- Beranda
- Stories from the Heart
Bab 32 : Kuliner (A Little Cupid)
...
TS
cicimasni
Bab 32 : Kuliner (A Little Cupid)
Bab 32 : Kuliner
🌸🌸🌸
Karena bosan selalu berada di kamar. Lily memaksa Varo untuk menemaninya kuliner.
"Kita baru seminggu disini. Makanan disini juga enak. Kuliner buat apa??." Tolak Varo.
Lily langsung cemberut. "Ada 30 jenis makanan khas Lombok yang ingin aku cicipi dan aku juga pengen jalan-jalan keluar villa. Tempat wisata disini kan banyak."
"Entar kamu ngeluh capek."
Lily mendengus kesal. "Kamu pikir siapa yang bikin aku capek. Aku baru bisa jalan normal setelah 3 hari. Kamu juga...tiap malam.... Pokoknya aku pengen jalan-jalan!!."
Varo sebenarnya merasa bersalah. Hanya saja, ia mendapat pesan dari asisten pribadi di kantornya, bahwa mereka berhasil menandatangani kontrak kerja dengan artis yang sedang naik daun sekarang. Ia sibuk membuat jadwal dan mengatur perhiasan mana yang harus diiklankan artis tersebut.
"Aku..."Varo menunjuk tablet nya. "Pihak artisnya hanya punya waktu sampai 3 hari ke depan, lalu ia kembali ke negaranya. Aku harus menyelesaikan beberapa....aku akan berusaha menyelesaikan semuanya sore ini. Setelah itu, aku akan menemanimu kemanapun."
"....."
"Aku....
"Nggak apa-apa. Itu penting kan." Lily akhirnya mengalah. Ia mendadak sadar, kalau tingkahnya terlalu kekanak-kanakan. "Selesaikan pekerjaannya sampai tuntas, lalu temani aku jalan-jalan. Aku akan membuat list-nya."
Varo mengangguk dan mencium kening Lily. "Ma'af karena meski liburpun, aku masih harus bekerja."
Lily tersenyum, kemudian balas mencium pipi Varo. "Aku akan memesan makanan khas Lombok dan memesan yang lainnya yang mungkin akan menguras sedikit isi kartu kreditmu."
"Nggak apa-apa, kartu kreditku adalah kartu kreditmu. Kamu boleh menghabiskan uang sepuasmu."
"Oke!. Kamu nggak perlu terburu-buru. Kerja lah dengan teliti."
"Oke."
Lily sekali lagi mencium pipi Varo sebelum akhirnya benar-benar pergi.
🌺🌺
Me time. Itulah mungkin yang membuat hati Lily gembira. Ia keliling pantai sendirian, memotret pemandangan indah lalu tentu saja, memesan berbagai makanan khas Lombok.
Begitu semua makanan itu terhidang di atas meja, senyum Lily mengembang. Ia langsung mengeluarkan buku catatan kulinernya dan tidak lupa untuk memotret semua makanan itu dengan kamera polaroid miliknya.
Lily sama sekali tak menyadari tatapan para pengunjung villa yang makan ditempat itu. Ada yang menatapnya takjub, ada juga yang mencibir bahkan ada yang memotretnya menjadikannya bahan gosip di akun sosial media mereka.
Setelah mencicipi dan mencatat rasa makanan itu di buku miliknya. Lily mulai menghabiskan makanan itu satu persatu.
Selesai makan, ia pergi ke bagian resepsionis untuk memesan 1 villa selama 3 hari yang letaknya bersebelahan dengan Villa yang ditempati Varo.
🌺🌺
Varo terbiasa fokus pada pekerjaannya, ia bahkan melupakan waktu makan dan istirahat.
Pria itu merasa terusik ketika 2 orang pelayan Villa mengantarkan makanan ke Villanya.
"Sudah di bayar oleh Nona Lilyana. Pesannya 'anda harus menghabiskannya dan tolong telpon aku'."
