Desy.....

Sebuah nama yang akan selalu terpatri di hati gue.
Kecantikan dan kebaikannya melengkapi sosok wanita idaman gue.
Namun semuanya terhalang sebuah dinding tebal karena perbedaan keyakinan.
Akhirnya berpisah dan meninggalkan luka di hati gue yang masih terasa perih hingga sekarang.

Tuk meluluhkan hati seorang wanita,mungkin gue rada jago dikitlah.
Walaupun kagak bisa di bilang gue ini seorang Don Juan.
Makanya dengan mudahnya gue bisa merebut hati seorang wanita yang bernama Desy.
Semenjak jadian,gue memang kelihatan rada egois dan kadang suka menang sendiri.
Tapi doi tetap sabar dan gigih tuk menjaga hubungan kami.

Seiring waktu dan perjalanan kisah cinta kami.
Gue benar-benar nyaman bersamanya.
Segala masalah yang menimpa gue.
Doi selalu ada di samping gue dan banyak membantu.
Akhirnya gue berketetapan hati tuk serius ingin bersamanya tuk selamanya.
Gue jatuh cinta dalam banget kayanya sama doi.

Sekian tahun bersamanya,ada hal yang membuat gue lupa.
Perbedaan keyakinan dan bagaimana kami bisa melaluinya bersama.
Kami terlalu larut dalam hubungan ini.
Seakan-akan kami bisa menembus apapun yang merintangi kami.

Sebenarnya kami sudah mempunyai solusi tuk perbedaan ini dan kebetulan doi ingin pindah keyakinan yang sama dengan gue.
Namun satu hal yang tidak kami duga sebelumnya.
Satu hal tersebut benar-benar tidak bisa membuat kami bisa bersatu seperti yang kami mimpikan.

Gue pun tidak bisa mengeluarkan ego tuk kebahagian gue sendiri.
Doi pun tidak bisa merasa berhak tuk mengecap kebahagian diri sendiri.
Langkah ini cukup berat dan akhirnya keputusan tentang kelanjutan hubungan kami,gue serahkan kepadanya.
Apapun itu gue akan terima dengan resiko hati gue bakal luluh lantak.
Gejala ke arah itu terasa banget di hati gue.
Akhirnya doi mengambil keputusan bahwa kami tidak bisa terus bersama karena akan semakin terluka.
Apapun yang kami lakukan akan serba salah.
Kecuali gue ikut keyakinan doi.
Hal yang sangat tidak mungkin gue lakukan atas apapun itu.


Terluka teramat perih hati gue.
Walau sudah tau bakal ini yang jadi keputusannya.
Gugur pertahanan hati gue,airmata ini turun dengan derasnya.
Impian gue hancur dalam sekejab.
Kerinduan gue tidak bisa lagi tersampaikan ke raga kekasih tercinta gue.

Kenapa perbedaan ini terasa bagaikan jurang yang sangat lebar diantara kami.
Kenapa kami berhenti berjuang tuk kebahagian kami sendiri karena hati nurani kami tidak mengizinkan.

Lebih dari setahun usai kita berpisah dan kini engkau telah di miliki orang lain.
Gue masih rindu.
Gue masih ingin melihat senyummu.
Gue ingin memelukmu dan menikmati kehangatan tubuhmu.

Sayang itu semua hanya impian semu gue.
Semua telah berakhir hanya karena Ibumu memiliki penyakit jantung dan tidak bisa menerima perbedaan.
Akhirnya cinta gue di kalahkan oleh hati nurani gue dan hati nurani cinta abadi gue...Desy.






sumber poto