Bercerita mengenai kisah cinta pertama yang berujung sebuah penyesalan.
Dimana ERLAN sebagai tokoh utama dalam cerita ini membuat sebuah keputusan yang salah sehingga ditinggalkan oleh orang yang sangg ia sayang, keputusan itu berujung patah hati yang sangat menyakitkan bagi ERLAN.


IDENTITAS

Perkenalkan nama saya ERLAN saya sekolah di dekat rumah nene saya di bojongla, SD saya berdampingan dengan salah satu SD yang katanya SD tersebut orang orangnya agak mendingan dilihat dari segi ekonominya,
Saya dari TK sudah belajar mandiri
Karena bapa dan ibu saya sibuk bekerja jadi saya tinggal dirumah nene saya sampai saya lulus SD


MASA SMP

Saya masuk SMP pada tahun 2012 yang mana saya masuk SMP yang saya inginkan salah satu SMP negeri di daerah saya yang emang jaraknya agak jauh dari rumah yaaa kisara 10 sampai 15 menitan itupun jika menggunakan motor.

SMP saya berdekatan dengan swalayan tempatanya bagus dan sangat luas apalagi mempunyai lapang basket , sepak bola dan volly yang luas dan juga memiliki beberapa toilet yang terpisah namun
Sayaa ingin masuk SMP ini karena banyak teman teman dari daerah saya yang masuk ke SMP ini.

Awal masuk SMP ini ada yang namanya masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD) saat itu masa orientasi hanya di lakukan 1 minggu, pada saat masa Orientasi berlangsung ada beberapa kegiatan
Seperti perkenalan
Pemberitahuan kelas
Serta jajaran kelas mulai dari 7 sampai 9

Saya tidak mengikuti dikarenakan saya memang sedang sakit saat itu jadi saya tidak tau dimana kelas saya dan dimana jajaran kelas 7 dan saya benar benar tidak tau info sama sekali.

Saat hari pertama masuk kelas saya di antar oleh bapak saya yang mana saya mencari cari kelas dan membutuhkan waktu agak lama dikarenakan saya tidak tahu jajaran kelas dan juga saya di kelas 7 apa

Setelah mencari kisaran 10 menit lagi bel masuk kelas berbunyi saya bertemu dengan PUTRA dan dia membantu saya mencari kelas namun setelah bel berbunyi saya, PUTRA dan bapak belum menemukan kelas saya.

"Lan ke kelas duluan ya udah bel masuk euy"

"Siap put makasih ya udah bantu"

PUTRA akhirnya masuk kelas duluan dikarenakan bel masuk sudah berbunyi.
Namun saya dan bapa saya masih mencari sampai pada akhirnya saya mendapatkan kelas paling ujung yaitu kelas 7J posisi kelas itu sangat jauh dengan Lapang tetapi dekat dengan WC dan kantin, ohiyaa PUTRA adalah kaka kelas saya di SMP dan juga teman sekomplek saya.

Saat saya masuk kelas ternyata saya sekelas dengan teman main saya namanya KAMARUL dan saya duduk satu bangku sama dia.

Pada saat saya duduk di kelas, orang lain melihat saya seperti melihat orang asing atau mungkin karena saya tidak mengikuti masa orientasi jadi mereka kurang mengenali wajah saya.

Seperti biasa guru memulai pelajaran dengan perkenalan setiap orangnya serta pemilihan ketua murid.

Saat perkenalan ada seorang perempuan yang membuat saya menyukainya mungkin karena saat perkenalan dia terlihat manis dan wajahnya juga cantik.

Setelah perkenalan selesai guru bertanya kepada semua murid

"Ada yang mau jadi ketua kelas?"

Ada 2 murid yang berani mendaftarkan dirinya sebagai ketua kelas yaitu DWIKI dan GUGI dan mereka maju kedepan untuk dipilih oleh teman teman

Saya dan KAMARUL belum memilih karena binggung dan akhirnya DWIKI datang kemeja saya

"Geus we pilih urang" (Udah aja pilih saya)

Karena saya dan KAMARUL pusing mau milih siapa jadi saya dan KAMARUL memilih DWIKI untuk jadi ketua kelas

Dan hasilnya dari pemilihan ketua kelas DWIKI dan GUGI ternyata DWIKI yang menjadi ketua kelas

Setelah satu minggu saya belajar di SMP ini saya dan KAMARUL pindah tempat duduk yang asalnya duduk di belakang bangku DWIKI jadi duduk di belakang Bangku perempuan yang telah menarik perhatian saya

Dan saya memberanikan diri untuk mengobrol bersama perempuan tersebut,

"Hei" sambil mencolek bahunya

"Iya kenapa" sambil tersenyum

Dari awal percakapan yang saya mulai disitu saya jadi sering ngobrol sama perempuan tersebut, ternyata orangnya baik dan asik

karena keseringan ngobrol disitu saya merasa nyaman setiap kali mengobrol dengan perempuan itu,

Ternyata dia yang menganalkan saya rasa nyaman terhadap perempuan yang sebelumnya tidak dikenal namun rasa nyaman itu berbeda dari biasanya.

Saya dan dia pun terus begitu sampai beres Semester 1 kelas 7

Selang beberapa hari karena saya merasa nyaman didekatnya saya memberanikan diri mengajak nya pacaran

"Hei kamu"

"Uii"

"Nanti pulang sekolah mau ngobrol"

"Siap komandan" sambil tersenyum

Setelah kelas selesai saya tunggu dia dulu karena ada kerja kelompok dan ternyata

" iya tadi mau ngobrolin apa lan?"

"Jadi gini"

"Gimana lan?"

"Jadi saya nyaman sama kmu, kamu mau ga jadi pacar saya"

"Maap lan bukannya gamau tapi gimana yaa"

"Ohiya paham makasih ya"

Saya ditolak dan ternyata karena dia mencintai lelaki yang memang lebih ganteng dan tajir dari saya dan lelaki itu satu kelas sama saya

Saya tidak tau info apapun tetang mereka berdua mungkin karena saya sudah terlanjur nyaman oleh perempuan itu dan tidak memperhatikan sekitar serta merada bodo akat terhadap apa yang perempuan itu lakukan dengan lelaki tersebut

Karena saya pikir itu hanya ngobrol biasa antara teman sekelas tapi ternyata mereka saling mencintai dsn menutupi semuanya dari saya

Saya tidak merasa sakit hati mungkin karena saha tidak tau apa yang namanya cinta.

Saat itu saya hanya tau rasa nyaman kepada seseorang yang tidak saya kenal sebelumnya rasa nyaman yang berbeda dari biasanya dan perempuan itu yang memperkenalkan itu

Serta dia memperkenalkan saya kepada rasa kecewa kepada manusia,

Saya tidak meresa kecewa kepada lelaki nya namun saya merasa kecewa kepada perempuannya

Karena mengapa dia bisa membuat rasa nyaman kepada seseorang yang mana dia sedang jatuh cinta terhadap lelaki lain, da berprilaku seakan tidak terjadi apa apa!