"....."Varo hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun.
Varo segera menelpon Lily, tapi gadis itu tidak mengangkatnya. Iya melihat ada 5 panggilan tidak terjawab dari istrinya itu. Juga 10 pesan yang membuatnya shock.
My Wife :
Masih sibuk??
Pesan dikirim pukul 11.30 WIB
My Wife :
Apa kamu udah makan siang??
Pesan dikirim pukul 13.30 WIB
My Wife :
Aku makan duluan ya...
Pesan dikirim pukul 14.05 WIB
My Wife :
Aku bosan
Pesan dikirim pukul 15.30 WIB
My Wife :
Ada turis ganteng mentraktirku makan enak...
Pesan dikirim pukul 17.00 WIB
My Wife :
Sepertinya...kamu sangat sibuk
Pesan dikirim pukul 19.30 WIB
My Wife :
Telpon aku
Pesan dikirim pukul 20.01 WIB
My Wife :
Setidaknya...jangan lupa makan malam
Pesan dikirim pukul 20.20 WIB
My Wife :
Aku tau kamu belum makan. Jadi aku pesankan makanan. Rasanya, sesuai dengan selera mu.
Pesan dikirim pukul 21.01 WIB
My Wife :
Aku ngantuk. Selamat malam
Pesan dikirim 1 menit yang lalu.
"......"
Varo terus menghubungi ponsel Lily dan gadis itu mengabaikannya.
Varo mendadak cemas. Ia langsung pergi kebagian resepsionis dan bertanya tentang Lily dan mendapatkan jawaban bahwa gadis itu telah memesan satu villa lain
disebelah villanya.
Setelah meyakinkan petugas resepsionis bahwa Lily adalah istrinya. Pria itu akhirnya diizinkan memegang kunci cadangan villa yang ditempati Lily.
Begitu memasuki villa itu, Varo mendapati Lily sudah tertidur pulas. Pria itu pergi mengambil tabletnya lalu kembali lagi untuk bekerja di samping gadis itu.
"aaaAAAA!!!!."
"....."
Lily benar-benar terkejut mendapati Varo tidur disampingnya. "Bagaimana??....Bagaimana dia bisa disini???."
Varo yang terbangun oleh teriakan Lily malah menariknya untuk kembali tidur. "Aku baru tidur setengah jam yang lalu. Ayo tidur lagi."
"......"
🌺🌺
"Aku cuma nggak mau gangguin kamu. Dan aku butuh waktu sendiri. Lihat buku ini!. Aku biasanya membuat catatan kuliner seminggu sekali, tapi karena kamu...catatan ini malah banyak kosong."
"Nyatat buat apa??." Tanya Varo sambil menyendok puding strawberry. Mereka baru sarapan jam 12 siang.
"Tentu aja buat menu cafetaria ku nanti. Kamu udah nyediain tempatnya, aku jadi termotivasi buat cari menu makanan enak yang beda dengan tempat lain." Jelas Lily.
Varo mencibir. "Tapi kan nggak harus nyewa villa lain. Kemarin-kemarin siapa coba yang terus ngomel soal pemborosan."
Lily mendengus kesal. "Kalau kamu nggak ngelakuin hal itu tiap malam dan tau kapan berhenti, aku juga nggak akan pindah kamar. Badanku sakit semua tau!!!."
"....."Oh jadi itu alasannya. Varo malah tersenyum membuat Lily makin kesal.
"Kamu juga bikin kita jadi terlambat sarapan."
"Ma'af, hahaha..."
Lily kembali memesan makanan, kali ini ada 15 jenis makanan dari yang pedas sampai yang manis yang tentu saja membuat Varo takjub.
Lily kembali mengambil foto tiap makanan, mencicipi makanan itu sedikit lalu menulis catatan di bukunya. 15 menit kemudian mereka baru benar-benar makan.
"Kamu...kemarin...pesan makanan kayak ini juga??." Tanya Varo takjub. Ia sebenarnya juga doyan makan, tapi ia tidak tau kalau ternyata istrinya itu juga sama.
