Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Β© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

cicimasniAvatar border
TS
cicimasni
Bab 40 : My Husband (Mine)
Bab 40 : My Husband (Mine)

🌸🌸🌸

Oh Wow..... Benar-benar cafe yang di penuhi dengan strawberry.

"Ayo!." Varo membukakan pintu untuk Lily sementara ia masih takjub dengan cafe yang di penuhi strawberry itu.

Konsep cafe yang menarik.

5 menit kemudian, meja mereka sudah di penuhi dengan makanan manis itu.

Jadi pak??.....anda bakar kalori tadi buat apa??. Lily takjub menatap Varo yang sudah memakan macaron strawberry yang ke 7. Pria itu juga menyuapi Arion makan cheesecake strawberry. Keduanya benar-benar menikmati makanan-makanan itu.

"Kamu nggak makan??."

Lily menggeleng, "masih kenyang."

Varo menarik nafas dalam. "Aku udah pesan salad sayur, udah di tambahi saus cabe juga. Kamu makan ya!. Tadi pagi cuma makan sedikit kan!."

Tak lama setelah Varo mengatakan hal itu salad sayurnya datang.

Salad sayur yang tentu aja ada strawberry diatasnya.

"........"

"Kita makan sama-sama."

"......."Lily hanya bisa tersenyum dan akhirnya ikut makan.

Karena cafetaria itu terasa nyaman, mereka menghabiskan waktu di sana sampai sore.

Awalnya nyaman-nyaman saja, sampai beberapa pegawai kantor dan rekan kerja Varo mengenali mereka. Maksudnya mengenali Varo.

Tiba-tiba acara makan itu berubah menjadi pembicaraan bisnis. Lily yang tidak tertarik, akhirnya pindah tempat duduk.

Mereka....terlihat terlalu cantik dan terlalu tampan. Menyebalkan sekali!.

Lily mau tidak mau ikut memperhatikan meja yang tadi ia tempati.

Kumpulan makhluk sempurna itu, sekarang menjadi pusat perhatian. Sepertinya cafe itu akan viral sebentar lagi, bukan karena menu makanannya, tapi juga karena pengunjung di cafetaria itu.

Lily menatap Varo, yang terlihat tersenyum. Entah apa yang mereka bicarakan hingga membuat suaminya itu tersenyum. Untungnya kemeja strawberry yang tadi pagi pria itu pakai, sudah ia ganti dengan kemeja putih biasa. Atau kalau tidak, pria itu pasti terlihat aneh di sana.

"Terkadang....mama benci ketika papa mu terlihat tampan."

"?????." Arion menoleh menatap Lily bingung.

Lily mengelus kepala Arion. "Mama baru sadar kalau papa mu selalu jadi pusat perhatian." Jelas wanita itu.

"Mmm....apa itu buruk??." Tanya si kecil itu.

"Mm...tidak juga. Hanya saja...papa mu jadi terkenal."

"Terkenal itu apa??."

"Mm...terkenal itu seperti orang yang sering muncul di tivi, lalu di bicarakan banyak orang, lalu sering di fotoin orang juga, lalu...di kerumuni banyak orang, seperti papa mu sekarang."

"Mmm???." Arion mengerutkan dahi, tambah bingung. "Jadi...apa terkenal itu tidak boleh?."

Lily menatap anaknya itu lalu tersenyum. "Kalau papa mu terkenal dia akan sibuk dan tidak memperhatikan kita, lihat!!, Papa mu bilang dia mau mengajak kita jalan-jalan, tapi sekarang dia malah bekerja."

"Mmm..." Arion menoleh ke arah Varo yang masih sibuk mengobrol. Ia ingat, jika papanya itu sedang bekerja, Arion sering di tinggal main sendirian dan anak kecil itu tidak suka hal itu. "Benar...terkenal itu tidak baik, Rion nggak cuka."

"......" Mendadak Lily merasa bersalah karena membuat makna terkenal di disalah artikan oleh Arion.

