tyaitugueAvatar border
TS
tyaitugue
Melepas Inginku




Darinya kubelajar apa arti ketulusan, kesetiaan, dan mengalah. Walau sakit, tetapi harus kuat. Karena hidup bukan hanya ada senang dan sedih saja, tetapi ada juga keikhlasan.



Spoiler for spoiler for 'kita':


Aku menatap mata kelam itu, perih bagai tersayat. Kesedihan yang teramat menghujam hingga kerelung hati, bagaimana tidak? Rasa sayang yang menyelinap masuk dihati, yang sudah berpenghuni. Yaa...aku sudah punya kekasih,dan sebentar lagi akan sah dengan ikatan pernikahan. Ingin kulanjutkan hubungan yang tidak semestinya ini, dan mengabaikan harga diri orang tuaku? Atau kupatahkan saja hatiku agar semua terkesan baik-baik saja dimata yang lainnya?

"Pliss ay, jangan pilih dia ay, apa aku harus menghadap ke mama papamu, biar kamu pilih aku?" Mohonnya dengan pipi yang basah dengan air mata.

"Jangan!! Cukup Mas, kamu cowok, ga pantes mengiba kayak gitu ke aku, dan tolong pahami posisiku.. Cincin ini udah melingkar, hati ini udah terkunci Mas! Maaf, aku salah udah ngasih kesempatan rasamu nyelinap masuk ke hatiku." Jelasku dengan sedikit menahan isak

Kami terdiam dengan dibumbui suara isakan satu sama lain. Genggamannya kian mengerat ketika ku coba untuk melepasnya.

"Apa aku harus bertekuk lutut ay dihadapanmu? Agar kita bisa tetap sama-sama? Pliss ay aku lemah harus ngelepas kamu, aku ga sanggup"

"Ga perlu Mas, jangan merendahkan dirimu dihadapanku, kamu ga perlu melakukan apapun," Kuhela nafas singkat "Huuuhh...ini sudah final, kita ga bisa sama-sama lagi, ini salahku mas, karna udah ngasih kesempatan, di keadaan yang tidak seharusnya aku membuka hati pada siapapun." Jawabku sambil menelungkupkan wajah.

Malam ini begitu kelam bagiku. Begitu menyayat penuh luka, bagaimana tidak? Aku harus memilih salah satu dari 2 orang yang menempati hatiku. Tak mudah bagiku, sosok Zian yang 6 bulan terakhir ini, yang sudah mendominasi hatiku. Mulai mengikis rasa terhadap Wisnu tunanganku.

"Apa rasa sayangmu sudah menghilang ay untukku?" Tanya mas Zian

Kutarik nafas dalam, dan membuangnya perlahan "Iya Mas, ternyata rasa itu cuma penyegar dikala aku sedang merasa haus akan perhatian"

"Benarkah itu ay? Tatap mataku!!! Sekali lagi.. Apa sayangmu sudah lenyap?" Tanyanya sambil menangkup kedua pipiku dengan telapak tangannya.

"Cukup Mas! aku ga mau ngecewain semuanya, orangtuaku, orangtua Mas Wisnu dan seluruh keluarga besarku! Begitupun kamu, aku ga mau hubungan ini makin mendalam, kalau tidak akan bersatu kelak." Ucapku dengan pilu.

Aku berdiri hendak pergi meninggalkan kepedihan ini, namun tangan kekar itu dengan cepat mengunci tubuh ini dengan pelukan hangatnya.
Andira terkejut, tetapi dia menikmati hangat yang menjalar ketubuh, bahkan hatinya itu.

"Apa cinta ke kamu harus sesakit ini ay? Apa sayangku kurang tulus bagimu ay? Sampe kamu lebih memilih dia?"

"Bagaimanapun Mas Wisnu lebih dulu datang dan mengisi hatiku mas, bahkan Mas Zian tau ini sejak awal. Tapi kenapa Mas tetap memaksa masuk, bahkan mendobrak pintu hatiku, dan dengan paksa mendiami hatiku juga? Ini salah Mas, ga seharusnya kita begini. Dan tolong jangan panggil aku ay lagi, karna itu bikin hatiku tambah sakit Mas, panggil aku Andira atau Dira." Jelasku sambil melepaskan diri dari kehangatan itu.

"Apa aku harus nyakitin diriku ay biar kamu ga kemana-mana? Biar kamu tetap sama aku, ga pergi ninggalin aku?" Dengusnya kasar "Baik kalo emang itu mau kamu" Ancam Zian

Diam-diam Zian menyulut sebatang rokok dan menyundutkan bara rokok itu di nadinya.
Andira terkejut dan segera menepis tangan Zian dengan kasar.

"Kamu gila mas! oke kalau memang itu maumu, silahkan sakitin diri kamu sendiri. Aku ga akan larang lagi. Ini yang selalu jadi pertimbanganku untuk melanjutkan sama kamu, kamu terlalu lemah buatku, kamu terlalu mengalah denganku, kamu selalu menyetujui egoku walau sakit buat mu. Kamu ga pernah melawan apa yang ga berkenan buat mu, kamu terlalu memanjakan aku mas, dan satu lagi, kamu selalu menyakiti diri sendiri, ketika kamu merasakan sakit atas sikapku.Cukup mas cukup! Kita berakhir sampai sini." Ucapku dengan tangisan.

