cicimasniAvatar border
TS
cicimasni
Bab 45 : Mr. and Mrs. Scandal
Bab 45 : Mr. and Mrs. Scandal

🌸🌸🌸

"Wow.... Aku sudah meninggal ya??."

"……."

"Aku dan kamu cerai. Aku lari meninggalkan anak dan selingkuh dengan pria lain. Wow…..wow...."

"……."

"Bisa….tolong di jelaskan wahai Hot Daddy yang di sebelah sana?."

Varo hanya tersenyum sambil makan sate. Lily datang ke kantornya mengantarkan makan siang. Ia dihentikan oleh satpam dan hampir di usir lantaran di kira istri yang sudah meninggalkan most wanted man in the word Azri Alvaro. Sejak kapan pria itu seterkenal ini??.

"Aku sibuk ngurusin kerjaan, ngurusin kamu dan Arion juga anak-anak kembar kita. Aku nggak punya waktu buat ngurusin media."

Benarkah???.

Lily mengeluarkan tablet iPhone dari dalam tasnya. Ada artikel dengan judul 'Calon istri Azri Alvaro' di sana.

"Dari 359 wanita. Hanya wanita ini yang mendapat predikat 'calon istri'. Rekan kerja yang juga dekat dengan si kembar, sering mengajak mereka jalan-jalan dan makan dan kalian bahkan punya banyak foto bersama bak keluarga. Bisa tolong di jelaskan?."

Kenapa fotonya seperti kalian....menikah???

Varo melirik artikel itu sekilas, tapi melanjutkan lagi kegiatannya makan sate. "Cemburu ya??."

Emangnya nggak boleh?.

"Namanya Erika itu mungkin foto di acara peresmian gedung miliknya dan….

"Oh!!.Jadi kamu udah bisa ingat nama wanita lain dengan baik. Dulu kamu nggak begitu peduli."

Varo memakan sate terakhir yang ada di piring, lalu minum. Setelah puas, ia berjalan dan mendekati istrinya yang sedang cemburu itu. Memeluknya dan mengelus pipi Lily.

"Wanitanya udah punya tunangan dan minggu depan mereka menikah. Kita di undang kok. Dia pemilik tempat penitipan anak yang paling terkenal di Jakarta. Karena aman dan aku udah bayar mahal, jadi para staff di sana termasuk pemiliknya harus memperlakukan anak-anak kita dengan baik kan!."

Varo mencium tangan Lily. "Aku bukan papa yang sempurna, nggak bisa siaga 24 jam untuk menjaga mereka. Aku juga perlu cari uang untuk menjaga mu dan Arion agar mendapat perawatan terbaik dan tetap hidup. Aku nggak mau kehilangan kalian. Jadi….setidaknya aku harus mempercayai orang lain."

"Uda Adnan dan Uni Ella mudik ke Padang dan mereka nggak bisa jagain si kembar lagi, Bunda juga nggak mungkin aku paksa bolak balik dari Palembang ke Jakarta buat ngurusin si kembar. Bunda sempat sakit karena kelelahan. Makanya aku putusin, buat nitip anak-anak di tempat penitipan anak. Itu juga cuma saat aku benar-benar nggak bisa jagain mereka."

Lily mengerti soal itu. Yang ia tidak suka adalah foto-foto lain di artikel itu. Foto makan siang bahkan makan malam bersama. Dan wanita yang katanya punya tunangan itu tidak terlihat bersama tunangannya.

Lily tentu saja percaya pada Varo, ia sudah terlalu yakin bahwa suaminya ini tidak bisa hidup tanpanya. Tapi untuk wanita-wanita yang mendekati Varo, ia tidak yakin mereka selalu punya motif lain. Lily heran sendiri kenapa tiba-tiba ia punya sikap posesif seperti ini.

Padahal aku dulu nggak begini.

"Kalau gitu nanti kita jemput anak-anak pulang. Terus kalau ketemu wanita ini….kita ajak makan sama-sama. Aku mau bilang terima kasih."

Varo menahan tawanya. Ini memang bukan pertama pertama kalinya ia merasa sangat senang melihat Lily bersikap cemburu, hanya saja ia sangat menyukai sikap ini. Imut sekali.

Varo mencium pipi Lily. "Kasih wanti-wanti juga boleh. Aku nggak keberatan lihat kamu ngerebutin aku. Ingat dulu video viral yang…..