Kenapa mood ku tiba-tiba menurun??.

"Mama mau ke toilet sebentar. Rion ke sana dulu sama papa ya!." Pinta wanita itu menyuruh Arion pergi ke meja Varo.

Setelah Arion pergi dan duduk di pangkuan Varo, Lily bergegas pergi ke toilet. Kandung kemih ibu hamil besar seperti dirinya, memang gampang sekali penuh.

"Lihat kan yang hamil besar tadi itu....dia itu istrinya."

"......"

"Penampilannya biasa saja, dan apa-apaan dress strawberry itu, norak sekali. Heran bagaimana Pak Alvaro bisa suka sama wanita macam itu."

"......"Lily terdiam di dalam kamar (bilik) toilet. Ia akhirnya sadar, wanita-wanita di luar sana sedang membicarakan dirinya. Sepertinya mereka tidak tau kalau Lily masih berada di dalam toilet.

"Cantik enggak, body biasa aja, kulit juga nggak mulus. Mungkin dukun santetnya sakti, hahaha. Dapat tangkapan pria berkelas seperti pak Varo."

"Mungkin kita perlu nanya pakek dukun santet dimana, biar kita bisa ketularan dapat pria tampan juga, hahaha."

"......."

"Tapi tumben pak Alfa mau ikut makan-makan, dengar-dengar dia juga udah punya tunangan."

"Iya, dan kamu tau nggak?, Tunangannya itu janda beranak 1. Heran banget cowok kaya jaman sekarang kok sukanya wanita bekas macam itu. Nggak mau yang masih virgin aja gitu, macam kita."

"Iya, pak Varo juga kan!. Gosip yang aku dengar, kalau anak kecil yang tadi di peluk Pak Varo adalah anak wanita yang sekarang istrinya, mereka menikah karena anak kecil itu mirip pak Varo dan wanita itu mengaku pernah tidur dengannya, dari tampangnya sih emang keliatan kalau wanita itu bukan wanita baik-baik, tampang kusam begitu cih!!!"

"......"Kamprettt!!!, gosip macam apa itu???

"Eeh, iya loh. Aku juga dengar dari salah satu pegawainya, kalau wanita itu sering banget mengekori pak Varo kemana aja, dia juga sering ke kantor dan juga....suka banget pergi ke tempat penyimpanan barang mahal di perusahaan. Gila!!...matrenya pasti nggak ketulungan."

"Aku berencana menggoda Pak Varo dengan mencoba mendekati anak wanita itu, tapi anak kecil sialan itu malah mengotori bajuku."

Good job Rion.

"Sudah ku bilang kan!, emang agak sulit kalau lagi ada anaknya itu. Kita pakai trik lama aja. Ayahku akan meresmikan hotel miliknya dan mengundang pak Varo dan pak Alfa malam ini, kita hanya perlu mencampur sedikit minuman pria-pria tampan itu dengan bubuk ini dan besoknya skandal besar akan terjadi."

"......"

"Hahaha....atau kita campurkan saja sekarang!. Kamu beri minum pak Alfa sementara aku pak Varo, tapi sebelumnya kita perlu menyingkirkan yang lain dan juga anak sialan itu."

"Gampang, pestanya di mulai jam 7, yang lain pasti harus segera pulang. Dan aku juga sudah menelpon teman-teman kita. Setelah pesta ayahku selesai, maka pesta kita dimulai di lantai atas hotel. Aku sudah menyiapkan semuanya, selusin pakaian seksi, juga obat perangsang yang biasa kita pakai. Juga para pegawai baru ayahku dan juga beberapa rekan bisnisnya yang tertarik bekerja sama dengan kita. Kali ini seperti biasa...orang-orang besar itu akan bertekuk lutut pada kita."

"Aku tidak peduli dengan para orang tua bodoh itu, aku hanya akan merebut seorang Azri Alvaro dan menjadikannya milik ku."

"......."

Lily keluar dari kamar toilet setelah para wanita itu pergi. Ia termenung sambil memperhatikan penampilannya di cermin. Suasana hatinya makin buruk.

