AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Penolakan Pemakaman Janazah Pasien Corona, Salahnya di Mana?



Belakangan ini, kasus penolakan warga atas pemakaman janazah pasien Corona tampaknya semakin mewabah, layaknya virus Corona itu sendiri.

Tak perlu Ane sebutkan satu persatu contoh kasusnya. Yang jelas beberapa daerah di negeri ini telah menolak pemakaman janazah tersebut di wilayahnya, dengan alasan takut tertular virus tersebut.

Mereka seolah tak peduli siapa yang meninggal itu, baik pejabat, tenaga medis, tenaga pengajar, bahkan ahli agama sekalipun, apalagi cuma rakyat biasa. Di mata mereka, seolah janazah itu bagaikan Virus Nyata yang bisa dilihat, sehingga ia harus ditakuti dan 'diusir' dari pemakaman di desanya. Maka tak mengherankan jika ada pemakaman yang harus dikawal aparat, agar tidak terulang lagi kasus ambulans yang harus pulang pergi membawa janazah dari satu lokasi yang sudah digali liang lahadnya, ke tempat lain yang lebih kondusif.

Akibatnya, tentu saja pemakaman jadi tertunda, dan tentunya pula hal ini menambah beban moral bagi keluarganya. Mereka sudah berduka atas kepergian orang tercinta, ditambah lagi dengan duka akibat penolakan warga.

Apa salah janazah dan keluarganya sehingga harus diperlakukan begitu? Bukankah orang yang wafat karena wabah Corona adalah orang yang mulia di mata Tuhan, yang dalam konsep Islam disebut mati syahid, tanpa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Apalagi jika dia wafat dalam tugas, seperti tenaga medis, sungguh dia mendapat minimal 2 keistimewaan di sisi Tuhannya.

Lantas mengapa pemakaman mereka harus ditolak? Tuh orang-orang yang mulia, jika ia dimakamkan di suatu kampung, maka seluruh warga kampung itu serta semua penghuni makam di sekitarnya, akan mendapatkan keberkahan dengan sebab dia. Karena itu, orang-orang dulu, di kalangan muslim khususnya, banyak yang meminta agar dikuburkan di dekat atau satu komplek dengan kubur orang yang mulia jika ia meninggal dunia.

Yang jadi pertanyaan, benarkah janazah pasien Corona itu bisa menularkan virus yang dideritanya? Untuk pertanyaan ini, tentu para dokter yang lebih berkompeten untuk menjawabnya. Namun dari beberapa artikel yang Ane baca, virus itu ikut mati dengan kematian inangnya. Atau paling lama bertahan sekitar 9 hari pada benda mati.

Kalaupun virus itu tidak ikut mati, tuh virusnya tetap menempel di dalam tubuh janazah, dan tidak bisa keluar kecuali melalui cairan yang keluar dari tubuhnya. Maka selama tidak menyentuh tubuh janazah, Insya Allah virusnya tidak akan menular. Apalagi jika janazahnya sudah dibungkus rapat dengan plastik, maka dari jalan mana lagi virusnya akan menjalar? Di samping itu, petugas medis yang menanganinya juga sudah menyemprotkan disinfektan di sekitarnya.

Lantas, atas alasan apa lagi warga masih takut tertular darinya? Menurut pemikiran Ane, tampaknya sikap tenaga medis yang terkesan 'berlebihan' dalam menangani janazah itulah yang mungkin sedikit banyaknya mempengaruhi opini masyarakat tersebut.

Misalnya, jika memang sudah dinyatakan aman, mengapa warga dan keluarganya tidak diizinkan untuk menghadiri pemakamannya? Selama ini hanya tenaga medis dengan APD lengkap saja yang memakamkannya, dan beberapa keluarga dekat hanya bisa menyaksikannya dari jarak tertentu. Ini mengesankan seolah-olah virusnya masih bisa menyebar di sekitar lokasi pemakamannya. Akhirnya terbentuk opini masyarakat bahwa makam janazah pasien Corona bisa menularkan virus kepada warga sekitarnya.

Jadi, seharusnya tenaga medis dengan APD itu tetap yang menguburkannya, namun warga jangan dilarang untuk hadir di sana pada jarak tertentu, dan dengan memakai masker atau alat keamanan lainnya.(*)
***
Opini pribadi. Ref 1, Ref 2, Ref 3, Ref 4.
Diubah oleh Aboeyy 12-04-2020 00:20
4iinch
sebelahblog
infinitesoul
infinitesoul dan 36 lainnya memberi reputasi
37
8.5K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.