Merayakan ulang tahun ke 23 ini, ane mau berbagi cerita tentang kehidupan pribadi. Karena terlalu sulit kalau cerita ke manusia lain, mending semuanya ditulis disini aja, semuanya ditumpahin disini aja. Mohon maaf kalau berantakan ya gan, semoga berkenan buat baca ceritanya.
Quote:
Yang selalu muncul dipikiranku setiap saat adalah "Bagaimana sih rasanya terlahir di keluarga yang serba berkecukupan.", pikiran seperti ini lahir tahun 2011 saat aku kelas 2 SMP, saat Ayahku terkena PHK dari tempat ia bekerja. Setelah itu hidup keluargaku langsung benar-benar merosot jatuh jauh kedalam jurang kemiskinan. Kami sekeluarga, 7 orang, langsung pindah ke kontrakan sempit yang bahkan jika ditinggali 3 orang saja sudah pengap. Mulai dari sini aku merasa hidup ini tidak adil, iri sana sini, tertekan seakan semua jadi beban, dan yang mereka tahu aku baik-baik saja.
Hari-hari aku lalui dengan iri hati yang tak ada ujungnya, ketika melihat yang lain serba cukup rasa pedih di hati ini muncul. Melihat temanku punya handphone, dibelikan Playstation, bahkan motor. Aku ingin seperti mereka, bagaimana caranya? Apapun aku lakukan untuk mendapat uang tambahan, mulai dari mengamen, mengemis, bahkan mencuri titik honda jazz yang katanya bisa dijual di toko emas. Tapi semua yang aku lakukan nihil hasilnya sebab aku bocah yang gila bermain warnet. Ke warnet lah semua uang aku hamburkan, karena ini satu-satunya pelarianku, setidaknya 5 jam itu aku lupa kalau hidup ini tidak adil. Kalau Tsubasa punya prinsip Bola adalah Teman, aku punya prinsip Warnet adalah Teman karena aku takut berteman dengan manusia haha.
Singkat cerita aku semakin terbiasa dengan kondisi ini, sampai akhirnya aku lulus SMP dan masuk ke SMK. Oh iya panggil saja aku Faqih. Di SMK inilah semuanya dimulai, aku menjadi manusia yang baru.
Aku cukup terkejut dengan gaya pergaulan di sekolah ini, btw aku masuk ke jurusan teknik dimana kelasnya didominasi oleh laki-laki, hanya ada 4 perempuan di kelasku. Beruntungnya kawan sekelas semuanya asik, sangat solid sejak awal masuk. Aku yang cenderung pendiam jadi bisa banyak ngobrol sana sini dengan teman sekelas saking asiknya mereka. Sampai aku mempunyai 2 orang teman dekat mereka adalah Putra dan Ageng. Kami bisa dekat karena sama-sama hobi ke warnet dan kebetulan punya selera musik yang sama. Dan enaknya lagi Putra bayarin aku paket malam haha bahkan juga ditraktir makan. Aku kadang heran ini anak punya uang banyak darimana sih? Dia suka cerita kalau bapaknya sudah meninggal dan ibunya ada di kampung, dia cuma tinggal sama tantenya tapi kok royal banget tantenya bisa kasih uang jajan banyak?
Kadang aku mau tanya tapi sungkan, takut menyinggung nanti malah gak dijadikan kawan lagi. Tapi penasaran, apa besok tanya aja ya? Kali dia punya kerjaan sampingan aku bisa join dan dapat uang juga.