Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pejalansantaiAvatar border
TS
pejalansantai
HORROR DAN NYARIS MATI - CERITA TEKTOK GUNUNG MERBABU VIA THEKELAN 29 FEBRUARI 2020

.
Gunung Merbabu pada tanggal 1 Februari 2020 yang lalu resmi dibuka. Berbondong-bondong pendaki beramai-ramai untuk mendaki Gunung Merbabu kembali, seakan sangat rindu Indahnya sabananya.
.
Gunung Merbabu sendiri sampai saat tulisan ini ditulis memiliki 5 Jalur Pendakian yakni :
1. Selo
2. Wekas
3. Suwanting
4. Thekelan
5. Chuntel
.
Jalur teramai dan menjadi favorit pendaki untuk dilalui adalah Jalur Selo. Akan tetapi alih-alih naik lewat Selo yang selalu ramai saat weekend. Kami memutuskan untuk mendaki lewat Jalur Thekelan saja, sebuah jalur yang berada di Barat Laut Gunung Merbabu. Jalur yang cukup sepi karena letaknya yang cukup terpencil.
.

Pendakian ini cukup sepi dari personil, hanya 2 orang yang akan berangkat untuk Tektok kali ini, yakni saya sendiri (Alif) dan M (Sahabatku yg Kukenal dr Naik Gunung Slamet). Melewati jalur sepi, tektok, dan hanya ber 2 sebenarnya sangat tidak direkomendasikan. Namun karena saya mengenal kawanku ini dengan baik. Kuyakin kita bisa saling menjaga diatas sana.
.
Untuk Google Maps Basecamp Thekelannya sendiri :
Merbabu Via Thekelan
Thekelan, RT.04/17, Tekelan, Batur, Kec. Getasan, Semarang, Jawa Tengah 50774, Indonesia
+62 852-9018-5172
https://maps.google.com/?cid=10401510506354428903
Basecampnya sendiri ditandai dengan sebuah rumah dengan plang Basecamp didekat rumah tersebut, basecampnya berada di sebelah masjid.
.
Kami berangkat ke Basecamp sehabis magrib tanggal 28 Februari dari Yogyakarta. Jalan santai pakai motor Fit-X hitam melewati Ketep Pass menuju Basecamp. Gelap sekali dan sangat minim kendaraan kala itu. Pastikan kendaraan oke ya karena banyak tanjakannya menuju ke Bc-nya. Semakin naik ke Bc, semakin ke atas maka hutan akan semakin banyak. Kanan-kiri hutan terus karena kita berada di Lerengnya merbabu.
.
Ada kisah sedikit horror disini. Saat itu sekitar jam 9/10 an malem. Kendaraan kami masih melewati jalan yg kanan kirinya hutan Merbabu dan gak ada orang lain juga yg lewat jalan itu. Gelap banget cuman cahaya motor kita. Nah jadi si M tak suruh cek maps kan buat bener gak jalannya ini ke Bc belok mana gitu. Nah tiba-tiba tas M (yg abu-abu) kan di taruh di depanku ya (tengah-tengah stir dan aku (driver)) itu jatuh tasnya pas kita berhenti.
"Dukkk" Suara tas jatuh,
Nah trus gak lama dari suara tas itu jatuh, aku denger kalo di belakang motorku tuh ada suara yg jatoh juga, aku dan M nengok ke belakang kan ya.
"Dukkkk" - gk tau suara apaan padahal cuman motor kami yg ada disana.
Pas di Bc cerita, eh cuman aku yg denger ternyata, si M nengok ke belakang bukan karena denger tapi karena insting aja. Belum naik aja udah medeniii nggih emoticon-Takut
.

Foto Tas aku (Kalahari) dan M
.
Sampai di basecamp, kami dijamu dengan hangat oleh Mas Bento (Ketua Bc) dan orang-orang Basecampnya. Basecampnya sepi dari pengunjung ternyata, sempat kaget ternyata thekelan sesepi ini dan tidak seramai Bc Selo... Syukur karena bisa lebih syahdu dalam pendakian, akan tetapi juga sedikit khawatir karena jika terjadi apa-apa sewaktu diatas bisa sulit menerima bantuan dari pendaki lain kan..
.
Setelah recheck logistik dan alat untuk besok, kami memutuskan tidur sekitar jam set 12 malam dan memutuskan untuk track pagi jam 4 (Sabtunya, 29 Feb 2020). Tidak lupa pula untuk mengabari keluarga dan kawan2 terdekat untuk pendakian besok emoticon-Cendol Gan
Oiya kami mengurus izin pendakian dan lainnya di malam harinya, totalnya 50 ribu untuk 2 Simaksi, 1 Parkir motor dan 2 Vocer Wifi Bc Tekelan (1 Vocer : 5000 untuk 12 jam).
.


