scmp.com

Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak tentu membuat pembagian sembako bisa berujung kericuhan. Karena jumlah yang dibagikan terbatas sedangkan yang ingin mendapatkannya ada banyak. Sehingga sembako menjadi barang yang sangat diperebutkan di Indonesia selain masker dan hand sanitizer. Wajar, karena wabah ini telah membuat banyak orang kehilangan pekerjaannya dan membuat orang-orang sulit mendapatkan uang.

goodyfit.com

Berbeda dengan Indonesia, Singapura, salah satu negara maju di Asia dengan jumlah penduduk yang sedikit malah terjadi kericuhan karena berebut minuman Boba. Minuman yang sempat viral beberapa bulan yang lalu karena tekstur dan rasanya yang unik ini menjadi penyebab kericuhan di beberapa tempat yang menjual bubble tea. Pasalnya minuman ini menjadi langka karena beberapa restoran akan menutup gerainya selama wabah terus berlangsung. Yang berakibat menjadi langkanya minuman boba.

sg.everydaysonsales.com

Akibat langkanya minuman ini dan tingginya peminat orang terhadap boba, membuat orang saling berebut mendapatkan minuman ini. Ya padahal kalo mereka mau bersabar dan menunggu hingga wabah ini mereda tentu minuman boba bisa mereka nikmati kembali. Berbeda dengan orang Indonesia, sembako sebagai kebutuhan primer adalah hal pokok yang sangat penting. Tanpa sembako tentu mereka akan semakin kelaparan dan berujung pada kematian atau kericuhan.

Selain karena jumlah penduduk, penyebab perbedaan ini juga dipengaruhi oleh kualitas negara itu sendiri. Walaupun pemerintah Singapura telah memberlakukan Lockdown, tapi ekonomi mereka tidak terlalu berdampak. Pemerintahnyapun bisa mengambil keputusan tepat untuk keberlangsungan warganya. Wajar, Singapura negara maju dan jumlah penduduknya sedikit. 

dialeksis.com

Bandingkan dengan Indonesia, hanya beberapa wilayah yang diberlakukan lockdown (PSBB), namun sudah sangat berdampak bagi satu negara. Pemerintah juga tampak kebingungan mengatasinya. Disatu sisi, rakyat Indonesia juga tampak sulit untuk diatur. Belum lagi penerima bantuan yang masih tidak tepat sasaran. Indonesia yang "katanya" sudah menjadi negara maju sepertinya lebih cocok untuk kembali mengambil gelar sebagai negara berkembang.

Kapan ya kita bisa kayak Singapura? Yang warganya ribut cuma karena rebutan Boba doang .