Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Gara-gara Kerja dan Sekolah Dari Rumah, Investor Zoom ini Cuan Hingga US$3 miliar

jonoswara1976Avatar border
TS
jonoswara1976
Gara-gara Kerja dan Sekolah Dari Rumah, Investor Zoom ini Cuan Hingga US$3 miliar
Di tengah banyak yang kerja dan sekolah dari rumah, aplikasi Zoom mendadak punya banyak pengguna. Bayangkan, kini mau rapat, julid, sampai ngobrol sama temen aja pake Zoom gara-gara pandemi Covid-19. 

Sekarang, siapa di antara agan-agan sekalian yang belum pernah pakai Zoom? pasti pernah, minimal sekali karena terpaksa dan akhirnya harus download. 

Lonjakan jumlah pengguna itu ternyata menambah kekayaan para CEO sampai investor Zoom loh. Salah satunya taipan asal Hong Kong yang juga pemilik Hutchinson. 

Berikut kisah lengkapnya yang ane kutip dari Suryarianto.id

Zoom menjadi platform yang menonjol di tengah pandemi Covid-19. Seruan untuk kerja dan sekolah dari rumah membuat banyak pihak menggunakan Zoom sebagai media berkomunikasi. 

Gara-gara Kerja dan Sekolah Dari Rumah, Investor Zoom ini Cuan Hingga US$3 miliar
Foto Li Ka-shing/ Nikkei


Nama Eric Yuan pun melejit, begitu juga dengan kekayaannya. Founder Zoom itu mencatat pertumbuhan kekayaan hingga 66,41% dalam dua bulan terakhir.

Per 6 April 2020, kekayaan Yuan senilai US$6,64 miliar.

Namun, berkah Zoom di tengah pandemi itu tak hanya dirasakan oleh Yuan, tetapi juga investor di belakangnya.

Beberapa investor awal Zoom seperti, Li Ka-shing sampai pendiri Yahoo Jerry Yang juga menikmati berkah setimpal.

Li Ka-Shing dikenal sebagai salah satu taipan Hong Kong. Li memiliki bisnis konvensional dari telekomunikasi, properti, dan infrastruktur. Li adalah salah satu pemilik Hutchison Telecommunications yang memiliki cabang di Indonesia, yakni operator Tri. 

Keputusannya menjadi investor awal di Zoom adalah sebuah pertaruhan perdana baginya di dunia teknologi.

Li, yang kerap disebut Superman, memiliki 8,6% saham dari Zoom Video Communication Inc. Konon, nilai saham Li di Zoom sudah melonjak hingga 80% menjadi US$3 miliar.

Meskipun begitu, berkah dari Zoom belum mampu mengerek kekayaan Li. Taipan Hong Kong itu masih mencatatkan penurunan kekayaan senilai Rp4,6 miliar menjadi US$25,7 miliar.

Penyebabnya, demonstrasi Hong Kong yang terjadi sejak pertengahan 2019 ditambah pandemi Covid-19 pada 2020.

Jejak Li di Zoom disebut melalui tiga periode investasi.

Pertama, Horizons Ventures yang ikut pendanaan putaran seri B senilai US$6,5 juta pada 2013.

Kedua, Li ikut putaran pendanaan seri C Zoom senilai US$30 juta pada 2015.

Ketiga, Li bertaruh sekitar US$850 juta ketika Zoom melantai di bursa AS pada April 2019.

Li tak sendiri, beberapa investor Zoom lainnya, yakni salah satu pendiri Yahoo Jerry Yang dan keluarga David Bonderman yang masuk sampai akhir 2019.

Pergerakan harga saham Zoom melejit 48,46% sekitar sepekan dar 13 Maret 2020 ke 23 Maret 2020 menjadi US$159,56 per saham. Namun, setelah itu harga sahamnya malah melorot 28,71% menjadi US$113,75 per saham. 

Harga saham Zoom kembali melejit 5,69% menjadi US$124,51 per saham pada perdagangan 9 April 2020.

Penurunan harga saham Zoom ditenggarai ada pengaruh dari isu privasi dan keamanan platform video konferensi tersebut.

Awalnya, isu masalah privasi Zoom mencuat di Amerika Serikat, tetapi negara lain pun mulai ikut membatasi penggunaan platform tersebut.

Salah satunya Taiwan, pemerintah negara itu melarang penggunaan Zoom dengan alasan keamanan yang semakin meningkat.

Aksi Taiwan itu menyusul kebijakan SpaceX dan Departemen Pendidikan New York yang melarang gunakan Zoom.

Tak hanya Taiwan, Singapura jugaa menghentikan penggunaan Zoom untuk pendidikan sekolah.

Hal itu terjadi setelah ada peretas yang melakukan pelanggaran di beberapa sesi pendidikan sekolah dari rumah via Zoom. Bahkan, peretas itu menampilkan gambar cabul.

Direktur Divisi Teknologi Pendidikan di Kementerian Pendidikan Singapura Aaron Loh mengatakan pihaknya tengah menyelidiki kedua pelanggaran dan akan mengajukan laporan polisi jika diperlukan.

"Ini adalah insiden yang serius," ujarnya seperti dikutip dari Bloomberg.

Zoom pun tidak tinggal diam, sang CEO Eric Yuan sudah beberapa kali minta maaf soal permasalahan privasi dan keamanan.

Yuan mengatakan pihaknya akan memenuhi standar keamanan tinggi untuk jutaan pengguna baru.

"Kami akan bertekad untuk menjadi lebih baik dan mempertahankan standar keamanan dan privasi tertinggi," ujarnya.

Zoom pun mengungkapkan tidak pernah sama sekali melakukan jual beli data penggunanya.

Jika Taiwan dan Singapura sudah memutuskan pembatasan penggunaan Zoom, bagaimana dengan Indonesia ya?
4iinch
sebelahblog
infinitesoul
infinitesoul dan 7 lainnya memberi reputasi
8
570
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.