OjodupehAvatar border
TS
Ojodupeh
Terimbas Pandemi, Kekayaan Keluarga Hartono Lenyap Rp 196 Triliun
Terimbas Pandemi, Kekayaan Keluarga Hartono Lenyap Rp 196 Triliun
Sabtu, 25 April 2020 | 14:05 WIB





JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (covid-19) mengganggu pertumbuhan ekonomi global dan merontokkan harga saham maupun komoditas. Otomatis, pendapatan dan bisnis para taipan pun terpuruk, sehingga mempengaruhi nilai kekayaan.

Salah satunya, kekayaan keluarga Hartono pemilik Djarum yang merupakan orang terkaya se-Indonesia kehilangan nilai asetnya hingga 12,65 miliar dollar AS pada tahun ini.

Dengan kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia Rp 15.553 pada Jumat (24/4/2020), aset yang hilang itu mencapai Rp 196,75 triliun.


Data yang dilansir bloomberg.com, hingga 25 April 2020 ini beberapa nama taipan Indonesia yang masuk daftar 500 orang kaya dunia telah mengalami penyusutan harta hingga dobel digit. Budi Hartono dan Michael Hartono, dua bersaudara yang merupakan keluarga terkaya di Indonesia juga harus mengalami penurunan tersebut.

Budi, orang kaya nomor satu di Indonesia dan urutan 126 dunia tercatat memiliki kekayaan 10,7 miliar dollar AS. Jumlah tersebut telah berkurang 6,44 miliar dollar AS dibandingkan awal tahun alias year to date (ytd).

Sementara Michael yang berada di posis 141 terkaya di dunia mencatatkan harta senilai 9,87 miliar dollar AS atau berkurang 6,21 miliar dollar AS ytd.

Pemilik Grup Djarum tersebut mengawali bisnisnya lewat perusaahaan rokok, namun kini Djarum memperluas lini bisnisnya ke sektor properti, perbankan, elektronik, pulp dan kertas, perkebunan, telekonomunikasi hingga yang teranyar merambah industri digital melalui perusahaan modal ventura GDP Venture.

Grup Djarum juga memiliki bisnis properti dan perhotelan. Meskipun lini bisnis utama tak melantai di bursa, setidaknya terdapat dua perusahaan Grup Djarum yang menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Nah, sebagian besar aset yang hilang dari keluarga Hartono tersebut antara lain di BCA. Akhir tahun 2019, harga saham BBCA bertengger di level Rp 33.425 dan memiliki nilai kapitalisasi pasar sebesar Rp 816 triliun
.

Pada perdagangan Jumat (24/4/2020), harga saham BBCA di level 24.600 dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 606,51 triliun. (Agung Hidayat, Muhammad Julian)


https://money.kompas.com/read/2020/0...iliun?page=all

Corona -->Resesi Ekonomi --> Kelangkaan Bahan Makanan

Korona terus berlanjut dan tidak diketahui kapan berakhir pandeminya

196 Milyar terbang tertiup angin kena demino effek korona

denbagoes01
infinitesoul
nichodoankk
nichodoankk dan 66 lainnya memberi reputasi
67
5.5K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.