Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

leorioxoAvatar border
TS
leorioxo
"KESEDIHAN MALAM INI : Kesepian" #True Story



KESEDIHAN MALAM INI


Nama saya Putra usia 25 tahun, mahasiswa semester akhir disalah satu universitas swasta di jakarta. Malam ini di kamar prribadi dengan redupnya lampu kamar, saya berusaha untuk tidur karna esok hari ada janji kepada teman untuk olah raga bersama. Kesedihan ini bermula dari berusahanya saya untuk tidur.

Pernahkah kalian merasakan kesepian yang teramat dalam dalah hari – hari kalian? Merasakan dunia berjalan dari pagi hingga petang berlangsung hal yang sama. Terkadang bahagia, tapi tak lama kemudian kespian melanda kalian kembali? Itu saya rasakan malam ini di kegelapan kamar ketika hendak memejamkan mata.

Hal yang membuat saya sedih adalah ketidak milikan seorang sahabat dalam kehidupan saya. Semuanya teman – teman disekiling saya hanyalah teman untuk saya. Bukan orang yang tertutup saya ini, saya selalu enak diajak berbincang dengan teman – teman saya. Terkadang bisa membuat mereka tertawa, membuat mereka merasa lebih baikdikala muram, membuat mereka nyaman dengan saya. Tetapi saya tidak merasa seperti itu, saya kesepian. Tidak ada dari mereka yang membuat saya merasa nyaman dan bisa mengungkapkan siapa, bagaimana, mengapa saya yang sebenarnya.

Selalu bersembunyi di dalam tawa dan merasa hidup saya sempurna dimata teman – teman itu lah saya, menutup diri dengan tirai sutra bermanikan mutiara berlian. Mereka saya paksa untuk tidak pernah tau siapa saya. Bukan 1 atau 2 kali saya mencoba membuka tirai saya kepada seseorang demi mendapat seorang sahabat, tapi itu percuma saya membuka peti rahasia kecil hati saya tapi seseorang itu hanya membuka segelintir cerita dalam hidupnya itu bukan yang saya inginkan. Saya lebih merasa sedang berbicara dengan layanan keluhan sosial di masyarakat dari pada berbicara dengan sahabat.

25 tahun saya merasa kesepian, mulai tidak adanya ayah dalam hidup saya dan di gantikan dengan ayah angkat. Kalau dibilang keluarga saya baik – baik saja memang baik – baik saja. Tetapi saya tidak, banyak orang seperti saya di luar sana tidak pernah mendapatkan bahagianya bersama ayah kandung. Hanya di besarkan oleh ibu yang kemudian menikah dengan ayah tiri. Kasih sayang hanya di dapat dari ibu tanpa seorang ayah. Ketika kecil hanya di besarkan oleh ibu selalu diajarkan kemandirian selalu melihat tangisan dalam keseharian, harus berusaha membantu orang tua bekerja membanting tulang. Beliau selalu membawa saya kemana – mana terkadang kehilangan masa kecil bermain dan bercerita layaknya anak kecil dalam kesehariannya. Beliau selalu berusaha memenuhi apa yang saya butuhkan sedari kecil. Apapun saya dapatkan dari beliau, hanya rasa beliau tidak mau memahami saya yang tidak saya rasakan. Saya lalu menuruti apa kata beliau tanpa ada kata atau bahasa menolak, karna melihat perjuangan beliau yang membesarkan saya, memberi makan, minum dan tempat tinggal yang layak untuk saya. Ketika saya bandel atau terlalu nakal. Beliau menceritakan sejarah beliau masih kecil kesusahan beliau dan kesengsaraan beliau, bercerita betapa tidak bersyukurnya saya sebagai anak tanpa pernah bertanya “kenapa dan mengapa saya melakukan itu?”. Perasaan ini lah yang selalu jadi momok untuk saya sampai sekarang. Momokrasa kesepian, dimana hanya saya yang berusaha mengerti beliau tanpa beliau berusaha mengerti saya.

