Perpanjangan PSBB Jakarta, Anies: Pelanggar akan Langsung Ditindak

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengimbau agar masyarakat mematuhi pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Sebab dalam masa perpanjangan PSBB aparat pemerintah di lapangan akan menerapkan penegakan hukum.

"Ke depan fase imbauan sudah selesai, sekarang fase penegakan. Karena itu, di hari-hari ke depan, semua yang melanggar tidak akan diberi peringatan lagi, tapi langsung ditindak," kata Anies di Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (22/4/2020).

Dia mencontohkan adanya perusahaan yang melakukan kucing-kucingan dengan petugas selama pelaksanaan PSBB. Perusahaan atau yang dimaksud tetap mempekerjakan pegawainya seperti biasa selama PSBB.

"Jangan sampai harus ditindak. Kerjakan yang menjadi kewajiban selama PSBB ini dengan sebaik-baiknya," jelasnya.

Sebelumnya, Anies juga menyatakan untuk memperpanjang masa pelaksanaan pembatasan sosial skala besar (PSBB) di Jakarta.

Dia menyebut perpanjangan itu guna mencegah penyebaran virus Corona atau Covid-19 dan sudah berdasarkan pandangan dari beberapa ahli kesehatan dan Dinas Kesehatan.
sumber

********

Minta lockdown paling depan biar dianggap peduli.
Minta PSBB paling awal biar dianggap pionir.
Ngasih tau anggaran Covid-19 pakai T biar kelihatan wah.
Pamer jalanan sepi awal PSBB biar dianggap berhasil.
Ngitung bansos sekian juta jiwa biar dianggap punya empati.

Nyatanya....
PSBB cuma singkatan Pencitraan Sosial Basa Basi.
Yang ngumpul ya ngumpul.
Yang berjamaah ya berjamaah.
Yang gak pakai masker ya gak pakai masker.

Sibuk ngejar pengusaha biar dianggap peduli dengan pekerja.
Tapi gak berani ngasih solusi bagi pengusaha.
Padahal pajaknya disedot buat APBD.

Sampai sekarang gak sepatah katapun bicara soal anggaran operasional gubernur. Seolah takut ngebahas biar gak dipinta buat dialihin.

Gubernur bilang A.
TGUPP bilang B.

Ngumpulin KK di RT RW.
Cuma jadi janji manis.
Atau untuk laporan fiktif?

Kalau emang gak berbuat, usut dong kebawah.
Itu bansos. Ada sangsi hukum.
Hukuman mati bagi koruptor bansos.

Kemana BW si Ketua KPK Kw?????
Ngumpet?
Atau malu?
Atau malah ngasih peluang dengan mensiasati anggaran?
Tampar mukanya, suruh kerja.
Itu korupsi bansos didepan mata.
Jangan sibuk mengcounter dengan alasan hoax.
Kroscek siapa yang menerima dilapangan.
Cek dengan data yang dipegang.
Jangan omdo bilang keterbukaan.
Kalau kata maaf aja gak pernah diucapkan.

Jangan terkesan main aman.
Gak berani menindak pelanggaran didepan mata.
Keliling woi!
Masuk kampung keluar kampung.
Cek dengan mata kepala sendiri.
Jangan selalu puas dengan laporan ABS.
Tanya walikota, dimana mereka?
Tanya Camat, sudah kemana aja mereka?
Atau mereka mengikuti pimpinannya yang cuma bisa kompres di Balai Kota?

Bud.
Ente udah punya wakil sekarang.
Berhentilah one man show.
Kalau ente gak sanggup, biar wakil ente yang kerja.

Jangan ngotot merasa paling benar.

Kemarin bangga banget nyediain hotel bintang 5.
Sekarang sibuk nyiapin sekolah untuk para tenaga medis.
Kurangkah ruangannya?
Atau udah berhitung merugi?

Ditunggu penindakan hukumnya.
Termasuk bagi pendukung-pendukung ente yang bebal merasa paling punya pintu surga.

Nasib Jakarta.
Ngenes banget punya gabener koplak.