Sampai detik ini berita tentang corona masih hangat dibicarakan, dari media online, media elektronik, bahkan media cetak, sampai grup-grup WhatsApp pun selalu ada broadcast-broadcast (bc)baru yang saya terima.


Kalau mau jujur, semua pemberitaan dan bc-bc membuat saya khawatir, terkadang hati ingin menolak kejadian seperti ini, setiap bangun tidur berharap semua ini hanya mimpi, bahwa keadaan baik-baik saja.


Akan tetapi semua ini benar-benar terjadi, sebuah kenyataan yang ingin saya tolak. Ini nyata! bukan sekadar film atau drama yang kita saksikan di televisi.


Kebijakan pemerintah dengan menerapkan social distancing selama dua minggu bahkan sekarang ditambah masa liburnya, bukan social distancing saja, bahkan kini ada himbauan untuk physical distancing.


Keadaan yang belum menentu, ketika melihat berita, selain covid 19 ini, ada lagi kasus demam berdarah yang juga menjadi kejadian luar biasa, hati hanya bisa beristighfar.


Apalagi paksu masih tetap bekerja, jika dahulu, sebelum covid 19 ini menjadi epidemi di seluruh dunia, setiap pulang kerja, belum cuci tangan langsung bersalaman dengan si bocah, cuek, kalau kini? diharuskan mencuci tangan terlebih dahulu, setidak-tidaknya memakai hand sanitizer.


Hand sanitizeryang dibeli oleh suami dari tahun kemarin masih ada, adanya kasus ini jadi sering digunakan, kini tersisa sedikit, mau beli lagi, ternyata harganya lumayan gan, meski yang paling utama adalah dengan mencuci tangan kita dengan sabun, jika terdesak baru memakai hand sanitizer ini.



Berhubung kian melambungnya harga obat-obatan, masker, sampai alat kontrasepsi, banyak bcyang saya terima, memakai yang alami, #mumpungdirumah dan bahan-bahannya tersedia kenapa tidak saya pergunakan, biasa ibu-ibu suka yang gratisan.

Cara Membuat Hand Sanitizer:

Hal ini ditunjukkan oleh Ketua Departemen Farmasetika Fakultas Farmasi UNAIR Dr. Retno Sari M.Sc., Apt., untuk membuat hand sanitizer. Ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (4/3), Retno Sari menjelaskan, untuk membuat hand sanitizer dibutuhkan bahan seperti alkohol, glycerol yang berfungsi sebagai anti bakteri dan pelembab agar tangan tidak kering, dan aquadest.

“Komposisinya untuk alkohol sekitar 70 persen, glycerol 15 persen dan sisanya aquadest,” tandasnya.

Kalau dihitung kadar masing-masing, sambungnya, dibutuhkan alkohol 73 mililiter, glycerolnya 15 mililiter, dan aquadestnya 12 mililiter. Komposisi itu, lanjutnya, akan menghasilkan hand sanitizer 100 mililiter.

Perihal cara pembuatannya, jelas Retno Sari, pertama karena glycerol sedikit kental harus diencerkan dulu dengan aquadest. Setelah sedikit encer, alkohol baru dimasukkan sedikit demi sedikit sambil diaduk perlahan hingga semua bahan menyatu.




Stock yang ada di rumah alkohol 96%, saran oleh authorwaktu pelatihan bekam, karena alkohol bisa menguap, dan kadarnya bisa berkurang.


Caranya:

Lidah buaya dicuci bersih, lalu diambil isinya, setelah itu diblender, menurut saya 2 bahan itu saja sudah cukup, karena aloe vera bersifat melembabkan dan alkohol antiseptic.

Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan Kulit Wajah

Berbagai manfaat lidah buaya untuk kesehatan dan kecantikan kulit wajah adalah:

1. Melembapkan kulit

Apa pun jenis kulit kamu, pelembap tetap diperlukan untuk melindungi dan menjaga kesehatan kulit. Lidah buaya mengandung zat polisakarida dan sterol yang dapat membantu mempertahankan kelembapan kulit.

2. Mempercepat penyembuhan luka

Lidah buaya mampu mempercepat penyembuhan luka di kulit. Kandungan kalsium dan antioksidan pada lidah buaya dapat mempercepat pembelahan sel-sel keratinosit (sel penghasil zat keratin di kulit) dan memperkuat jaringan kulit.

3. Membantu menghaluskan permukaan kulit

Percepatan pembelahan sel-sel keratinosit juga akan menghaluskan permukaan kulit. Manfaat lidah buaya yang satu ini dapat membantu pengangkatan sel-sel kulit mati, untuk digantikan dengan sel-sel kulit baru yang sehat dan kuat.

