyai: “Sekiranya waktu itu kamu tidak mendaftar, tapi kamu tetap datang kesana, hadir di perkuliahan, diam-diam ikut ujian, bahkan kamu dapat nilai sempurna, apakah kamu tetap akan dapat ijazah?”
Orang Liberal: “Jelas enggak Kyai, itu namanya mahasiswa ilegal. Sekalipun dia pintar, dia nggak terdaftar sebagai mahasiswa, kampus ane mah ketat soal aturan gituan.”
Kyai: “Berarti kampusmu jahat dong, ada orang sepintar itu tak dikasih ijazah hanya karena tidak mendaftar?”
Orang Liberal: *terdiam*
Kyai: “Gimana?”
Liberal: “Ya nggak jahat sih, itu kan aturan, salah si mahasiswa kenapa nggak mendaftar, konsekuensinya ya nggak dapat ijazah dan titel resmi dari kampus.”
Kyai: “Nah, kalau kampusmu saja ada aturan, apalagi dunia dan akhirat. Kalau surga diibaratkan ijazah, dunia adalah bangku kuliah, maka syahadat (mengakui tidak ada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah) adalah pendaftaran awalnya. Tanpa pendaftaran awal, mustahil kita diakui dan dapat ijazah, sekalipun kita ikut kuliah dan mampu melaluinya dengan gemilang. Itu adalah aturan, menerapkannya bukanlah kejahatan, melainkan keadilan.”