Kaskus DeYudi69 -Sementara waktu selama pandemi COVID-19 belum berlalu dan untuk mengikuti himbauan dari pemerintah agar tetap diam #dirumahsaja, salah satu kegiatan yang paling sering ane lakukan adalah menonton acara di televisi, menonton berita, menonton sinetron (sinema elektronik), menonton film kartun, dan masih banyak lagi acara yang disiarkan oleh stasiun televisi milik negara maupun swasta.

Ane sih berharap kalau di acara televisi itu lebih diperbanyak lagi ditayangkannya film-film yang biasanya diputar di bioskop, supaya nggak jenuh hanya berdiam di rumah, terutama film-film yang mendidik seperti film 3 Idiot salah satunya, atau Dorama atau drama Jepang kayak Dragon Sakura, itu salah dua film yang lumayan mendidik dan berpesan moral menurut ane.

Film lawas Indonesia juga bagus kalau di putar kembali, seperti film komedi dan aksi, diantaranya Warkop DKI, Si Buta Dari Goa Hantu, Wiro Sableng, dan yang bikin ane ingat masa kecil ane, yaitu Si Unyil.

Si Unyil mengingatkan ane sama tv tabung hitam putih yang pertama kali keluarga ane punya, casingnya terbuat dari triplek dan tombol volume serta pencari siarannya masih berupa tombol rotary.

Tv hitam putih ane itu juga unik banget Gan-Sis, ada tombol selektor power supplynya, jadi Gan-Sis bisa langsung menghubungkannya ke jala-jala PLN (tegangan AC) atau menggunakan Power Supply yang outputnya sudah berupa tegangan listrik DC.

Mungkin karena pada zaman itu jaringan listrik dari PLN masih belum merata masuk hingga ke pelosok desa, dan ane masih ingat, bapak ane juga suka menghidupkan TV itu dengan memakai sumber daya dari Aki sepeda motor wkwkwk.

Nah kali ini ane ingin mengajak Gan-Sis untuk bernostalgia ke masa lalu, mengingat kembali perubahan wujud pesawat televisi dari masa ke masa yang ada di Indonesia.

1. TV Tabung Hitam Putih


sumber

Pada sejarahnya pesawat televisi pertama kali ditemukan oleh John Logie Baird yang berasal dari Skotlandia pada tahun 1926. Kemudian diperkenalkan di Indonesia pada saat Pameran Perayaan 200 tahun kota Yogyakarta, TV yang dipamerkan tersebut didatangkan langsung dari Uni Soviet.

Di Indonesia sendiri, siaran televisi perdana dilakukan saat peliputan perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962 di Istana Merdeka Jakarta.

Kemudian selang beberapa harinya yaitu pada tanggal 24 Agustus 1962, dilakukan kembali siaran langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari Gelora Bung Karno. Pada tanggal 24 Agustus 1962 juga ditetapkan sebagai hari kelahiran dari TVRI, yaitu stasiun televisi pertama yang ada di Indonesia.

2. TV Tabung Berwarna


sumber

Sebenarnya TV berwarna sudah sejak lama ditemukan, dan diproduksi untuk pertama kalinya oleh Radio Corporation od America (RCA) pada 25 Maret 1954 dengan produk pertama mereka yang diberi nama CT-100.

Tapi ane sendiri baru bisa menonton televisi berwarna kalau tidak salah pada awal tahun 2000 Gan-Sis, saat itu ane seneng banget, Bapak ane membeli sebuah TV tabung berwarna dengan ukuran 14 inchi, jadi anw nggak perlu lagi buat rebutan nonton TV di rumah tetangga, sampai ane berantem saling berebut cuma buat nonton TV wkwkwkw.

3. TV Tabung Layar Datar


sumber

Setelah TV tabung berwarna, akhirnya di atas tahun 2000 di pasaran mulai bermunculan televisi tabung denngan layar datar, yang dinilai menampilkan gambar lebih baik karena tidak terdapat efek cembung pada bagian layarnya. Ukuran dari televisi tabung juga menjadi lebih besar mulai dari 21 inchi sampai 29 inchi.

4. TV Plasma


sumber

Layar Plasma ditemukan oleh Donal L. Bitzer, layar jenis ini merupakan layar datar yang menggunakan sel kecil yang mengandung plasma, yaitu gas terionisasi yang merespon medan listrik. Dengan ditemukannya layar plasma, sangat memungkinkan untuk membuat televisi layar datar dengan ukuran yang lebih besar yaitu 30 inchi ke atas dan juga lebih tipis.

