Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

penulissantaiAvatar border
TS
penulissantai
Ada Apa Dengan China Dan Segala Penyakitnya?
Tahun 2003, dunia dibuat panik dengan munculnya virus corona yang diberi nama SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome).

Saat itu SARS menyebar ke 26 negara dan tercatat 8000 kasus orang yang terjangkiti oleh virus ini.

Kali ini dunia digegerkan kembali dengan merebaknya virus COVID-19.

SARS dan COVID-19 sama-sama virus Corona. Kesamaan lainnya adalah keduanya berasal dari China dan menyebar dengan cepat ke seluruh belahan dunia lainnya.

Mengapa kedua pandemi ini berasal dari China? Apa alasannya?
Apa jangan-jangan teori konspirasi cocoklogi yang beredar di luar sana, benar adanya?
Dan mengapa COVID-19 ini menyebar jauh lebih cepat dari SARS?


Ada Apa Dengan China Dan Segala Penyakitnya?

Teori Konspirasi
Satu bulan pertama setelah COVID-19 menarik perhatian dunia, beredar isu-isu yang mengatakan bahwa ini adalah senjata biologis yang digunakan oleh pihak Amerika Serikat untuk melemahkan China.
Mengingat kala itu Amerika dan China memang sedang bersitegang karena perang dagang yang telah berlangsung lebih dari setahun, teori ini terdengar masuk akal.

Dasar dari teori ini adalah ketika negara-negara di bagian Asia telah terjangkiti oleh virus ini , seperti misalnya Korea, Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapore, dan lainnya, namun belum ada satupun korban dari belahan dunia barat yang tercatat terjangkit oleh penyakit ini.

Sampai pada akhirnya teori tersebut terpatahkan, karena telah tercatat kematian pertama akibat virus corona di AS di penghujung akhir Februari 2020.

Alasan Yang Sesungguhnya
Ketika SARS dinyatakan sebagai pandemi, virus ini segera menjadi sorotan dunia.
Setelah dilakukan penyelidikan mendalam, diketahui bahwa asal muasal dari virus itu adalah berasal dari hewan. Kelelawar menjadi tersangka utamanya.

Seperti yang kita ketahui, warga China adalah orang-orang yang gemar memakan makhluk hidup 'aneh' atau yang tidak umum di makan, misalnya kelelawar, anjing, kelinci, ular, sirip hiu, dan makhluk-makhluk 'aneh' lainnya.
Kegemaran itulah yang menjadikan pasar-pasar hewan liar di China menjamur, dan sekaligus menjadi sarang tempat para virus-virus yang akhirnya menyebar ke seluruh penjuru dunia.

Ketika kasus SARS terjadi, pemerintah segera melakukan pelarangan dan penutupan terhadap pasar-pasar hewan liar tersebut. Namun hal itu tidak berlangsung lama.
Beberapa bulan ketika wabah SARS telah mereda, pemerintah kembali memberikan ijin untuk pasar-pasar tersebut.

Dan kini, kasus COVID-19 terjadi karena alasan yang sama. Semua bermula dari pasar hewan liar yang terdapat di Wuhan. Dan lagi-lagi pasar-pasar tersebut di tutup.

SARS vs COVID-19
Mengapa COVID-19 menyebar lebih cepat dari SARS?
Sebenarnya ini hanya cocoklogi saja sih, tapi jika dipikir-pikir mungkin ada benarnya.

Jika dibandingkan dengan tahun 2019, dunia ketika tahun 2003 belum seterhubung saat ini.
Pertama, akses informasi yang jauh lebih mudah. Citizen Journalism adalah hal yang lumrah saat ini. Detik ini terjadi, maka detik ini juga informasi tersebut dapat tersebar di media sosial.
Tidak seperti ketika tahun 2003, detik ini terjadi maka kemungkinan baru akan diberitakan keesokan harinya. Jeda waktu itu dapat digunakan pihak media untuk menyunting dan mengatur narasi yang tepat, sesuai dengan kehendak mereka seperti apa berita tersebut ingin disampaikan.
Citizen journalism seolah-olah menjadikan ada mata di setiap sudut kota, gerak-gerik pemerintah jadi sangat terbatas untuk menanggulangi wabah ini.
Pada tahun 2003, kita tidak tahu bukan cara-cara tidak manusiawi seperti apa yang dilakukan pemegang kekuasaan untuk menanggulangi wabah SARS kala itu?

Kedua, transportasi yang semakin terjangkau. Saya yakin bahwa tahun 2019 ini jauh lebih banyak orang yang bepergian ke luar kota atau ke luar negeri jika dibandingkan dengan tahun 2003. Ini di karenakan harga tiket pesawat maupun kapal laut yang semakin murah, sehingga lebih banyak menjangkau lapisan masyarakat.
Dan juga, travelling kan kini telah menjadi bagian dari gaya hidup.

Pertanyaan selanjutnya adalah, ketika wabah ini sudah reda, akankah pemerintah China mengijinkan kembali pasar-pasar tersebut untuk beroperasi? Jika ya, maka di masa mendatang wabah seperti ini kemungkinan besar akan terulang kembali.
Diubah oleh penulissantai 14-03-2020 03:04
sebelahblog
4iinch
infinitesoul
infinitesoul dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.4K
10
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.