Tentu sudah tau dong kalau negeri kita tercinta ini memiliki beragam budaya dan tradisi? . Indonesia adalah negeri dengan beragam suku bangsa, dimana masing-masing suku bangsa memiliki budaya dan tradisi yang unik. Keunikannya dibuktikan dengan berbagai jenis kegiatan atau ritual yang luar biasa. Sebagai warisan turun temurun dari nenek moyang, sudah sepatutnya kita sebagai pewaris agar tetap bisa menjaga dan melestarikan budaya dan tradisi yang ada supaya tidak hilang atau bahkan diakui oleh negara lain, setuju dong?.

Salah satu bentuk tradisi yang hingga kini masih tetap dilakukan yaitu kegiatan "megengan atau mapak poso". Megengan atau mapak poso adalah sebuah kegiatan yang dilakukan guna menyongsong datangnya bulan ramadhan. Mapak sendiri berarti menyambut, sedangkan poso berati puasa. Jadi mapak poso memiliki arti kegiatan masyarakat untuk menyambut bulan puasa yang akan berlangsung. Pelaksanaannya sendiri tidak ada penanggalan khusus, biasanya masyarakat melaksanakan kegiatan megengan atau mapak poso satu minggu sebelum puasa. Penyebutan megengan atau mapak poso mungkin berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Beberapa daerah ada yang menyebut dengan sebutan megengan, mapak poso, kirim dhuwo, syukuran dan masih banyak penyebutan lainnya. Bagaimana di daerahmu?

Megengan atau mapak poso sendiri sebetulnya bukan merupan tradisi asli islam, melainkan merupakan akulturasi budaya yakni penggabungan antara budaya islam dengan kebudayaan jawa yang dilakukan oleh para wali untuk mempermudah penyebaran agama islam pada masanya. Dengan tujuan agar agama islam dapat diterima masyarakat dengam mudah. Meskipun penyebutan di masing-masing daerah berbeda, namun kegiatan megengan atau mapak poso meiliki maksud yang sama. Kegiatan dilakukan dengan maksud sebagai bentuk rasa syukur atas kehidupan. Namun, kebanyakan masyakat percaya bahwa pelaksanaan megengan atau mapak poso ditujukan untuk mengirim do'a bagi leluhur yang sudah meninggal, baik orang tua atau keluarga yang telah meninggalkan kita. Selain itu, masyarakat juga mempercayai apabila megengan atau mapak poso tidak dilaksanakan, maka orang yang meninggal akan berkunjung ke rumah untuk melihat apakah keluarganya mengadakan "bancaan" atau tidak untuk mengirimkan doa kepadanya. Apabila tidak dilaksanakan kegiatan tersebut maka leluhur yang meninggal akan menangis karena tidak ada kiriman doa dari sanak keluarganya.

Di masyarakat tradisi megengan atau mapak poso dilakukan dengan cara menghantarkan makanan atau berkat. Makanan atau berkat yang dibuat kemudian didoain dalam acara bancaan dengan mengundang para kerabat dan tetangga terdekat dari rumah. Berkat memiliki arti berkah, jadi diharapkan megengan atau mapak poso yang dilakukan akan membawa berkah di bulan puasa. Sedangkan bancaan sendiri berarti upacara tradisi yang mengumpulkan orang terdekat untuk berdoa bersama. Berkat yang dibagikan berupa nasi dan lauk pauk. Lauk pauk yang disajikan tergantung pada orang yang memiliki hajat dan sesuai dengan kemampuan. Bagaimana bentuk upacara megengan atau mapak poso di daerahmu?

Apapun bentuk pelaksanaan tradisi megengan atau mapak poso yang dilakukan, yang terpenting adalah niatnya masing-masing dan cara mengemas kegiatan tersebut agar bermanfaat bagi masyarakat. Itulah salah satu bentuk tradisi dari sekian banyak tradisi yang ada di Indonesia. Sudah sepatutnya kita menjaga tradisi tersebut agar tetap ada dan dapat diwariskan ke anak cucu kita nantinya.

Berhubung sebentar lagi datang bulang ramadhan, Tradisi megengan atau mapak poso saat ini sudah mulai dilaksanakan oleh masyarakat. Meskipun ditengah pandemi yang tengah terjadi tetapi tidak menyurutkan niat masyarakat untuk tetap melaksanakan karena memang sudah dianggap sebagai tanggungan. Bagaimana kalau di daerahmu?? Sudahkah mulai dilaksanakan juga?