.
Kami bangun sekitar jam 3.30 pagi. 29 Februari 2020, sebuah tanggal yang hanya ada setiap 4 Tahun sekali (29 Feb) menjadi catatan pendakian yang akan tersimpan dengan indah di hati.
.
Kami memulai pendakian pukul 4.08, diawal pendakian kita akan melalui jalan aspal didepan rumah warga dan akan mulai masuk ke tanah sekitar setengah jalan menuju pos 1. Kami sampai di pos 1 jam 5.03, tidak ada foto pos 1 karena kami fokus untuk trekking cepat kemarin. Terdapat shelter semen dan mata air disini.
.


.
Oiya jalur tekelan ini akan melewati 7 Puncak yakni
1. Puncak Watu Gubug
2. Puncak Pemancar/Watu Tulis
3. Puncak Geger Sapi
4. Puncak Syarif
5. Puncak Ondo Rante
6. Puncak Kenteng Songo
7. Puncak Triangulasi
.
Lanjutt yaa kita start dri pos 1 lg setelah istirahat jam 5.22 dan sampai di Pos 2 jam 6.16 pagi. Menuju pos 2 kita akan melewati jembatan yang dibawahnya terdapat aliran sungai ya.. hati-hati terpeleset


Alhamdulillah Tidak ada masalah sejauh ini, kondisi aku dan M cukup sehat dan mssih optimis bergerak terus ke atas. Oiya disini kami bertemu 2 orang pendaki yang berangkat malam hari, mereka masih tidur hehe emoticon-Big Grin. Dan itu merupakan satu-satunya pendaki yang Kami temui ketika kami naik lho (Pas turun ketemu orang yg naik sih), tapi Bayangin deh di Pos 2 itu baru ketinggian 2200 mdpl dan setelah itu diatas kami tidak ada Pendaki Lain lagi dari jalur Thekelan ini dan juga Chuntel (Jalur Thekelan dan Chuntel bertemu di Puncak Pemancar). Cukup seram karena sangat sepi dan syahdu kala itu.
Oiya Di pos 2 terdapat air yaa kak dan ada shelternya juga.




6.35 kita start lagi dari pos 2 dan trekking ke pos 3 sampai pada pukul 7.49, cukup lama karena view dari pos 2 sudah punggungan dan sabana ada di kanan kiri jalur jadinya foto-foto dlu dehh hehe emoticon-Big Grin
.




Saat itu kami masih belum tau kalau tidak ada orang lagi diatas kita, masih optimis bisa ketemu orang ituu kondisinya emoticon-Cool , di pos 3 tidak ada shelter dan juga mata air. Jalur menuju pos 3 juga banyak lika likunya (kayak huruf Z gitu) tapi nanti juga ada tanjakan-tanjakan terjalnya. Vegetasi di sekeliling nya tidak terlalu tinggi tanamannya sehingga angin kan menerpa dengan kencang disini.

Setelah istirahat, 8.09 kita lanjut lagi ke pos 4 dan sampai jam 8.43. Mungkin cukup cepat karena tidak bawa carrier dan hanya niat tektok soale nggih. Di pos 4 kondisi masih sehat aman dan terkendali. Kami masak dan makan dulu disini. Masih tidak ada shelter dan mata air disini ya kak.

.
Setelah istirahat cukup lama, 9.40 kita start lagi dan bersiap menuju Puncak Watu Gubuk, sebuah batu yang disakralkan. Disini sikap harus benar benar dijaga dan kata pihak bc tidak boleh buang hajat disekitar lokasi ini yaa.

.
Tak ingin berlama-lama di sini, kami langsung bergegas menuju Puncak Pemancar/Watu Tulis dan sampai disana pukul 10.57, terdapat bangunan permanen disini dan bisa untuk dimasuki tapi hawanya aura negatif deh hehe. Disini juga ada plang percabangan jalur Thekelan dan Chuntel. Keduanya bergabung menjadi 1 mulai dari sini.