"Iya. Kalau pesan satu-satu akan merepotkan pelayan yang nganterin makanannya. Lagipula aku nggak pesan nasi." Jawab Lily.
Varo tersenyum. Semua makanan itu lebih dari cukup untuk dimakan 8 orang. "Kamu makan sebanyak ini kok nggak gemuk?."
Lily mencibir kearah pria itu. "Kamu juga makan banyak, tapi nggak gemuk-gemuk."
"Aku olahraga tiap pagi, tubuhku juga jauh lebih besar darimu. Tapi kamu...
"Aku biasanya makan besar seminggu sekali. Tapi dalam 1 minggu itu juga, aku bisa nggak makan sama sekali. Kalorinya terbakar disana. Hanya baru minggu ini saja aku makan besar 2 kali. Aku sudah merasa ada timbunan lemak di perutku."
"Kalau gitu, kamu ikut aku lari pagi keliling pantai besok."
"...." Lily berpikir sesaat lalu menolak ide itu. "Abis lari, aku pasti kelaparan lagi dan makan lebih banyak."
Varo terdiam sesaat. Lalu tersenyum senang membuat Lily bingung.
"Kalau gitu kita cukup olahraga di kamar, meski kamu kelaparan, karena lelah kamu pasti tertidur dan berat badanmu otomatis turun, apalagi kalau kita melakukannya setiap hari."
Lily yang awalnya tidak mengerti hanya mengerutkan dahi bingung. Tapi detik berikutnya, gadis itu langsung memaki.
"Dasar pria mesum nggak tau diri!!."
"Hahaha...itu namanya baru menikmati kuliner tanpa harus khawatir kenaikan berat badan."
"...."
"Kamu menikmati kuliner ini dan aku menikmati mu. Bagaimana adil kan?."
Adil gigi mu!!.
🌸🌸🌸
Bab selanjutnya :
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7246f014e18e
🌸🌸🌸
Karena bosan selalu berada di kamar. Lily memaksa Varo untuk menemaninya kuliner.
"Kita baru seminggu disini. Makanan disini juga enak. Kuliner buat apa??." Tolak Varo.
Lily langsung cemberut. "Ada 30 jenis makanan khas Lombok yang ingin aku cicipi dan aku juga pengen jalan-jalan keluar villa. Tempat wisata disini kan banyak."
"Entar kamu ngeluh capek."
Lily mendengus kesal. "Kamu pikir siapa yang bikin aku capek. Aku baru bisa jalan normal setelah 3 hari. Kamu juga...tiap malam.... Pokoknya aku pengen jalan-jalan!!."
Varo sebenarnya merasa bersalah. Hanya saja, ia mendapat pesan dari asisten pribadi di kantornya, bahwa mereka berhasil menandatangani kontrak kerja dengan artis yang sedang naik daun sekarang. Ia sibuk membuat jadwal dan mengatur perhiasan mana yang harus diiklankan artis tersebut.
"Aku..."Varo menunjuk tablet nya. "Pihak artisnya hanya punya waktu sampai 3 hari ke depan, lalu ia kembali ke negaranya. Aku harus menyelesaikan beberapa....aku akan berusaha menyelesaikan semuanya sore ini. Setelah itu, aku akan menemanimu kemanapun."
"....."
"Aku....
"Nggak apa-apa. Itu penting kan." Lily akhirnya mengalah. Ia mendadak sadar, kalau tingkahnya terlalu kekanak-kanakan. "Selesaikan pekerjaannya sampai tuntas, lalu temani aku jalan-jalan. Aku akan membuat list-nya."
Varo mengangguk dan mencium kening Lily. "Ma'af karena meski liburpun, aku masih harus bekerja."
Lily tersenyum, kemudian balas mencium pipi Varo. "Aku akan memesan makanan khas Lombok dan memesan yang lainnya yang mungkin akan menguras sedikit isi kartu kreditmu."
