Berniaga alias berdagang sudah jadi bagian hidup saya sejak kecil. Orang tua saya adalah pedagang sayur mayur. Bahkan junjungan serta idola saya Nabiullah Muhammad SAW juga seorang pedagang yang ulung. Kepiawaian dan kejujuran beliau dalam berdagang mengantarkan pada Julukan As-Saadiq dan Al-Amin. Hingga membuat Siti Khodijah mengajukan lamaran kepada beliau.

Sejak kecil saya pun selalu ikut bapak dan ibu ke Pasar Keputran Surabaya untuk membantu berjualan. Tiap libur sekolah saya pergi ke Surabaya dan mendapat upah yang kusisihkan untuk membeli beberapa kebutuhan pribadi. Bisa dibilang berniaga adalah usaha sampingan untuk dapat ceperan dari masa ke masa.

Usaha jualan online baru saya tekuni dua tahunan ini. Banyak kendala dan problem lapangan yang saya hadapi mulai dari bertemu costumer julid, over order karena ada pembatalan pesanan sepihak hingga tekor tak dapat untung sama sekali. Namun, hal itu tak pernah mematahkan semangat saya untuk terus berbagi manfaat kepada sesama lewat jalan niaga.

Saya pun mantap memberi nama Khumaira Olshop (disingkat KhumOs) untuk toko online saya. Adapun hal-hal yang bisa saya lakukan agar olshop yang baru saya rintis bisa menjadi manfaat bagi sesama antara lain:

Logo Olshop

Ada dua grup wa yang saya jalankan terkait usaha olshop. Yang pertama adalah grup jual beli, meski tak banyak anggota namun grup ini menjadi sarana bisnis bagi beberapa teman seller yang rata-rata emak-emak rempong yang sumpek dan suntuk jika harus di rumah saja.


Grup WA ini kebanyakan anggota adalah teman-teman saya baik teman semasa SMA, adik kelas dan beberapa kenalan yang notabene ibu rumah tangga alias kaum gak bisa rebahan nyenyak seperti saya.

Visi misi grup adalah saling bantu jual barang ready stockanggota grup jadi bagi teman yang terkendala modal masih bisa eksis jualan. Tentunya para seller yang bingung menjual stok barang bisa punya chanel dan lebih cepat menjadikan barang menjadi uang.

Grup kedua adalah grup WA reseller KhumOs yang saya buat 3 bulan terakhir atas inisiatif salah seorang kawan.

Kegiatan grup satu ini berisi promosi barang-barang non-ready dengan konsep open Pre Order (PO). Harga yng saya tawarkan adalah harga reseller. Biasanya untuk harga reseller ini saya hanya mengambil ongkir saja.


Barang-barang yang saya jual antara lain: mukena, tas, sepatu, gamis dan lain-lain. Selain itu juga saya menjual kentang, bawang merah dan putih.

Tujuan membuat grup ini untuk membantu teman-teman Sobat Reseller (sebutan untuk anggota grup) guna berjualan secara online.

Bagaimana dengan keuntungan? Jangan tanya, terkadang keuntungan yang saya dapat minim banget karena niat awal memang mensupport para sobat reseller biar semangat berjualan.



Terpuruknya perokonomian akibat corona membuat beberapa keluarga kesulitan dalam hal makan. Terlebih beberapa kawan yang selama ini bergantung dengan usaha sebagai PKL. Membuat saya tergugah untuk jual beberapa produk dengan harga yang terjangkau.

Keuntungan jelas bukan lagi prioritas utama saya. Bisa membantu beberapa kawan untuk menopang perekonomian adalah sebuah keputusan tersendiri bagi saya. Bisa membantu beberapa tetangga dan kawan dengan jual harga miring adalah kepuasan tersendiri bagi saya.







Olshop saya sejak awal mula berdiri selalu menawarkan freeongkir bagi semua costumer dan reseller. Kini, ditengah pandemic ada perasaan trenyuh melihat beberapa kawan yang berprofesi sebagai PKL tiba-tiba harus berhenti bekerja.

Tunjangan yang dijanjikan pemkot entah benar diterima oleh mereka atau hanya kabar angin saja. Sebagai istri salah satu PKL saya hanya menerima satu paket sembako sejak adanya larangan bekerja. Tepatnya sejak 43 hari WFH. Saya jadi bersimpati dengan para PKL yang terpaksa tutup usah selama berminggu-minggu.

Alhasil untuk barang-barang dagangan berupa Nugget Gethuk dan kentang ada promo beli minim 3kg gratis ongkir. Meski saya sendiri di bulan ini tak bisa menyisihkan penghasilan suami untuk sedekah anak yatim setidaknya saya bisa membantu beberapa kawan dengan menawarkan free ongkir untuk belanja apapun.




Lumayanlah 5 ribu sampai 10 ribu rupiah dari ongkir bisa dipakai untuk keperluan lain. Bisa buat beli tempe sebagai lauk teman nasi atau uang jajan anak. Saat ini sekecil apapun nominal uang sangatlah berharga. Para ibu rumah tangga macam saya harus bisa berhemat demi tetap bertahan.



Sejak pandemic menyebar ke wilayah Jawa Timur, mulai terbesit keinginan untuk jualan masker dengan harga terjangkau. Alhasil, ketika ada kesempatan berbelanja masker via shopee saya pun order dua puluh masker kain.

Setiap reseller berbelanja, saya otomatis memberikan satu buah masker kain gratis. Saya sedikit menyisihkan anggaran untuk berbagi pada reseller dan costumer dengan minim order 50 ribu rupiah.




Sebenarnya kalau ditanya untung gak sih jualan murah ada gratis ongkir udah gitu bagi-bagi masker? Jawab saya mungkin secara materi saya tak dapat untung malah tekor.

.

Sejak awal hal inilah yang selalu memotivasi saya untuk rajin berbagi karena kita bukan hanya ciptaan Tuhan tapi juga makhluk sosial yang hidup bersama dan pasti saling membutuhkan satu sama lain.



Nah, demikianlah langkah-langkah saya menjadikan olshop yang saya kelola bisa bermanfaat bagi banyak orang. Sebenarmya bukan hal yang terlalu besar untuk dibanggakan apalagi dipublikasikan lewat tulisan.

Semoga apa yang saya tulis bisa menjadi inspirasi buat Agan Sista untuk menjadi manfaat bagi sesama.

Shodakoh tak harus dengan harta, senyum tulus ikhlas di awal pagi pada setiap orang yang kita jumpai juga shodakoh yang mampu menyejukkan hati.

Saat ini kita harus saling bahu membahu, bergotong royong agar mampu melewati pandemi ini.



Si kaya harus lebih peduli dan mengulurkan bantuan kepada mereka yang kekurangan. Supaya mereka bisa terus makan dan tak ada kekurangan. Jangan sampai ada yang meninggal karena kelaparan atau terpaksa mencuri beras untuk makan.


Akhir kata, terima kasih kaskus yang sudah bikin even kece ini. Dan terima kasih buat Agan Sista yang membaca tulisan ecek-ecek ini. Wassalam.