Zian membeku mendengar ucapan Andira yang begitu emosional dan menyayat hati bagi yang mendengarnya.
Zian termenung, memikirkan apa yang baru saja ia dengar, ada sebongkah daging yang terluka walau tanpa darah. Sebut saja hati.

"Kapan kamu akad Dir? Apa aku diundang?" Dia bertanya putus asa "Aku kalah Dir, kalah dengan waktu, kalah dengan keadaan. Tapi aku juga bangga, karna bisa ngerasain sayangmu walau cuma sebentar." Senyumnya getir

Aku menarik nafas sambil menetralkan segala sesakku "Pertengahan Juli ini Mas, aku udah nyiapin undangan buat kamu Mas. Kamu memang kalah dengan waktu dan keadaan, tapi kamu menang mengambil hati dan perhatianku dalam waktu singkat. Persis proklamasi sih, dalam tempo sesingkat-singkatnya" Elakku dengan candaan receh

Sungguh, hatiku sangat sakit. Tapi bagaimanapun juga, aku ga mungkin mempertahankan Mas Zian. Aku ga siap kehilangan Mas Wisnu, aku ga siap melihat orang tuaku malu, aku sudah menerima lamaran Mas Wisnu beberapa bulan lalu. Sebelum Mas Zian mendobrak pintu hatiku.

"Baiklah Dir, kita udah ngebahas ini berulang kali," dia menghela nafas berat "kalo memang itu maumu, aku bisa apa? Semoga kamu bisa bahagia ya sama Mas mu itu. Doakan aku biar bisa lupain tentang kita, karna aku ga akan bisa lupain kamu"

"Makasih Mas, kamu pasti dapat yang jauh lebih baik dan lebih segalanya dari aku. Kamu orang baik, jangan pernah lupain aku mas, orang yang jahat sama kamu" Kutarik nafas panjang "boleh aku peluk kamu buat yang terakhir?"

Dia membentang tangannya, memamerkan dada bidang nan hangat itu. Kupeluk erat untuk terakhir kalinya, kuhirup aroma parfum aqua yang sangat menyejukan itu. Perlahan pelukan itu mengendur, berganti dengan tatapan yang kurasa sangat dekat.
Tak lama kurasakan hangat dibingkai wajahku, kunikmati pagutan lembut nan penuh luka itu. Untuk yang pertama, dan terakhir kalinya.

"Maaf" Senyumnya kikuk ketika menyadari apa yang baru saja dia lakukan.
Aku terdiam, menyadari apa yang baru saja terjadi antara aku dan Mas Zian. Seketika rona merah jambu itu menyeruak dipipiku.

"Tak apa mas, anggap saja ini kenangan buat kita" Usapku pada bingkai wajahnya yang lembut itu "aku pulang ya mas, ga usah anter aku, aku mau kerumah temenku dulu di blok sebelah."

"Oke.. Hati-hati dijalan.. Selamat tinggal Andira.. Selamat tinggal ay" Senyumnya getir ketika kututup pintu kost itu.
Aku berlari menuruni anak tangga sambil mengusap air mata yang tak berhenti mengalir dari mataku. Sesak, sedih, sakit semua menjadi satu.
Segera kuambil dan kupacu sepeda motorku pelan, sambil kunikmati desau angin yang menerpa wajah dan rambut panjangku.
Kuterisak digelapnya malam, kususuri setiap jejak kenangan bersamanya.
Taman 1000 janji, bakso rudal, fitness center dan toko buku yang pernah kusinggahi bersamanya.

===============


Mas Wisnu, maafkan aku karna sempat menduakanmu. Bagiku, kau sosok yang sangat berarti. Kau mengajarkan begitu banyak hal, kesabaran, apa adanya, dan ketaatan beribadah.
Maaf, karna ketidak terimaanku terhadap sifat acuhmu, sehingga aku mau menerima perhatian lebih dari hati yang lain. Padahal aku tau, perhatianmu sangat berlimpah untukku, walau dengan cara yang berbeda dengan yang lain.
Sekarang, aku telah memilihmu. Memilih hidup bersamamu, mencoba menerima kekuranganmu, diantara banyak kelebihanmu.
Maaf, karna rasa ini sempat terbagi, walau sampai saat ini, masih begitu sulit untukku melepasnya. Tapi, akan kucoba menghilangkan rasa itu, rasa untuk Zian ku...

===============

Slamat tinggal kenangan.. Slamat tinggal mas Zian ku.. Kelak kau akan lebih bahagia dari apa yang kau rasa ketika bersamaku.

===============



Spoiler for melepasmu:
Quote:



Maafkan aku..
Yang membiarkanmu
Masuk kedalam hidupku ini
Maafkan aku
Yang harus melepasmu
Walau ku tak ingin...
emoticon-breakheart



Spoiler for sumber:
ButetKeren
abellacitra
nona212
nona212 dan 38 lainnya memberi reputasi
39
1.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.