"Nggak apa-apa, kartu kreditku adalah kartu kreditmu. Kamu boleh menghabiskan uang sepuasmu."
"Oke!. Kamu nggak perlu terburu-buru. Kerja lah dengan teliti."
"Oke."
Lily sekali lagi mencium pipi Varo sebelum akhirnya benar-benar pergi.
🌺🌺
Me time. Itulah mungkin yang membuat hati Lily gembira. Ia keliling pantai sendirian, memotret pemandangan indah lalu tentu saja, memesan berbagai makanan khas Lombok.
Begitu semua makanan itu terhidang di atas meja, senyum Lily mengembang. Ia langsung mengeluarkan buku catatan kulinernya dan tidak lupa untuk memotret semua makanan itu dengan kamera polaroid miliknya.
Lily sama sekali tak menyadari tatapan para pengunjung villa yang makan ditempat itu. Ada yang menatapnya takjub, ada juga yang mencibir bahkan ada yang memotretnya menjadikannya bahan gosip di akun sosial media mereka.
Setelah mencicipi dan mencatat rasa makanan itu di buku miliknya. Lily mulai menghabiskan makanan itu satu persatu.
Selesai makan, ia pergi ke bagian resepsionis untuk memesan 1 villa selama 3 hari yang letaknya bersebelahan dengan Villa yang ditempati Varo.
🌺🌺
Varo terbiasa fokus pada pekerjaannya, ia bahkan melupakan waktu makan dan istirahat.
Pria itu merasa terusik ketika 2 orang pelayan Villa mengantarkan makanan ke Villanya.
"Sudah di bayar oleh Nona Lilyana. Pesannya 'anda harus menghabiskannya dan tolong telpon aku'."
"....."Varo hanya mengangguk tanpa mengatakan apapun.
Varo segera menelpon Lily, tapi gadis itu tidak mengangkatnya. Iya melihat ada 5 panggilan tidak terjawab dari istrinya itu. Juga 10 pesan yang membuatnya shock.
My Wife :
Masih sibuk??
Pesan dikirim pukul 11.30 WIB
My Wife :
Apa kamu udah makan siang??
Pesan dikirim pukul 13.30 WIB
My Wife :
Aku makan duluan ya...
Pesan dikirim pukul 14.05 WIB
My Wife :
Aku bosan
Pesan dikirim pukul 15.30 WIB
My Wife :
Ada turis ganteng mentraktirku makan enak...
Pesan dikirim pukul 17.00 WIB
My Wife :
Sepertinya...kamu sangat sibuk
Pesan dikirim pukul 19.30 WIB
My Wife :
Telpon aku
Pesan dikirim pukul 20.01 WIB
My Wife :
Setidaknya...jangan lupa makan malam
Pesan dikirim pukul 20.20 WIB
My Wife :
Aku tau kamu belum makan. Jadi aku pesankan makanan. Rasanya, sesuai dengan selera mu.
Pesan dikirim pukul 21.01 WIB
My Wife :
Aku ngantuk. Selamat malam
Pesan dikirim 1 menit yang lalu.
"......"
Varo terus menghubungi ponsel Lily dan gadis itu mengabaikannya.
Varo mendadak cemas. Ia langsung pergi kebagian resepsionis dan bertanya tentang Lily dan mendapatkan jawaban bahwa gadis itu telah memesan satu villa lain
disebelah villanya.
Setelah meyakinkan petugas resepsionis bahwa Lily adalah istrinya. Pria itu akhirnya diizinkan memegang kunci cadangan villa yang ditempati Lily.
Begitu memasuki villa itu, Varo mendapati Lily sudah tertidur pulas. Pria itu pergi mengambil tabletnya lalu kembali lagi untuk bekerja di samping gadis itu.
"aaaAAAA!!!!."
"....."
Lily benar-benar terkejut mendapati Varo tidur disampingnya. "Bagaimana??....Bagaimana dia bisa disini???."
