SpnewsAvatar border
TS
Spnews
“Saya Dipecat, tak Ada Penghasilan, Kalau Diajak Menjarah Toko, yah Saya Ikut saja…,"
Undercover ke Beberapa Pemuda di Surabaya Terdampak Covid-19

Adanya kelompok Anarko yang akan melakukan penjarahan di pulau Jawa pada 18 April mendatang nampaknya tak membuat warga surabaya, khususnya pemuda ikut serta dalam kelompok tersebut. Meski tak banyak, tidak adanya bantuan sembako dari pemerintah kota Surabaya membuat segelintir remaja yang tak memiliki penghasilan ditengah wabah covid 19, akan nekat jika di ajak melakukan penjarahan.



Dari undercover Surabaya Pagi ke beberapa pemuda di sejumlah kampung di Surabaya, mereka saat ini membutuhkan uang dan bahan-bahan makanan untuk hidup. Seperti diungkap salah satu pemuda di kawasan Surabaya Barat yang tak ingin disebut namanya ini. Ia mengaku ke Surabaya Pagi, sudah pasrah akan keadaan akibat Covid-19 ini. Setelah di pecat dari pekerjaanya sebagaicleaning service di sebuah pusat perbelanjaan, ia mengaku tidak ada penghasilan untuk kehidupan sehari-hari. Ia dipecat karena perbelanjaan itu sedang perampingan karyawan, karena sepi. "Saya sudah dipecat mas sejak pertengahan Maret lalu. Sekarang tak ada penghasilan," kata remaja tersebut.

Diusianya yang masih 19 tahun, ia mengaku tak bisa berbuat banyak untuk ibu dan adik-adiknya. Terlebih, harga sembako yang semakin mahal sementara pendapatan tidak ada, membuatnya nekat jika ada yang mengajaknya melakukan penjarahan masal. "Kalau ada yang aja ikut kelompok Anarko untuk menjarah toko-toko, saya pasti ikut. Menunggu bantuan dari pemkot juga ndak kunjung datang," tambahnya.

Namun, tak semua pemuda sependapat dengan remaja tersebut, seperti Prasetyo warga Lidah Wetan Surabaya. Meski tidak ada bantuan dalam keadaan sulit seperti, ia mengatakan tidak akan mengikuti kelompok yang menamakan dirinya Anarko tersebut. Menurutnya wabah Covid-19 juga membawa dampak buruk perekonomian bagi semua kalangan. "Kalau kita jarah, kan kasihan mas mereka juga lagi susah, " Kata prasetyo.

Mulai Pasang CCTV
Terpisah, saat dikonfirmasi upaya dalam mengatasi penjarahan Kepala Indomaret Jalan Diponegoto, Basofi mengatakan jika belum ada pemberitahuan adanya langkah-langkah yang akan di ambil adanya penjarahan tersebut dari pimpinan pusat. Ia pun masih belum tahu adanya penjarahan tersebut. "Masih belum tau mas, saya masih belum ada perintah dari pusat, jadi kita masih melakukan aktivitas seperti biasa" Kata Basofi.

Berbeda dengan salah satu depot rumah makan di daerah Rungkut Asri. Bahkan, ia mengantisipasi akan memasang CCTV. Pasalnya depot rumah makannya sejak wabah Covid-19 ini sepi. Apalagi, dengan adanya isu di pemberitaan, akan adanya kerusuhan karena beberapa kelompok yang tidak puas dengan pemerintah.

“Sejak Corona aja sudah sepi, mas. Apalagi kalau ada isu yang diberita itu. Ada kelompok yang ditangkap mau buat onar dan penjarahan. Waduhhh… yaopo nasib depot-depot cilik kayak kita ini mas,” ungkap Seno, pelayan di Depot tersebut, ditemui Surabaya Pagi, Senin (13/4/2020).

Bahkan, kini Depot tempat ia bekerja, akan dipasang kamera CCTV untuk jaga-jaga keamanan. “Bos saya sih katanya mau pasang CCTV.Njagani kalau ada rampok, pencuri, atau sampai kerusuhan itu. Intinya yah untuk keamanan,” imbuhnya.jem/pat

Sumber : http://surabayapagi.com/read/saya-di...saya-ikut-saja
sebelahblog
liramarlinda
bukan_hp_nokia
bukan_hp_nokia dan 45 lainnya memberi reputasi
44
28.6K
432
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.