mbia
TS
mbia
226 Jemaat Positif, Pelacakan Corona GBI Bandung Sangat Mendesak
Ridwan sangat berharap pemerintah segera melakukan rapid test besar-besaran

Usulan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil agar dilakukan test rapid corona secara massal tampaknya harus digelar secepatnya. Test rapid corona itu sangat berperan penting dalam mengurai penyebaran corona yang kemungkinan tidak hanya menyebar di wilayah Jawa Barat, tetapi juga ke daerah lain di Indonesia.

Bila dicermati, dasar usulan Ridwan sangatlah kuat. Bermula ketika satu orang pendeta Gereja Bethel Indonesia (GBI) Bandung, dan istrinya diketahui meninggal dunia akibat virus corona. Celakanya, sang pendeta sebelumnya telah melakukan banyak interaksi dengan ratusan bahkan ribuan jemaat. Dua acara keagaaman yang dihadiri pendeta adalah pertemuan di GBI Aruna dan Doa Pengurapan di Baranangsiang, Bogor.

Ridwan memaparkan, dari sebanyak 15 ribu warga yang dilakukan pengecekan melalui rapid test, hasilnya sangat mencemaskan. Dari 15 ribu warga itu, sebanyak 677 orang dinyatakan positif corona. Bahkan, 226 di antaranya adalah jemaat GBI di Bandung.

“Yang mengagetkan, dari 15 ribu (rapid test) itu 677 positif di Kota Bandung. Kemudian dari 637 jemaat GBI yang di-test, sebanyak 226 dinyatakan positif atau sebanyak 35 persen. Ini yang kami namakan klaster Bandung," kata Ridwan Kamil kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam rapat telekonferensi, Jumat (3/4/2020).

Ridwan mengatakan dua ratusan jemaat GBI itu sebelumnya melakukan kontak dengan seorang pendeta yang sudah dinyatakan positif corona dan telah meninggal dunia. Pendeta tersebut masuk dalam klaster Seminar Lembang.

"Mereka berkumpul, pendeta melakukan sentuhan fisik dan pendetanya sudah meninggal dunia beserta istrinya karena Covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, berdasarkan catatan dari GBI Sukawarna, per 25 Maret 2020 terdapat delapan orang yang hadir di Hotel Lembang Asri telah dinyatakan positif COVID-19. Empat di antaranya meninggal dunia termasuk seorang dokter warga Cimahi berusia 57 tahun, tiga orang dirawat di rumah sakit, dan satu orang dirawat di rumah. Sementara seorang jemaah lain yang dikategorikan suspect telah dinyatakan sembuh.

Wakil Gembala GBI Sukawarna, Daniel Arief Sugiharto mengatakan gereja bersama dinas kesehatan terus melakukan pelacakan (tracing) terhadap orang-orang yang disebut positif dan suspect ini.

Lantas ditemukan bahwa mereka juga pernah mendatangi 10 acara keagamaan lain setelah acara di Hotel Lembang Asri. Yakni, ibadah doa gembala tanggal 5 Maret di GBI Aruna, pertemuan COOL 2 tanggal 6 Maret di GBI Aruna, pertemuan tanggal 6 Maret di GBI Aruna, Menara goa 10-12 tanggal 7 Maret di GBI Regency, ibadah taya tanggal 8 Maret di GBI Baranangsiang.

Kemudian, ibadah raya tanggal 8 Maret di GBI Kings, Menara doa persiapan pengurapan minyak tanggal 9 Maret di GBI Aruna, Menara doa 10-12 tanggal 10 Maret di GBI Aruna, Ibadah pengurapan minyak tanggal 11 Maret 2020 di GBI Baranangsiang, Menara doa 10-12 tanggal 14 Maret di GBI Regency.

Karenanya, Ridwan sangat berharap pemerintah segera melakukan rapid test besar-besaran. Menurutnya, dengan rapid test tersebut, akan lebih banyak ditemukan warga yang terinfeksi corona.

"Tanpa rapid test, saya nggak temukan Klaster Sukabumi yang beratus-ratus, saya tidak menemukan klaster Gereja Bethel. Ini belum saya sampaikan ke publik, baru ke Bapak,” ujar Ridwan.


sumber

perlu rapid test yg lebih masif
satriagujis5galuhsudasebelahblog
sebelahblog dan 2 lainnya memberi reputasi
1
3.2K
38
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.