4. Mengandung antioksidan dan nutrisi bagi kulit

Berbagai vitamin yang terkandung dalam lidah buaya, seperti vitamin A, C, dan E, merupakan antioksidan yang mampu menangkal serangan radikal bebas akibat paparan asap dan polusi udara pada wajah.

Tidak hanya itu, lidah buaya juga mengandung berbagai enzim yang dapat mencegah penuaan dini pada kulit.

5. Membantu meredakan radang dan gatal

Di bagian dalam daun lidah buaya terkandung zat yang memiliki khasiat antiradang dan antimikroba. Khasiat ini berguna untuk meredakan keluhan pada kulit dengan masalah jerawat, dermatitis (eksim), iritasi setelah terpapar sinar matahari, dan psoriasis.


Bagi yang tidak punya pohon lidah buaya, bisa menggunakan skincare kalian yang berbahan dasar aloe vera soothing gel, banyak berbagai merk yang ditawarkan.


Bagi yang tidak punya stok di rumah, atau iritasi terhadap alkohol, ada alternatif lain yang jauh lebih murah, tinggal minta sama tetangga yang punya pohonnya, yaitu dengan:

👉 Menggunakan Daun Sirih

Retno Sari juga menjelaskan cara pembuatan hand sanitizer dari daun sirih. Menurutnya, daun sirih terlebih dulu dipotong-potong kasar dan dimasukan pada wadah. Kemudian, ambil panci yang di isi dengan air untuk didihkan. Selanjutnya, letakkan wadah berisi daun sirih tersebut di atas air mendidik dan panaskan hingga 30 menit sampai keluar ekstrak daun sirihnya.

“Ekstrak yang ada tidak harus digunakan semuanya. Ambil seperlunya, misal 10 mililiter saja lalu diencerkan dengan air. Larutan ini sudah bisa digunakan sebagai hand sanitizer dan tinggal disemprotkan,” pungkasnya.




Daun satu ini terbilang daun banyak manfaat, sebelum adanya kasus virus Corona, keluarga kami biasa menggunakan daun sirih untuk:


🌼 Penyakit batuk, caranya hanya dikunyah sampai airnya habis, lalu ampasnya dibuang.

🌼 Organ kewanitaan, ketika timbul rasa gatal karena keputihan, daun sirih digunakan untuk membasuh organ tersebut , caranya sama, sebelumnya daun sirih direbus.

🌼 Mata merah, ketika mata mulai menimbulkan rasa gatal dan kemerahan, saya pun suka memakai air daun sirih.


Selain hand sanitizeryang digunakan, pola hidup sehat dengan berolah raga, asupan gizi juga harus seimbang, dengan memakan buah, sayur, dan lauk pauk yang penuh gizi (daging, ikan, dsb).


Daun kelor yang memiliki nutrisi tinggi selain di sayur atau masakan lainnya, kini saya menambahkan di nasi, terinspirasi dari iklan bumbu masakan.

Kandungan daun kelor menurut DKBM Indonesia mengandung 82 kalori energi; 6,7 gram protein; 1,7 gram lemak; 14,3 karbohidrat; 440 mg kalsium; 70 mg fosfor; 7 mg zat besi; 11300 IU vitamin A; 0.21 vitamin B; dan 220 mg vitamin C.

Kandungan daun kelor segar yang tinggi

Biasanya, pengonsumsian daun kelor dilakukan dengan cara dibuat sayur, yaitu sayur daun kelor. Tentu sayur daun kelor yang dipakai adalah daun kelor segar.  Beberapa daerah di Indonesia gemar mengonsumsi sayur daun kelor yang ternyata bergizi tinggi.

Kandungan daun kelor segar sebanyak 100 gram terdiri dari 92 kalori energi; 6,8 gram protein; 1,7 gram lemak; 12,5 gram karbohidrat; dan 0,9 gram serat. Daun kelor juga mengandung beberapa jenis vitamin yang penting.

Kandungan vitamin di dalam 100 gram daun kelor segar, di antaranya adalah 6,78 mg karoten vitamin A; 0,06 mg tiamin (vitamin B1); 0,05 mg riboflavin (vitamin B2); 0,8 mg niasin (vitamin B3); dan 220 mg vitamin C.


Caranya:

🌼 Beras dicuci bersih



🌼 Lima menit sebelum matang, baru kalian taburkan daun kelor di magic com (atau dimasak bersamaan dengan nasi) setelah itu tutup kembali, nasi pun penuh dengan nutrisi.



Selamat mencoba stayhealth, semoga pandemi ini cepat berlalu. Aamiin.