Setelah sebelumnya cerah, sekarang Suasana didepan sudah mulai berkabut didepan, kami berdiskusi sejenak dan menghasilkan keputusan tetap lanjut dan segera bergerak pada pukul 11.14. Masih yakin didepan ada orang yang ada didepan kita kala itu. Oiya disini juga aku sudah teriak ya
"Ada Orang Gak Disekitar Sini ?",
dan aku denger ada jawaban
"Ada dibawah sini"

Trus pas kita panggil lagi gk ada suara lagi bossss emoticon-Frown
Eh tapi pas aku liat ke sumber suara masak suaranya dari arah tebing jurang sih dan pas dipanggil lg gk nyaut lagi.
udah ah langsung gerak lagi kita dan TETAP POSITIF THINKING.
.
Lanjut lagi dan kita sampai di Batas Kabupaten dan Helipad pada jam 11.27 ya. Disini juga merupakan pertigaan jalur Wekas. Kanan turun ke jalur wekas, lurus tetap lanjut ke puncak yg Lainnya.

Si M lagi foto di Batas Kabupaten
.
Setelah bergerak lagi. Akhirnya kami ketemu orang juga tapi rombongan ini sedang mau turun ke Jalur Wekas. Dan kata mereka diatas gk ada org lagi. ini merupakan rombongan terakhir yg kami temui ketika kami naik. Artinya setelah ini kami benar-benar akan sendiri di jalur. Untungnya cuaca segera berubah menjadi cerah lagi dan sedikit memberikan kami harapan. Setelah naik sekidikit dari batas kabupaten, Disekitar sini juga ada pertigaan yang mengarah ke mata air tapi akan turun sekitar 15-20 menitan.
.
Lanjut lagi dan jam 13.19 kita sampai di pertigaan puncak, ke kiri ke Puncak Syarif ke Kanan ke Kenteng Songo dan Triangulasi. Karena cuaca cerah setelah berdiskusi kami rencananya mau ke Kanan dulu kemudian balik ke pertigaan lagi, ke puncak Syarif lalu segera turun. Cuaca masih sangat CERAH kala Itu. Akan tetapi alam berkehendak lain.
.
Ketika kami bergerak ke kanan, sekitar setengah jalan dari pertigaan ke Puncak di bagian Barat. Ketinggian kami waktu itu Sekitar 3079 mdpl an. Sudah sangat dekat dengan puncak di Timur.
.
Tiba-tiba Awan bergerak sangat cepat dan ENTAH DARIMANA JADI BANYAK AWAN MENDUNG MENDADAK. Langsung hujan deres banget dan SUARA PETIR LANGSUNG BANYAK BGT.
"DUAR DUAR DUAR DUAR" GEMURUH PETIR-nya itu berada di ritme 4 kali atau 5 kali an sekali suara sekitar tiap 4-5 menitan. Ini posisi nya ketika memutari tebing di sebelah kiri punggungan setelah pertigaan ya. Badai dimulai dan kondisi saat itu kami hanya ber2 benar-benar sendirian.
.
Karena darurat. Kami memutuskan mundur dengan cepat ke arah pulang dan karena kami melihat peluang ada tempat untuk buat flysheet darurat. Alhamdulillah alat-alat kami lengkap dan safety. Kami segera set up flysheet darurat itu ditengah badai, petir, dan ganasnya Cuaca yg berubah mendadak kala itu. Kecepatan angin disana kala itu menurutku sudah sekitar 30-40 km per jam. Seakan mengamuk dan menyerang kita satu-satunya pendaki disini. Hanya ber 2 ditengah badai.
.
Untuk menjaga suhu tubuh dari udara yang sangat dingin mendadak, kami nyalain kompor sambil menghangatkan diri dan ngobrol supaya tetap optimis dan tidak patah semangat karena mental kami harus dijaga dengan baik dan keep supporting each other. Kondisi tubuh M ketika badai masih oke dan cukup sehat. Akan tetapi kondisiku merasa kakiku kedinginan karena kena hujan badai mendadak kan. Akhirnya kakiku kutaruh diatas kompor pisan dan Alhamdulillah udah aman lagi. Aku dan M kala itu saling support dan tetap berdoa sembari makan snack, dan menjaga flysheet agar tidak roboh. Karena badai tak kunjung berhenti kala itu. Aku sempat sedikit pesimis dan nitip wasiat ke M dan M ngomong gini.
"Hushh udah positif thinking jangan ngomong gitu" - M
"Iya M thanks yaa, janji ya kita berdua saling menjaga, harus kembali ke Basecamp dengan selamat dan tanpa kekurangan jumlah personil, Janji ya" - A

Sebuah janji yang kami buat karena kami tau kala itu tidak ada pendaki lain yg ada disana dan sangat sepi dan sangat dramatis kala itu. Kita berdua paham bahwa kita berdua bisa mati saat itu.
.
Setelah saling berjanji, kita prepare barang-barang dan bersiap-siap untuk segera jalan turun ke Bc ketika cuaca cerah. Alhamdulillah ketika cuaca cerah.