Varo yang terbangun oleh teriakan Lily malah menariknya untuk kembali tidur. "Aku baru tidur setengah jam yang lalu. Ayo tidur lagi."
"......"
🌺🌺
"Aku cuma nggak mau gangguin kamu. Dan aku butuh waktu sendiri. Lihat buku ini!. Aku biasanya membuat catatan kuliner seminggu sekali, tapi karena kamu...catatan ini malah banyak kosong."
"Nyatat buat apa??." Tanya Varo sambil menyendok puding strawberry. Mereka baru sarapan jam 12 siang.
"Tentu aja buat menu cafetaria ku nanti. Kamu udah nyediain tempatnya, aku jadi termotivasi buat cari menu makanan enak yang beda dengan tempat lain." Jelas Lily.
Varo mencibir. "Tapi kan nggak harus nyewa villa lain. Kemarin-kemarin siapa coba yang terus ngomel soal pemborosan."
Lily mendengus kesal. "Kalau kamu nggak ngelakuin hal itu tiap malam dan tau kapan berhenti, aku juga nggak akan pindah kamar. Badanku sakit semua tau!!!."
"....."Oh jadi itu alasannya. Varo malah tersenyum membuat Lily makin kesal.
"Kamu juga bikin kita jadi terlambat sarapan."
"Ma'af, hahaha..."
Lily kembali memesan makanan, kali ini ada 15 jenis makanan dari yang pedas sampai yang manis yang tentu saja membuat Varo takjub.
Lily kembali mengambil foto tiap makanan, mencicipi makanan itu sedikit lalu menulis catatan di bukunya. 15 menit kemudian mereka baru benar-benar makan.
"Kamu...kemarin...pesan makanan kayak ini juga??." Tanya Varo takjub. Ia sebenarnya juga doyan makan, tapi ia tidak tau kalau ternyata istrinya itu juga sama.
"Iya. Kalau pesan satu-satu akan merepotkan pelayan yang nganterin makanannya. Lagipula aku nggak pesan nasi." Jawab Lily.
Varo tersenyum. Semua makanan itu lebih dari cukup untuk dimakan 8 orang. "Kamu makan sebanyak ini kok nggak gemuk?."
Lily mencibir kearah pria itu. "Kamu juga makan banyak, tapi nggak gemuk-gemuk."
"Aku olahraga tiap pagi, tubuhku juga jauh lebih besar darimu. Tapi kamu...
"Aku biasanya makan besar seminggu sekali. Tapi dalam 1 minggu itu juga, aku bisa nggak makan sama sekali. Kalorinya terbakar disana. Hanya baru minggu ini saja aku makan besar 2 kali. Aku sudah merasa ada timbunan lemak di perutku."
"Kalau gitu, kamu ikut aku lari pagi keliling pantai besok."
"...." Lily berpikir sesaat lalu menolak ide itu. "Abis lari, aku pasti kelaparan lagi dan makan lebih banyak."
Varo terdiam sesaat. Lalu tersenyum senang membuat Lily bingung.
"Kalau gitu kita cukup olahraga di kamar, meski kamu kelaparan, karena lelah kamu pasti tertidur dan berat badanmu otomatis turun, apalagi kalau kita melakukannya setiap hari."
Lily yang awalnya tidak mengerti hanya mengerutkan dahi bingung. Tapi detik berikutnya, gadis itu langsung memaki.
"Dasar pria mesum nggak tau diri!!."
"Hahaha...itu namanya baru menikmati kuliner tanpa harus khawatir kenaikan berat badan."
"...."
"Kamu menikmati kuliner ini dan aku menikmati mu. Bagaimana adil kan?."
Adil gigi mu!!.
🌸🌸🌸
Bab selanjutnya :
https://www.kaskus.co.id/show_post/5...3c7246f014e18e
Diubah oleh cicimasni 22-04-2020 21:33
nitajung dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.6K
0
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Thread Digembok