Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nadiaalburhaniAvatar border
TS
nadiaalburhani
AKU IKHLASKAN KAMU UNTUKNYA (True Story)
Inikah Akhir Kisah Kita ?

Tak sampai hati aku melukai
Biarlah diri yang tesakiti
Meski terasa berat untuk kujalani
Demi kebahagiaannya kuikhlaskan semua ini


Bukan aku menyerah, setelah sekian lama rasa yang tercipta antara kita lebih dari sekedar nyaman, kupaksakan bertahan adalah sebuah kesalahan, mundur sudah berulangkali aku lakukan, nyatanya bukan bisa melupakan malah semakin merindukan.


"Sakit sayang", ungkapmu suatu ketika.

Iya aku paham, sejatinya memang sakit dan sulit, tapi aku jauh lebih sakit setelah sekian lama kamu membohongiku dengan berpura-pura kami masih sendiri dan dan tetap ingin menjalani setelah aku tau tentang kamu yang sebenarnya. Disampingku mungkin belum ada yang bertahan, tapi tidak denganmu, ada dia yang menunggumu pulang dan siap membuatkan teh hangat untukmu, menanyakan lelahmu setelah seharian kamu berjuang melawan pahit getirnya kehidupan.

Disetiap pagimu sudah ada dia yang menyiapkan bajumu dan sarapanmu sebelum kamu berangkat kekantor, mengantarkanmu kedepan pintu dan mencium tanganmu, sambil mengatakan "hati-hati dijalan sayang", dan berharap kamu pulang dengan hati yang utuh, menjadikannya satu-satunya dihatimu dan tidak membaginya dengan siapapun, dia yang dulu kamu pilih.

Dia yang dulu kamu pilih dengan penuh keyakinan hingga akhirnya kamu mengucapkan janji dengan Tuhan didepan orang tuanya dan orang tuamu, lalu mengapa dengan mudahnya kamu melupakan itu, aku juga wanita, aku tak ingin posisiku sama dengan dia suatu ketika, memilih pendamping yang salah karena sudah mengingkari janji suci yang mungkin pernah mengucapkan setia selamanya, namun pada kenyataannya tak sejalan.

"Tapi kenapa aku terlambat bertemu denganmu?"itu kalimat tanyamu yang tak seharusnya, lupakah kamu bahwa ini adalah bagian dari takdir Tuhan yang mungkin mengajarkanku untuk lebih kuat dan ikhlash atas apa yang bukan milikku, dan mengajarkanmu bahwa seharusnya kamu menghargai atas apa yang telah Tuhan berikan kepadamu.

"Sayang, bukankah laki-laki boleh menikah lebih dati satu?",
Pertanyaanmu benar adanya, tapi yang ingin kupertanyakan kembali, ikhlashkah dia membiarkanmu mendua, sementara selama ini yang dia tau suaminya setia dan hatinya tak pernah terbagi, dan atau maukah aku jadi yang kedua?, pastinya tidak, aku tak ingin jadi yang kedua, aku hanya ingin menjadi satu-satunya untuk orang yang aku cinta dan begitupun sebaliknya. Mungkin disatu sisi aku egois, mengatakan aku mencintaimu tapi tidak bisa menerima keadaanmu, bukan, bukan karena itu yang membuatku ingin lepas darimu, tapi lebih kepada aku menginginkan pasangan yang setia.

Sakit memang setelah mengetahui bahwa orang aku cintai selama ini ternyata tak sendiri, tetap ingin bertahan tapi dengan harapan dia masih sendiri, harapan itu mustahil, ibarat mengaharap pelangi muncul ditengah terik dan matahari terbenam dikala pagi buta, atau mengharap bulan muncul disiang bolong.

Masih saja segar dalam
ingatanku, tentang janji kita berdua yang tak ingin mendua dan bersama menua selamanya, saling terbuka dan tak akan menyakiti, nyatanya yang aku dapatkan lebih dari kata pedih dan perih, hatiku hancur tak berbentuk, hancurku lebih dari sekedar menerima undangan pernikahan yang tertulis namanya dengan wanita lain setelah sekian lama menghilang, lebih dari sekedar itu.

"Kenapa kamu mengetahui semua ini sih sayang, aku hanya ingin denganmu, kalau kamu mau aku akan ceraikan dia demi kamu",

"Kamu gak perlu tau dari mana aku tau, sebab jika aku jelaskan kamu akan jauh lebih bingung"

"Kenapa ?"


