Coba agansis semua di sini yang masih kuliah kirim cendooool

Kalau agansis sudah kuliah, pastinya dalam hati agansis sekalian ada perasaan “gue pengen dah jalan-jalan ke luar negeri”, tapi memangnya segampang itu? Pertanyaan pertama yang mungkin perlu dipikirkan adalah: apakah ortu agansis akan memberi izin untuk itu?

Sebetulnya ada banyak kegiatan “berkedok belajar” yang memberi kesempatan bagi agansis untuk bisa pergi ke luar negeri yang kemungkinan besar akan diberikan izin oleh orang tua agansis semua. Kegiatan-kegiatan tersebut ada yang berdurasi hanya beberapa hari, hingga satu semester bahkan setahun. Dan selain “jalan-jalan”, tentunya agansis juga bisa mendapatkan tambahan ilmu, karena memang kegiatan ini bersifat belajar juga! Mumpung sekarang agansis masih terkurung di rumah dan ke luar negeri masih sulit, kuy bikin rencana dari sekarang supaya nanti bisa langsung dijalankan! Cekidot!

1. Ikut kegiatan P2A

Apa sih P2A tuh? P2A adalah organisasi yang beranggotakan 90+ universitas di seluruh ASEAN. Tujuan mereka adalah mendorong mobilitas mahasiswa antar Negara ASEAN. Anggota-Anggota P2A sering mengadakan kegiatan short course dengan harga murah (40 USD/hari sudah meliputi makan, hotel, , tur, kegiatan program dan lain-lain. Program P2A juga beraneka ragam dan dilangsungkan di berbagai negara ASEAN seperti Thailand, Malaysia, Indonesia, Philipina, bahkan Laos dan Kamboja dan kegiatannya biasanya pendek (3-5 hari).


Kegiatan P2A di Thailand
Sumber: dokumentasi pribadi

Nah, tips bagi agansis yang mau meneruskan jalan-jalan, setelah kegiatan usai, agansis bisa langsung melanjutkan dengan liburan ke tujuan lainnya. Misalkan ada kegiatan P2A yang dilakukan di Bangkok, agansis sebagai orang Indonesia tentunya masuk dengan VoA exemptionASEAN yang berlaku 30 hari, maka agansis akan punya sisa 3 pekan untuk digunakan. Dan kabar gembiranya, kegiatan P2A ini seringkali memberikan beasiswa juga loh. Buat agansis yang tertarik bisa langsung follow instagram P2A di @p2a_official

2. Short/Summer Course

Short course ini adalah kegiatan kuliah singkat yang biasanya berlangsung antara 2 pekan sampai 2 bulan. Berbeda dengan P2A yang kegiatannya bisa dimulai kapan saja, kegiatan short course biasanya berlangsung antara Bulan Juli-September, tergantung negara mana yang mengadakan. Ada juga varian lain yang mengadakan winter course yang dilangsungkan antara bulan Desember-Januari, namun winter course biasanya tidak dilakukan secara masif dan hanya oleh beberapa universitas saja.

Biaya short course tentunya akan lebih tinggi dari P2A karena kebanyakan short course bersifat komersial, dan kegiatan yang dilakukan juga lebih padat. Namun banyak short course yang sudah menyiapkan kegiatan-kegiatan yang seru di akhir pekan, misalnya salah satu universitas di Korea pernah membawa anak-anak yang ikut short course ke acara TV “M-Countdown” (acara music K-Pop), atau membawa mereka ke Nami Island yang terkenal.


Nami Island Korea Selatan
Sumber: Google


3. Magang

Pilihan lain yang bisa dicoba adalah magang. Kalau dulu magang itu orientasinya adalah kerja di dalam negeri sebagai tukang disuruh-suruh sama pegawai lainnya, sekarang ini magang bisa dilakukan dengan lebih terstruktur dan bermanfaat, bahkan di luar negeri. Ada banyak biro-biro mobilitas manusia yang memberikan pelayanan untuk kita bisa magang di luar negeri. Karena ini bekerja sama dengan biro, kita bisa memilih posisi/bidang yang kita inginkan. Tentu saja, ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk jasa penyaluran tersebut, namun opsi ini cenderung lebih aman dan menjamin kita tidak sekedar menjadi petugas fotokopi belaka di kantor nanti.


Anak Magang
Sumber: google

Pilihan magang akan lebih mudah bila universitas tempat agansis kuliah mementingkan program kerja sebelum lulus atau program internasionalisasi, atau agansis kuliah di jurusan yang mementingkan praktek seperti perhotelan. Kampus tempat suami ane kerja dulu, yang inisialnya B, bekerja sama dengan perusahaan internasional dan kampus-kampus di luar negeri untuk penyaluran mahasiswa magang dengan gratis dengan skema pertukaran mahasiswa (students exchange). Kalau sudah begitu, agansis bisa merasakan magang di luar negeri dengan biaya yang murah!

4. Students Exchange

Pilihan lain adalah dengan studentsexchange atau pertukaran mahasiswa. Skema ini sayangnya tergantung pada kampus tempat agansis kuliah, karena skema students exchange ini memerlukan kedua kampus yang bertukar pelajar untuk lebih dulu bekerja sama. Keuntungan dari skema pertukaran pelajar adalah agansis tidak perlu membayar biaya kuliah di kampus sana. Jadi misalkan kampus tempat agansis kuliah bekerja sama dengan Tokyo University, maka agansis hanya perlu membayar biaya kuliah di kampus agansis saja, dan tidak perlu membayar kuliah di Tokyo (biaya hidup, transport dll masih dibayar sendiri oleh agansis ya).


Mahasiswa students exchange
Sumber: google

Skema lain yang mirip dengan pertukaran pelajar ini adalah skema belajar d luar negeri (study abroad). Skema ini lebih fleksibel karena tergantung dari ketersediaan cuan di kantong agansis sendiri. Biasanya, kedua kampus juga perlu terlebih dahulu bekerja sama sebelum agan bisa study abroaddi luar, tapi masih ada kok universitas yang membuka kesempatan study abroad walaupun tanpa kerja sama antara kedua kampus!

Tadi itu adalah cara-cara agansis untuk membujuk orang tua agansis untuk merestui “jalan-jalan” agansis ke luar negeri. Tentunya selain itu semua, agansis juga perlu membuat persiapan lainnya ya. Sedia paspor, skill bahasa Inggris, kalau bisa mengambil IELTS/TOEFL sebagai persiapan adalah langkah-langkah yang harus dipersiapkan, apapun metode di atas yang agan ambil. Dan jangan lupa menabung! Karena yang manapun jalan yang agansis pilih, pasti ada biaya yang harus dikeluarkan.

Sumber artikel: opini pribadi
Sumber gambar:
1. google.com
2. Dokumentasi pribadi