Sebelum ada plastik dan kertas, Satu-satunya alat pembungkus makanan adalah daun. Di jaman sekarang, makanan-makanan yang dibungkus dengan daun menjadi sebuah legenda dan tradisi yang langka. Dari bungkusnya kita bisa mengenal jenis serta asal daerah makanan tersebut.


Meskipun produk plastik dan kertas simple dan murah, tidak serta merta menggeser fungsi daun sebagai bungkus makanan. Justru karena dibungkus dengan daun ini, konon rasanya lebih nikmat.

Kita tentu sudah tak asing dengan daun pisang sebagai pembungkus makanan. Namun ternyata masih banyak daun-daun lain, yang nyaris tak terpikirkan dan kini mulai langka tentunya.

Yu, kita simak ulasannya.

1. Tape Daun Jambu Khas Kuningan



Biasanya tape dibungkus dengan daun pisang tetapi ada daerah-daerah tertentu ada yang menggunakan daun jambu. Katanya dengan dibungkus daun jambu rasa tape menjadi lebih manis, seperti madu.

Caranya pun terbilang gampang. Cukup dicuci kemudian dilap sampai kering, daun jambu sudah bisa digunakan.

2. Nasi Jamblang Daun Jati Khas Cirebon



Penggemar kuliner tentu tak asing dengan Nasi Khas Cirebon ini, sebab Nasi Jamblang masuk dalam daftar Kuliner '30 ikon kuliner tradisional Indonesia' atau IKTI.

Ciri khas dari Nasi Jamblang ini adalah disajikan dengan menggunakan daun Jati. Menu yang menjadi ikon Nasi Jamblang ini adalah balakutak hideung yaitu cumi-cumi dimasak dengan kuah kental berwarna hitam. Warna hitam ini didapat dari tinta cumi yang ikut dimasak sekaligus.

Daun jati dipilih sebagai pembungkus makanan ini, mempunyai tiga manfaat yaitu, menjaga makanan tetap hangat, memiliki aroma yang khas, serta menghindarkan dari zat kimia berbahaya.

3. Sega Nyangku Kuliner Khas Gunung Slamet



Sega Nyangku adalah kuliner khas Gunung Slamet. Nasi dan lauk pauk yang kemudian dibungkus daun Nyangku.

Daun ini berbentuk panjang, nenyirip dan berserat kuat. Tumbuhan ini biasanya tumbuh di daerah-daerah pegunungan.

Daun ini kerap juga dipakai untuk pembungkus makanan saat acara-acara besar seperti hajatan dan sejenisnya.

Meskipun eksistensinya sudah mulai tergeser oleh plastik dan kertas minyak. Untuk membungkus kue basah, seperti dodol, ketan, wajib saat hajatan, di daerah Banyumas dan Cilacap masih menggunakannya sampai saat ini.

4. Jenang Klobot Wajik Pelepah Jagung, Bandung



Daun jagung ini juga bisa digunakan sebagai pembungkus makanan. Seperti Jenang Klobot Wajik bandung, Jenang Atas Gresik.

Namun nampaknya penggunaan pelepah jagung ini semakin langka. Tergeser okeh plastik. Terlihat saat mencari di mesin penulusuran google. Gambar yang dimaksud tidak ditemukan lagi.

5. Pudak Pelepah Daun Pinang khas Gresik



Pudak adalah makanan khas kabupaten Gresik yang terbuat dari tepung beras, gula Jawa/pasir dan santan. Kemudian dimasukan ke dalam 'ope.' Ope dibuat dari pelepah daun pinang yang disamak untuk memisahkan kulit luar dan dalam. Unik banget kan, gan, sis? Hanya di daerah gersik loh, Pudak ini ditemukan.

Variasi Pudak kini semakin berkembang. Selain dari tepung beras Pudak juga dibuat dari bahan sagu sehingga disebut Pudak sagu.

6. Kue Gambir Daun Bambu, Khas Bali



Kue Gambir adalah makanan sejenis dodol berwarna hitam yang di dalamnya terdapat unti kacang hijau (tumbukan kacang lembut).

Jika berkunjung ke Bali makanan ini cocok untuk jadi pilihan oleh-oleh. Biasanya dijual rentengan yang berisi 10 pcs. Seiring berjalannya waktu pamor kue Gambir ini semakin tersingkirkan oleh ragam makanan lain. Penasaran, silahkan berkunjung ke Bali.

Selain daerah-daerah yang ane sebut di atas bisa saja ditemukan di daerah lain. Hal ini wajar mengingat pengalaman dan adaptasi selalu berjalan. Namun yang ane sebut mengambil yang paling populer.

Terima kasih sudah mampir, sampai jumpa di thread ane pada forum the lounge, yang lain.



Penulis @husnamutiasumber referensi
12,3 4, 5, 67