Aku tak sanggup menjawab pertanyaanya kenapa, karena setelah semalam aku bertemu sahabat kecilku waktu dikampung dulu, sahabat bermain dan tak jarang kami tidur bersama oleh karena sama-sama tak ingin terpisahkan, kalau tidak dia dirumahku, aku yang dirumahnya. Kami terpisahkan sejak lulus SMA, karena aku pergi kekota dan dia tetap memilih melanjutkan studynya dikampung. Sejak saat itulah kami sibuk dengan urusan masing-masing hingga pada akhirnya akupun menetap dikota.

Semalam dia tiba-tiba menelponku, sebut saja Sinta, dan mengabariku bahwa dia dikota sudah lebih dari satu tahun, dai mendapatkan nomor telponku dari teman sekelas kami waktu SMA dulu, hingga kami memutuskan untuk bertemu sekedar melepas rindu, kami bertemu disalah satu cafe dekat kantorku. Setalah kami bertemu kami bercerita banyak hal, sampai pada akhirnya dimana dia baru menyadari bahwa tempat kami bertemu itu dekat dengan kantor suaminya.

"Serius sin kantor suamimu dekat sini?"

"Iya nad", dia biasa memanggilku Nada.

"Suamiku kerja daerah sini, Hermina Tower"

"Hah Hermina Tower, itu juga kantorku sin, memangnya suamimu kerja diperusahaan apa?",

"Asuransi nad",

"What, aku juga sama lho sin, jangan-jangan aku kenal dengan suamimu, dan itu pasti sin karena cuma ada satu perusahaan asuransi disitu",


Sembari dia mendengar celotehanku dai ambil handphonenya dan menunjukkan kepadaku foto suaminya sebelum dia menyebut namanya. Hatiku bak disambar petir setelah aku lihat foto dilayar hp sinta adalah orang yang selama ini aku cintai.

"Nad, kamu kenal kan?"

"l... lya sin,dia satu kantor denganku", dengan nada gugup aku menjawab sinta, tubuhku terasa lunglai dan hatiku hancur remuk tak berbentuk. Ingin aku berteriak dan membunuh semua bentuk penghianatan dan kebohongan, setahun lebih lamanya dia membohongiku sampai pada akhirnya aku dibuat jatuh cinta olehnya, perhatiannya, perjuangannya dulu yang berusahakeras untuk menggugah hatiku semuanya berubah jadi zona merah yang sedari itu dia lakukan katanya atas dasar cinta.

Badanku panas dingin gak jelas hingga aku memutuskan untuk pulang pada sinta dengan alasan aku lelah setelah seharian aku kerja, aku tak ingin melukai sahabatku lebih jauh lagi, tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa sosok yang aku bangga-banggakan selama ini adalah pembohong dan pengkhianat yang tak mungkin aku maafkan. Betapa tidak, selama ini alu telah menyaliti wanita lain yang dia adalah sahabatku sendiri.

"Sayang, aku akan memilihmu, aku akan tinggalkan dia, karena aku menikah dengannya bukan karena cinta, tapi karena aku dipaksa orang tua", dia berusah menjelaskan dengan berbagai alasan ya g tak mungkin aku terima, penghianatannya sudah terlalu dalam menusuk dan meluluh lantahkan selurih rasa percaya yang selama ini aku berikan padanya.

"Semudah itukah kamu melepaskanku?", tanyanya kembali yang mebuat aku ingin membunuh ya tanpa aku harus merasa berdosa,

"Mas, lupakan kata sayang dan janji kita, dia adalah sahabatku", tanpa sengaja kukatakan padanya bahwa istrinya adalah sahabatku. Memang benar adanya bahwa yag aku tau dari sinta istrinya, mereka menikah memang karena dijodohkan, tapi entah apapun alasannya aku tetap tak ingin menjadi perusak kebahagiaan wanita lain yang sudah aku ketahui saat ini sinta sudah sangat mencintainya.

"Maksud sayang apa, dia sahabatmu, istriku maksudnya?".

"Iya"

Diapun kaget dan terdiam, seolah paham tentang apa yang aku rasakan atau bahkan hanya sekedar mengalihkan perhatian, agar aku iba dan kasihan hingga tak jadi meninggalkan dan melepaskan, tapi keputusanku sudah bulat, betapapun aku mencintainya, semua ini tetaplah sebuah kesalahan yang tidak bisa dibenarkan oleh keyakinan dan keadaan manapun. Inilah akhirnya, rasa yang aku bangun setahun lamanya hancur oleh kebohongan, lebih hancur lagi kehidupanku dan entah apa yang harus aku katakan pada sahabat-sahabatku yang sudah mengetahui tentang hubunganku dengannya.

Entahlah!

"Kuikhlaskan dirimu untuknya, karena kamu seutuhnya miliknya"

Teriakku dalam diam

Sakit sayang! AKU IKHLASKAN KAMU UNTUKNYA (True Story)
4iinch
NadarNadz
nona212
nona212 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
1.2K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.