Layar Plasma Mengalami Burn In


sumber

Namun TV jenis Plasma sudah mulai ditinggalkan, selain karena bobotnya yang cukup berat, TV plasma juga boros akan daya listrik. Layar plasma juga sering mengalami burn-in, yaitu kondisi dimana saat menampilkan gambar tidak bergerak dalam waktu yang cukup lama, maka pada layar plasma setelah dirubah tampilan gambarnya ke gambar yang lain, akan menimbulkan bayangan seperti pada gambar pertama yang lama ditampilkan tersebut, atau kalau ane lihat sendiri sih layarnya seperti ngeblur atau berbayang.

5. TV LCD


sumber

Semakin banyaknya peminat konsumen atas televisi, berbagai produsen mulai berlomba dalam rangka menciptakan televisi yang lebih moderen. Maka terciptalah TV LCD yang menggunakan Liquid Crystal Dispaly sebagai layarnya dan menggunakan lampu neon sebagai backlight nya.

TV jenis ini mulai mengubah minat masyarakat untuk meninggalkan TV tabung dan TV Plasma yang boros daya listrik. TV LCD juga memiliki bobot yang jauh lebih ringan, juga mampu diproduksi dengan ukuran layar di atas 32 inchi.

Namun TV jenis ini juga masih memiliki kekurangan, karena masih menggunakan back light, atau pencahayaan berupa lampu neon yang bila digunakan dalam jangka panjang akan menjadi sangat panas, sehingga tak jarang neon tersebut menjadi terbakar atau mati dan harus diganti. Pada kasus tertentu bahkan layar LCD-nya juga ikut terbakar dan menimbulkan bayangan hitam pada layar LCD.

Backlight yang Terpasang di Belakang Panel TV LCD


sumber

Ane mengetahui hal tersebut, karena dulu waktu masih SMK, ane pernah magang di salah satu perusahaan jasa service elektronik terkemuka yang ada di Indonesia. Jadi dulu ane sering membantu teknisi senior yang bekerja di sana untuk melakukan penggantian backlight TV LCD yang sudah rusak.

6. TV LED


sumber

Bila dilihat secara sekilas, kita akan mengalami kesulitan dalam membedakan antara TV LCD dengan TV LED. Namun kita dapat membedakannya dengan cara melihat tempelan yang ada di belakang TV kita, yang pada umumnya akan tertera kode produksi semisal LC22xxx berarti TV tersebut berukuran 22 inchi dengan jenis TV LCD, bila tertera kode LE22xxx berarti TV kita adalah jenis TV LED dengan ukuran 22 inchi.

Yang sangat membedakan juga adalah konsumsi daya dari kedua TV tersebut, kita bisa melihat atau membandingkan dua jenis TV dari satu merek yang sama juga dengan ukuran Inchi yang sama, maka akan dapat kita lihat, konsumsi daya listrik dari TV LED akan jauh lebih sedikit daripada TV LCD. Hal ini terjadi karena TV LED sudah menggunakan cahaya dari lampu LED sebagai backlightnya, yang sudah pasti lebih hemat energi.

Backlight Pada TV LED


sumber

Desainnya pun menjadi lebih tipis, bahkan ada TV LED dengan layar yang di disain cekung (Curve TV), karena sudah tidak menggunakan neon yang lurus lagi sebagai back lightnya. TV Curve biasanya memberikan efek 3D bagi penontonnya dengan bantuan kacamata 3D.

7. TV HP


sumber

Nah, kira-kira waktu ane masih sekolah di tahun 2010-an, teman-teman sekelas ane sudah pada bawa televisi ke sekolah wkwkwkw. Bukan TV dalam artian menggendong TV tabung ke sekolah ya Gan-Sis, tapi saat itu lagi booming-bomingnya pabrikan ponsel canggih yang menyematkan teknologi TV analog pada produknya.

Ponsel yang sudah mengadopsi keypad qwerty tersebut juga tak lupa membenamkan antena TV yang dapat ditarik dan disembunyikan pada casing ponsel, sebagai alat penerima sinyal radio pemancar siaran televisi analog.

Kelemahan dari TV ponsel ini, yaitu kualitas gambar dan suaranya yang kurang jernih, sampai akhirnya muncul smartphone android, yang memungkinkan seseorang untuk menonton siaran TV Digital melalui jaringan Internet, yang juga sudah tentu memiliki kualitas gambar dan suara yang jernih serta stabil.

Oke, Gan-Sis, sekian sekilas pengetahuan ane tentang beberapa model televisi yang pernah ada di Indonesia, semoga thread ane kali ini bisa bermanfaat, jangan lupa beri cendol, rate, komentar dan juga bagikan ke akun media sosial kalian ya. Thank You ....

Baca Juga : Tanaman Berkhasiat Obat, yang Juga Dipercaya Mampu Menangkal Energi Negatif

Penulis : DeYudi69


Sumber Referensi : 1 , 2 , 3 dan opini pribadi