Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

widya poetraAvatar border
TS
widya poetra
Pasien Corona Meninggal Bertambah Signifikan, Ini Kata Pemerintah


Pemerintah menjelaskan mengapa jumlah pasien positif virus Corona (COVID-19) yang meninggal dunia lebih banyak diumumkan kemarin. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurinato mengatakan Pemprov DKI Jakarta mengakumulasi data kematian selama tiga hari.

"Untuk DKI akumulasi data kematian tiga hari yang baru dikirim hari ini," kata Yurianto kepada wartawan, Kamis (26/3/2020) malam.

Yurianto mengatakan hanya DKI yang mengumpulkan selama tiga hari. Sementara provinsi lainnya tidak.

"Hanya DKI saja tiga hari dikumpulin di hari ini," ujar Yurianto.

Dari keseluruhan pasien yang meninggal dunia, Yuri mengatakan rata-rata membawa penyakit bawaan (komorbid). Para pasien meninggal dunia bukan hanya meninggal karena Corona.

"Meninggal inikan dengan penyakit komorbid, enggak tahu, perhitungannya saya enggak tahu ini, itu bukan karena COVID saja kok," imbuhnya.

Sebelumnya, pemerintah mengumumkan ada penambahan jumlah pasien meninggal akibat virus Corona (COVID-19). Hingga hari ini, total warga yang meninggal menjadi 78 orang.

"Angka kematian ada penambahan 20 kasus. Sehingga totalnya ada 78 orang," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Kamis (26/3).

Sementara itu, pasien yang sembuh bertambah 4 orang. Total pasien yang sembuh saat ini 35 orang.

"Ada penambahan 4 kasus yang sembuh. Jumlah kasus yang sembuh ada 35 orang," ujar Yuri.


sumber detik


Sebaiknya DKI memperbaiki sistem pelaporan nih
mosok dirapel 3 hari,
harusnya daily,
dengan data yang konsisten harian tentu memudahkan peneliti luar untuk menganalisis. Kalau data bukan daily dilaporkan sebagai daily kan bisa bikin bias emoticon-Mad



- = - = - = - = - =
sekadar mengingatkan untuk yang merokok supaya segera berhenti setidaknya sementara


Peneliti luar memperkirakan kita bakal menghadapi kasus yang tinggi gara-gara banyak smoking men. emoticon-army:


Btw soal angka kematian,
ane bikin perbandingan sederhana:


angka kita cukup tinggi,
ada kemungkinan bisa menyamai Iran atau US nantinya.

nah anehnya,
angka kasus positif kita rendah (masih di bawah 1k)
artinya underreportingnya parah

Dan ane cek kapasitas pemeriksaan kita masih sangat rendah:

rata-rata dari tanggal 16 Maret itu hanya 300 orang / hari.

Maka dari itu kita butuh PCR lebih banyak lagi,
dan kita perlu membangun lab-lab darurat untuk pemeriksaan PCR di masing-masing Provinsi terdampak, bisa saja lebih dari 1 kalau Kabupaten/Kota terdampaknya signifikan jumlahnya.

Rapid test memang diperlukan,
tapi yang buat penentuan itu PCR,
kalo rapid test dibanyakin tapi PCR gak dibanyakin ya nanti bottle necking.
Bisa jadi yang sangat kita butuhkan itu yang tipe Real Time PCR jadi keluar hasilnya hanya beberapa jam saja. Korsel pake yang itu buat massive testing.


anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 79 lainnya memberi reputasi
74
16.7K
209
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.