Saya tidak kekurangan pendidikan dari kecil, saya mendapat pendidikan yang layak. Dari mulai taman kanak – kanak sampai SMK. Saya selalu berusaha membuat beliau bahagia, masuk ke SMP favorit yang beliau mau, masuk ke SMK favorit yang beliau inginkan. Saya selalu berusaha akan itu tanpa 1 hari pun saya mengeluh terkadang lelah dengan mata pelajaran dan sebagainya, dan tanpa 1 haripun beliau menanyakan “bagaimana sekolahnya?”, “lancar gak sekolahnya?”, “bagaimana hari pertama disekolah?” hal - hal seperti ini memang sepe bagi sebagian kaum anak yang beranjak dewasa terkesan “ih manja banget”. Tapi itu berharga buat saya bagai kemarau 1 tahun dan di guyur hujan 1 hari. Tapi tidak pernah terjadi sampai saat ini.

Setiap anak pasti selalu menunjukan hasil kerja keras di sekolah entah nilai atau sesuatu yang dibanggakan nya di sekolah. Tetapi tidak dengan saya, beliau tidak peduli berapapun nilai saya di sekolah, boro – boro peduli menanyakan nilai, kapan saya uts dan uas pun beliau tidak menanyakan. Saya seperti anak kebanyakan ketika dirinya berasa dikucilkan dan tidak di pedulikan di keluarga malah bertingkah. Saya selalu berusaha menyenangkan beliau kembali lagi pada pelajaran hidup, rasa terimakasih telah dibesarkan dan diberi tempat yang layak untuk saya hidup di dunia ini. Sampai saya kuliahpun daya masih sedikit di tolong oleh beliau untuk pembayaran uang gedung dan uang pembayarak SKS saya yang harus memenuhi karna beliau berpesan pada saya “mamah hanya bisa menyekolahkan kamu sampai SMK, kenapa mamah lebih memilih SMK dari pada SMA karna mamah sadar sampai sini batasan mamah bisa membiayai kamu mengenyam pendidikan”. “sianya kalau kamu mau kuliah, kuliahnlah sambil bekerja”. Sampai detik ini pun masih sama dengan dan ketika dulu IPS (index prestasi semester) mau seberapa besar pun beliau tidak pernah bertanya. Hanya menanyakan kapan lulus di tahun ke 3 sampai ke 4. Saya pun tak merasa bahagia dengan setiap nilai yang saya dapatkan dari ketika SD hingga detik ini. Udaha setiap semester hanya berusaha menyenangkan beliau, hanya itu. Mungkin ketika lulus pun dan mejadi lulusan comblude beliat tidak akan bertanya seperti layaknya anak yang perlu di perhatikan tumbuh kembangnya.

Ini mengapa saya merasa perlunya sahabat untuk saya dalam hidup ini. Agar saya bisa menangis dikala saya merasa kesepian tanpa hanya merasa di dengar. Dan entah sampai kapan saya masih mencari seseorang sahabat ini. Dan selalu berkedok dalam kesepian berwajah bahagia dihadapan orang lain. Terkadang menangis mengingat segalanya, merenung di dalam kamar gelap. 25 tahun saya rasa akan bertambah dan lebih untuk rasa kesepian ini menghantui saya di hari – hari kedepan.

=======================================================================================================

Beruntunglah kalian yang selalu di perhatikan di tanyakan tentang hari – hari kalian oleh ibunda dan ayah kalian. Dan patut berbahagialah kalian yang mempunyai sahabat dari kalian kecil hingga sekarang. Karna banyak di luar sana merasakan hal seperti saya, merasa Kesepian.

=======================================================================================================

Mohon maaf ya gan kalau tulisan ane masih jelek, dan thread nya masih polosan baru pertama kali buat postingan di kaskus, setelah sekian lama cuma jadi silent reader. jangan di emoticon-Bata (S) , kalau boleh kasih emoticon-Cendol (S) malahan
0
2.9K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.