Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

serikat.palakAvatar border
TS
serikat.palak
Driver Ojol Dipukuli di Pajak Sambu Medan
Driver Ojol Dipukuli di Pajak Sambu Medan



MEDAN- Aksi premanisme kembali terjadi di Kota Medan.

Pengeroyokan dan penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah orang yang diduga preman pasar, terhadap seorang driver ojek online (ojol) terjadi di Pajak Sambu, Jalan Bulan, Kecamatan Medan Kota, Kamis (23/4/2020).

Aksi pengeroyokan pun terekam dalam video berdurasi 51 detik dan beberapa potongan video berdurasi rendah lainnya.


Dengan cepat, video tersebut pun viral di sosial media (sosmed) seperti facebook dan Whatsapp.

Dalam amatan video tersebut, terlihat beberapa orang berseragam SPSI dan pakaian biasa memukuli seorang pria berseragam ojek online dengan besi panjang.


Terkait kejadian tersebut, polisi berhasil amankan dua pelaku pengeroyokan terhadap driver ojek online (ojol) di Pajak Sambu, Jalan Bulan, Kecamatan Medan Kota.

Adapun identitas kedua terduga pelaku yakni nama Joni Hutasoit (34) warga Jalan Rela Perjuangan, dan Robert Simanjuntak (65) warga Jalan Bulan, Kecamatan Medan Kota.

Kapolsek Medan Kota Kompol Rikki Ramadhan melalui Kanit Reskrim Iptu M Ainul Yaqin mengatakan, dua pelaku berhasil diamankan beserta barang bukti berupa sebatang sapu ijuk dan sebatang besi tenda payung yang digunakan pelaku untuk memukul korban.

"Untuk saat ini dua orang terduga pelaku sudah berhasil kita amankan," ujarnya, Jumat (24/4/2020).

Lebih lanjut dijelaskan polisi berpangkat balok dua emas ini, adapun kejadian keributan dipicu antara pelaku atas nama KS dengan dua orang driver ojol di depan pos SPSI di Jalan Bulan, Kecamatan Medan Kota, Kamis (23/4/2020) sekitar pukul 08.30 WIB.

Setelah keributan terjadi, ketiga pelaku lainnya lalu mendatangi kedua driver ojol tersebut dan melakukan pemukulan secara bersama-sama.

"Tidak lama kemudian, datang enam orang driver ojol lainnya, yang kemudian ikut menjadi korban pemukulan oleh para pelaku," ungkapnya.

Informasi yang berhasil dihimpun, keributan semakin memanas sehingga, para driver ojol ini pun berlarian menyelamatkan diri masing-masing.

Begitu juga para pelaku juga ikut melarikan diri.

Adapun dugaan keributan terjadi, berawal dari uang parkir.

"Saat itu korban hendak membeli ikan. Tapi korban dimintai uang parkir, walaupun hanya berhenti sebentar dan tidak jadi belanja," kata rekan korban yang enggan menyebutkan identitasnya.

Namun, diduga korban yang belum diketahui identitasnya ini tidak mau membayarkan uang parkir, perkelahian pun terjadi.

Sehingga korban langsung dikeroyok dan menjadi bulan-bulanan meski sudah mencoba menyelamatkan diri.

Tak sampai disitu, beberapa rekan korban yang mendapatkan kabar pemukulan ini langsung mendatangi lokasi kejadian.

Akan tetapi, rekan korban juga mendapatkan tindak penganiayaan.

"Jadi sebetulnya ada 4 orang korbannya," katanya.

Terkait kejadian tersebut, Petugas Polsek Medan Kota yang mendapatkan laporan langsung melakukan pencarian, sehingga berhasil mengamankan seorang pelaku pemukulan atas nama Joni Hutasoit yang sedang bersembunyi di dalam gedung kantor SPSI di lantai II.

Idak sampai di situ, petugas kemudian berhasil menangkap pelaku Robert Simanjuntak.

Selanjutnya kedua pelaku dibawa ke Polsek Medan Kota untuk dilakukan proses lanjut.

"Ada tiga orang pelaku lainnya yang masih sedang proses pencarian," kata Iptu Ainul Yaqin.

Masih dikatakannya,, selain korban yang bernama Berkat Zai (30) warga Jalan AR Hakim, Kecamatan Medan Denai, pihaknya kepolisian juga memeriksa tiga saksi atas nama Sohahao Telaumbanua (32) warga Jalan Bahagia Gang Amal, Derman Bulolo (29) warga Jalan Setuntung Baru, dan Metiaman Lase (21) warga Perumnas Mandala.