Lily mendadak malu."Nggak udah di bahas!!!."

Ah…masa lalunya yang kelam.

🌺🌺

Ini di sebut insting wanita. Dimana ia akan segera tau ketika wanita lain menyukai hal yang sudah menjadi miliknya.

Lily bersikap biasa mendapati raut terkejut wanita di depannya itu. Kecanggungan begitu kental terasa. Perubahan senyum bahagia wanita itu menjadi pandangan dingin dan senyum yang di paksakan ketika melihat Varo menggenggam tangan Lily dan memperkenalkannya sebagai istri di depan wanita itu.

Wanita ini 100%, sudah jatuh cinta pada si penyebar pesona, Azri Alvaro. Tapi...rasanya aku pernah bertemu dengannya....dimana ya??

"Auu!!!.....Ngapain sih??.Kok aku dicubit??."

"Pengen aja!!!." Lily mendahului Varo masuk ke cafetaria miliknya.

Lucunya~.

"Mbak Lily." Seseorang datang dengan wajah antusias.

Senyum di wajah Varo menghilang seketika. Kenapa orang ini masih bekerja di sini???.

"Udah sehat mbak??. Saya sering datang ke Rumah Sakit buat jenguk mbak sama Arion."

What!!!!, kapan itu???, Kenapa aku nggak pernah tau.

"Sebenarnya nggak dibolehin masuk. Tapi teman baik saya adalah salah satu bodyguard yang jaga dan ayah saya….juga bekerja sebagai dokter yang menangani mbak. Jadi saya bisa tetap besuk meski dilarang sama suami mbak yang pencemburu ini."

"……"Kampret loe!!!

Varo mencibir. "Anak seorang dokter spesialis bedah terkenal, kenapa hobby membuat roti dan betah kerja di cafetaria orang lain."

Varo berbalik menghadap Lily. "Kalau kamu mau tau, dia ini bukan siswa SMP part time yang polos yang dulu kamu kenal. Sekarang dia saingan kamu!!. Dia udah punya cafetaria sendiri dan letaknya tepat di sebrang sana." Tunjuk Varo membuat Lily takjub.

"Benarkah???, Udah di bolehin sama orang tua kamu??." Lily merasa senang. Ia ingat anak laki-laki ini. Dulu usianya 13 tahun, kabur dari rumah karena tidak mau di paksa sekolah dan tinggal di asrama. Ia bersembunyi dan numpang makan di cafetaria Lily. Jadi akrab dan bersedia part time di sana selama kabur dari rumah. Lily yang memang sangat suka anak-anak lebih memilih melindungi anak itu daripada membiarkannya terlunta-lunta di jalan. Anak laki-laki itu juga jadi sangat akrab dengan Arion.

"Udah kok mbak. Sekarang Deska udah kuliah jurusan tata boga, dan kalau dapat IPK sempurna, papa nggak akan maksain Deska kuliah kedokteran lagi. Cafetaria itu hadiah dari mama, belum di buka karena Deska belum lulus kuliah. Deska nggak mau sih, pengen kerja di sini aja tapi nggak bisa nolak soalnya….Deska di kira….gigolo karena dekat sama mbak. Padahal kan wajah kita nggak beda jauh sekarang. Kok mbak nggak menua sih??? Masih manis kayak dulu."

Anak sialan ini!!!!!.

Varo berdiri di depan Lily menghalangi istrinya itu yang hendak mengelus kepala bocah sialan yang dulu pernah ia perhatikan. "Kalau aja kamu bukan anak dokter Devta, udah aku hajar!!!. Sana kerja!!, Jangan makan gaji buta. Dan dia ini bukan mbak. Tapi bos!! Dan udah Nyonya!. Dia udah punya suami dan empat anak. Sana jauh!!!."

Lily hanya menggeleng dan tersenyum. Mereka segera pergi ke meja yang sengaja di kosongkan.

Varo segera mengajak Lily untuk makan dan pria itu mengomel persoal ketidaksukaannya Lily dekat dengan anak laki-laki itu. Sementara di belakang mereka seorang wanita memperhatikan dengan raut wajah dingin.

🌸🌸🌸
Bab selanjutnya :

https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b24d6483266a43
Diubah oleh cicimasni 26-04-2020 06:15
ButetKeren
abellacitra
nona212
nona212 dan 30 lainnya memberi reputasi
29
1.2K
5
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.