Dalam perdagangan Forex, pengalaman kehilangan adalah hal yang wajar dan dialami oleh semua pedagang. Tidak hanya para amatir masih belajar, tetapi pedagang valas yang sukses juga mengalaminya. Sebaliknya, mereka telah membuat kegagalan di masa lalu bahan pembelajaran yang paling berharga untuk sukses hari ini. Sekarang siapa saja trader yang sukses dan pelajaran apa yang bisa dipetik dari pengalaman mereka?



Bill Lipschutz

Pedagang valas yang mencatat rekor fantastis dalam pengakuan laba menderita kerugian besar yang hampir menghabiskan dana mereka. Pada saat itu, ia baru saja berhasil mengembangkan investasi sebesar $ 12.500 hingga $ 250.000 dan harus kehilangan sebagian besar keuntungan yang baru saja dicetaknya.

Bill Lipschutz juga mengakui bahwa kegagalan itu karena kurangnya disiplin dalam penerapan metode perdagangan. Untuk mengantisipasi terjadinya kesalahan serupa dalam transaksi selanjutnya, ia juga menekankan disiplin perdagangan. Lipschutz juga tidak lupa memperbaiki manajemen risiko untuk meminimalkan kerugian sesuai dengan batas toleransi.

Dari strategi pengujian yang mendukung optimalisasi manajemen risiko, pemeriksaan dalam beberapa pasangan mata uang, hingga penerapan risiko / rasio pengembalian, semua aktivitas ini dilakukan oleh para praktisi perdagangan valas ini. Hasil: dia sekarang adalah salah satu pedagang valas yang keberhasilannya diakui di seluruh dunia.

Richard Dennis

Kisah hilangnya Richard Dennis adalah salah satu pelajaran perdagangan legendaris yang hampir diketahui semua pedagang. Sebagai informasi, sosok pedagang itu sangat terkenal berkat sistem perdagangan penyu yang ia kembangkan.

Kehilangan total Richard Dennis cukup signifikan pada zamannya. Dia telah mengumpulkan kerugian hingga beberapa juta dolar dan telah membuatnya berhutang. Mimpi buruk itu tampaknya berasal dari ambisi Richard untuk menarik keuntungan yang signifikan dalam waktu singkat. Untuk mencapai tujuan ini, ia bertekad untuk menerapkan metode piramida secara agresif dan mengabaikan logika. Richard Dennis sering mengandalkan instingnya, terlepas dari peluang sinyal. Akibatnya, ketika pasar terguncang oleh bencana Black Monday (1987), hampir semua akun yang ia kelola dijual dengan kerugian.

Setelah menyadari kesalahannya, Richard Dennis mencoba beralih dari nol beberapa tahun kemudian, menerapkan metode negosiasi yang menekankan manajemen risiko. Upaya itu terasa manis setelah Richard berhasil mendapatkan pengembalian lebih dari 100%, dua tahun setelah kembali menjelajahi dunia perdagangan.

Putra Mahkota Ed

Ed Seykota adalah contoh dari seorang pedagang yang sukses yang telah berhasil keluar dari perangkap peningkatan. Ketika dia menderita kekalahan ketika harga instrumen perdagangan yang dia beli turun secara dramatis, dia malah mencoba mengimbangi kerugian dengan membuka posisi baru. Harapannya adalah kerugian yang terjadi dapat berubah menjadi keuntungan ketika harga naik kembali. Namun Ed lupa bahwa pergerakan harga tidak dapat dianalisis dengan harapan. Ketika harga terus turun, kerugian yang mereka derita menjadi semakin besar.

Kegagalan ini benar-benar membuat Ed Seykota kehilangan semua harapan untuk digulingkan. Dia akhirnya berusaha bangun dengan belajar mengikuti tren. Kegigihan para pedagang ini kemudian menghasilkan kesuksesan luar biasa, yaitu pengembalian hingga 300.000% dalam 12 tahun.

Kiana Danial

Penjual valas menderita kerugian saat belajar menjadi pedagang USD / JPY. Setelah berhasil menghasilkan untung hingga $ 1 juta, Kiana Danial harus menerima kenyataan pahit ketika posisi bisnisnya merugi hingga $ 10 juta. Alasan kehilangan itu tidak dijelaskan secara rinci, tetapi Kiana mengakui bahwa kurangnya belajar adalah alasan utama.

Dia juga tidak malu untuk mengungkapkan bahwa keuntungan fantastis yang diperolehnya dalam belajar hanyalah keuntungan dari pemula yang tidak bisa ditentukan oleh keteguhannya. Untuk pulih dari kerugian besar, Kiana tidak berhenti tetapi memutuskan untuk belajar perdagangan.