"Hingga saat ini situasi sudah aman dan baik," sebutnya.

https://medan.tribunnews.com/2020/04...butan?page=all

https://makobar.com/tekab-medan-kota...n-driver-ojol/
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

bagi warga medan kota dan medan area, pemandangan wereng poltak bagi2 duit dengan preman palak sudah pemandangan sehari2, juga pemandangan preman parkir hitung duit sambil senderan di pospol emoticon-Sundul Up

Kemarin saja, para driver ojol di dekat kompleks multatuli,medan kota, pada komplen diperas uang parkir 9 ribu oleh santri parkir dari pesantren al kuntulliyah kampung badur/aur kerjasama dengan satpam petak nya emoticon-Shakehand2

Wajar perkembangan corona pesat berkat putera2 hasil berak l0nte2 suci kampung badur/aur dan tepi rel kereta api jalan mahakam untuk medan kota dan mujahidin2 parkir asia megamas untuk wilayah medan area

Di minimarket area medan kota :

1. Fefek parkir kampung badur dan aur tanpa pakai masker, berdiri menutup jalan ke pintu masuk mini market, sehingga setiap insan yang menuju minimarket musti berpapasan/bersenggolan dengan anjeng sucik kali k0nt0l deli ini, alhamdullillah kalau kena terjangkit virus bonus palak parkir emoticon-Ngakak (S)

2. Mukapetak2 dalam minimarket yang ber AC, banyak tidak pakai masker, jadi beresiko tinggi menularkan virus ke semua insan yang berada di dalam minimarket bersama mereka emoticon-Ngakak (S)

Beberapa minggu lalu ada laporan dari China, kalau 3 keluarga yang makan di restoran yang ber AC dengan salah satu pegawai positif corona di dalam ruangan sama, ternyata menjadi positif Covid setelah 8 harian

3. Laskar bocah perek sucih kampung badur aktif patroli di kampung2 orang lain, mumpung libur,yah extrakurikuler lah bos

4. Sudah dekat bulan puasa, jadi sudah dekat periode ajang silahturahmi fisik ke ruko2 chinese dan warga2 kejawen, salam fisik berupa pecah steling, pecah kaca, mercon halal(fatwa majlis laknatullah kali deli), takbiran parkir dan THR dari rosul2 fefek paling jantan, paling pribumi, paling Islami, paling non kejawen, paling non banci, paling non bencong dari jamaah Al Muntahib kampung Badur tepi kali deli


5. Semua bisa terlaksana tujuh turunan berkat jenderal petak beserta aparat mukapetak emoticon-Selamat


Kesimpulan :

1. PSBB, PSSI, PSK, dst hanya akan menghamburkan uang pajak kita, selama pelaksana2 nya, adalah aparat "poltak kitak lae" dan "abang ranting kita lae"

2. Dekat mei, pasti terjadi outbreak berkat tabiat aparat, ulama ormas okp preman, dimana akan ada ribuan warga yang butuh ventilator untuk bernafas, sementara jumlah total ventilator di seluruh medan, hanya beberapa ratus sahajah emoticon-Ultah

3. Pasca outbreak, ulama2, pastor2, pendeta2 ormas okp mukapetak akan tertawa tertiwi dengan wajah bercahaya membagi2 sembako, dll seperti biasa menggunakan uang hasil memeras yang berujung kenaikan harga gila2 an, mulai harga gula (sudah terjadi), harga beras, telor, dll emoticon-Toast

4. Ketua2 ormas okp dapat gelar "tokoh ummat", "tokoh masyarakat", "tokoh pemuda", kita2 yang nanggung kematian dan kenaikan harga akibat tindakan anak buah mereka dapat gelar "kafir", "kejawen", "banci", "bencong" , seeeeppp ?! emoticon-Ultah

5. Jenderal2 peternak ormas okp preman naik pangkat jadi pahlawan2 negara di kitab para pahlawan, 10-15 tahun mendatang emoticon-Shakehand2




Petak ditembak mati, PSBB berhasil seperti Vietnam
Diubah oleh serikat.palak 25-04-2020 07:54
infinitesoul
sebelahblog
dede4141
dede4141 dan 24 lainnya memberi reputasi
23
1.8K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.