Setelah cuaca cerah kita langsung balik mundur dengan kecepatan yang sedikit lebih cepat dan bertemu orang Di batas kabupaten yg sebelumnya kami lewati (Pertigaan jalur wekas). Mereka naik via jalur wekas dan sudah kami peringatkan tentang bahaya diatas. Setelah itu kabut muncul lagi dan cuaca menjadi hujan kecil lagi... Kita pamit dari mereka dan segera bergerak cepat bersama dan saling support kala itu. Sampailah kita di Puncak Pemancar dan turun lewat Thekelan kembali.


.
Kabut hilang lagi, kemudian cerah lagi tetapi suhu masih dingin kala itu. Kita langsung bergerak ke Puncak Watu Gubuk dan foto-foto sebentar karena cerah hehe. Alhamdulillah masa-masa darurat (yg diatas sudah diceritakan) di Sekitar Puncak di Timur sudah terlewati. Oiya maaf tidak ada foto pas keadaan darurat itu kita semua fokus saling menjaga dan keep everything safety pas saat itu. Kemudian Di sekitar jalan menuju watu gubuk kita foto-foto dulu sebentar nggih emoticon-Ngakak


Lanjut lagi lewatin puncak Watu Gubuk dan segera bergerak turun karena itu adalah area yang di sakralkan.. lalu akhirnya pas turun kita ketemu beberapa rombongan yang naik dan memperingatkan mereka..
.
Alhamdulillah turun kita lancar-lancar aja walau merasa dilihatin oleh penunggu-penunggu hutan sana. Oiya ketika otw ke pos 1 M ngeliat katanya ada sosok putih lewat disebelah aku lho... Serem emoticon-Takut Kondisi saat itu dah malem dan kita kelelahan tp masih sehat semuanya. Kita jalan perlahan dan tetap bersama dari naik hingga turun. Kemudian kita sempat berhenti beberapa kali juga untuk istirahat tentunya. Ini foto sepatu kita pas jam 20.08, masih belum sampe basecamp.
.

.
Melalui pendakian ini, kami belajar banyak tentang kebesaran hati, kebijaksanaan, keinginan menundukkan ego diri serta saling menjaga partner pendakian kita. Sangat sulit mengungkapnya lewat kata-kata tapi kuharap kalian mengerti dari cerita yg aku ceritakan diatas.
.
Dan Alhamdulillah kita berhasil tuntaskan janji kita kembali dengan selamat sekitar pukul 21.05 kita sampai di Basecamp dan ditanya-tanyai oleh orang-orang disana. Kemudian kami MCK dan cerita cerita tentang pendakian tadi. Senang ada syahdu ada sedih ada panik ada semuanya kalo kata M Nano-Nano deh wkwkk. Yg terpenting adalah kembali dengan selamat. Syukurlah.
.




Oiya ini aku buat peta jalur Pendakian Merbabu via Thekelan ya. Ini bisa dipakai untuk mengetahui ketinggian dan jarak kita ke titik titik pos/puncak yg ditandai. Ndak perlu sinyal juga kok makenya butuh gps aja jadi di Gunung bisa dipake deh emoticon-Big Grin
Berikut linknya


https://drive.google.com/folderview?...Xd-bde2-jC9aC3

Sampai Jumpa Lagi Di Ceritaku yang Berikutnya. Mampir Instagramku juga boleh : https://instagram.com/alifkurniawan3 😁

Keep Safety on Your Journey emoticon-Cendol Gan
.
Cendol Gan emoticon-Matabelo emoticon-Cendol Gan
Diubah oleh pejalansantai 01-03-2020 13:55
gagan23
forgiveme
comrade.frias
comrade.frias dan 21 lainnya memberi reputasi
22
10.4K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANCKASKUS Official
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.