Lily berjalan menuju meja Varo. Sekarang hanya ada 4 orang di sana. Lily jelas melihat seorang wanita memberikan gelas minuman pada suaminya.

"!!!!"

"!!!!"

"......."

"Kenapa??." Varo bertanya heran ketika Lily merebut gelas yang di pegang Varo. Lily juga mengambil gelas yang di pegang rekan kerja Varo.

"Aku sudah memanggil polisi, ah itu mereka sepertinya sudah datang."

"!!!!!"

"!!!!!"

Lily menatap ke dua wanita yang duduk di depan Varo, mereka terlihat terkejut dan mendadak pucat.

Tak ada senyum di wajah wanita itu. Hanya tatapan dingin nan menakutkan yang baru pertama kali di lihat Varo.

"Kalau tidak salah, hukuman mencampurkan zat berbahaya di dalam minuman adalah 5 tahun dan denda 2 milyar, tapi mungkin polisi dan hakim bisa menentukan bagaimana sanksinya."

Lily kemudian menatap Varo. "Dan untuk mencegah penyogokan di belakang layar terjadi, aku ingin kau menyewa pengacara terbaik dan menghukum orang jahat seberat-beratnya. Ah...tapi aku yakin sekali suami ku ini selalu kejam jika itu menyangkut ketenangan hidupnya kan!." Lily meletakkan 2 gelas itu dan melambaikan tangannya pada 5 orang polisi yang masuk cafetaria.

Kedua wanita itu masih terkejut dan mulai meronta ketika di borgol polisi. Salah satu polisi menggeledah tas milik wanita itu dan menemukan kantong kecil berisi bubuk juga 2 botol kecil bertuliskan obat perangsang seksual.

"Ah, mungkin aku perlu mengatakan ini dengan jelas." Lily menatap salah satu wanita yang penampilan luarnya terlihat seperti wanita baik-baik dan polos.

"Pria ini sudah sold out!. Dia suami ku, dan dia milik ku!. Orang manapun yang berniat jahat menghancurkan rumah tanggaku, akan ku hancurkan lebih dulu!. Dan yah....aku memang bukan wanita baik-baik."

"......"

Sebelum keluar dari toilet, Lily menelpon polisi dan menjelaskan kalau ada dua orang terkenal yang menjadi target pengguna narkotika. Setelahnya, Lily keluar toilet dan mengamati gerak-gerik 2 wanita yang telah menyuap salah satu pegawai cafetaria. Melihat mobil polisi datang, Lily mulai beraksi dengan tenang.

Pria yang duduk di samping Varo mengatakan bahwa ia yang akan mengurus kasus yang baru saja terjadi tadi di kantor polisi dan memastikan kedua wanita itu mendekam di penjara.

5 menit kemudian suasana cafetaria kembali tenang.

Lily menatap meja kosong yang sudah di bersihkan pelayan. Ia memanggil pelayan cafetaria lalu memesan makanan untuk di bawah pulang.

"10 macam Cake strawberry, 10 macam cupcake, 10 kotak macaron, 10 pudding strawberry dan....kamu mau aku pesan apa lagi??, Kita nggak akan pernah datang ke cafetaria ini lagi seumur hidup kita. Jadi aku berencana mencicipi semuanya dan membuatnya khusus untuk mu. Ah....kita borong saja semuanya yah. Kamu nggak akan kehabisan uang kan!!."

Varo menelan ludah. Wanita yang sedang marah, kadang jauh lebih menakutkan dari apapun. Dan Varo sangat yakin sekarang setelah melihat kemarahan Lily.


🌸🌸🌸

Bab selanjutnya :

https://www.kaskus.co.id/show_post/5...b5ca28f83a9bd8
Diubah oleh cicimasni 24-04-2020 21:26
NadarNadz
tariganna
nona212
nona212 dan 30 lainnya memberi reputasi
31
1.1K
4
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThreadβ€’42.4KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
Β© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.