ReniHujan17Avatar border
TS
ReniHujan17
Kesucian Tanpa Harga [Hitam Putih Dunia Mahasiswa]
Assalammualaikum


Wellcome to Reni Hujan's stories





PROLOG

Hai, apa kabarnya Agan Sista! Masih semangat ya, #dirumahaja. Okay, pada thread kali ini, ane mau berbagi kisah tentang pengalaman hidup yang pernah ane saksikan dan dengarkan. Sebuah kisah tentang dunia Young Adult. Masa di mana ane mulai melepas seragam putih abu-abu, untuk memasuki dunia kampus, berstatus sebagai mahasiswa.

'Maha' mendengarnya seolah predikat ini begitu bergengsi. Awalnya pun begitu, ane menganggap menjadi mahasiswa adalah sebuah prestasi yang patut dibanggakan. Penuh dengan kehidupan yang berpacu untuk meraih prestasi akademik. Berpacu meraih gelas sarjana yang begitu diidamkan.

Namun, tahun pertama yang ane lihat seolah jauh dari bayangan tentang dunia kampus dan mahasiswa khususnya. Ane mendapat banyak sekali pengalaman yang berkisah pada pendewasaan diri. Kisah orang-orang terdekat yang membuat ane menemukan satu 'titik' dalam hidup.

Oke, ane akan memulai kisahnya. Ane tidak menyamarkan nama kota. Namun, untuk nama dan tempat kejadian, ane samarkan demi kenyamanan bersama. Mohon Agan Sista tidak mencari tahu tentang kampus yang dimaksud 🙏

Semoga apa yang ane kisahkan ini dapat dipetik pesan moralnya. Terutama untuk remaja sekolah dan mahasiswa tentunya. Berprestasi dulu di akademik atau non akademik. Urusan cinta, jodoh, nanti kalau sudah saatnya pasti ketemu. Jangan takut sama takdir untuk berpasangan. Insyaallah, Allah sudah menjaminnya.

Kenapa judulnya Kesucian Tanpa Harga?

Temukan maknanya dalam kisah yang ada di thread ini.

BAGIAN 1

Malang, 2005

Tahun ajaran ini, ane akhirnya bisa lepas dari seragam putih abu-abu. Ya, ane sudah lulus dari SMA. Masa yang bagi ane tidak terlalu berkesan. Entah, ane tidak menemukan moment yang bisa membuat ane cinta dengan masa putih abu-abu. Oke, forget it. Ane lanjutkan kisahnya.

Orang tua ane, terutama Ibu sangat mendukung ane untuk lanjut kuliah. Meskipun hanya sebagai pedagang kebutuhan pokok, tapi semangat Ibu ane luar biasa untuk membuat anaknya bisa mencecap dunia perkuliahan.

Akhirnya, ane daftar SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) sekarang namanya SBMPTN, kalau gak salah, bener. Ane saat itu bingung banget mau pilih jurusan apa dan di universitas mana. Satu yang pasti, Ibu tidak mengizinkan ane keluar dari Malang. Padahal ane anak tengah, gak manja juga, loh. Namun, ane tetep patuh sama beliau 😘

Sebenarnya Ibu pingin ane jadi guru. Akan tetapi, ane menolak mentah-mentah. Ane gak sanggup jika harus jadi guru.

"Aku mending gak kuliah aja, Bu, daripada harus jadi guru. Gak sanggup, emoh."

Ane sampai bilang seperti itu sama Ibu. Dosa kali ya, menentang permintaan orang tua 😭

Alhamdulillah, Ibu mau menuruti anak tengahnya ini. Akhirnya ane milih Universitas Brawijaya dengan pilihan pertama Akuntansi dan kedua Manajemen. Secara, ane dulu anak IPS waktu SMA. Kabarnya kan, Fakultas Ekonomi itu keren, gitu, bergengsi. Makan tuh gengsi 😎

Saat SPMB, ane males banget belajar. Apalagi saat mengerjakan soal, asal-asalan gitu, deh. Kalau rezeki keterima ya, bakal keterima juga. Itu pikiran nyeleneh ane, jangan ditiru ya, Agan Sista emoticon-Hammer2

Hasilny, bisa diprediksi. Ane gagal nembus SPMB. Ibu gimana reaksinya? Ngomel, dong, kecewa pasti. Maafkan anakmu, Bu 😭

"Sudah Ibu bilang, ngerjain itu dari bawah. Jadinya gak lolos, kan. Kamu gak mau dengerin, sih," kata Ibu begitu tahu ane gak lolos.

Jangankan dari bawah, jawaban aja cuma ane isi separuh. Duh ....

Ane pasrah deh, jadinya kalau gak dikuliahkan.Padahal pingin banget jadi mahasiswa 😌

Kakak sulung ane masih kuliah di kampus swasta di Malang. Kalau daftar ke sana, gak dibolehin. Ibu ane pinginnya anaknya kuliah di negeri. Prestise, Gan, prestise emoticon-Sorry

Bapak ane yang senang banget ane gak lolos. Hiks, pasrah deh rasanya. Bapak pingin ane lanjutin usaha beliau. Nanti mau dibelikan mobil kalau gak kuliah.

Reaksi ane?

"Gak mau mobil, aku maunya mencari ilmu dan teman yang banyak."

Bapak ane cuma senyum-senyum doang ane ngomong gitu. Jelas, beliau gak tega kalau anak keduanya gak kuliah. Nanti bisa dituntut kalau gak adil, becanda, Gan. Ane gak sedurhaka itu 😉

Hingga suatu hari, saat Ibu baca surat kabar lokal ....

"Nduk, dari pada terminal satu tahun. Nganggur gak kuliah, Ibu daftarkan kamu di Diploma Satu Bahasa Inggris di sini aja, ya?"

What???
Bahasa Inggris?
Ibu gak tahu, nih, anaknya lemot banget di pelajaran itu. Apalagi listeningnya, hancur banget.

Ane penasaran, dong. Kampus mana yang Ibu maksud.

"Bu ... gak salah apa masukin anaknya ke kampus ini?"

Ane shock, Gan, baca nama kampusnya.

"Emang kenapa? Ini kampus terkenal juga, bukan abal-abal."

"Kampus itu terkenal sama ayam kampusnya, Bu. Aku gak mau, ah. Ibu, kan, tau, aku ini anaknya gampang terbawa arus. Ibu masa lupa, dulu kelas satu SMA pernah ngikutin anaknya ini yang keluyuran setelah sekolah?"

Ane dulu hampir jadi anak nakal, Gan. Nakal maksudnya, pulang sekolah gak langsung pulang. Tapi main ke rumah temen cewek. Pulang menjelang maghrib. Parah!

"Halah, mau ayam kampus, ayam bakar. Pokoknya Ibu kuliahin buat belajar, bukan main. Kalau gak mau, ya, wes Ibu nyerah, gak mau kuliahin."

Oh, tidaaaakkk 😱😱😱

Pilihan berat ada di depan mata. Satu keputusan yang harus segera diambil. Ane nurut, atau ...?

Penulis: Reni Hujan

nurulnadlifa
NadarNadz
nona212
nona212 dan 11 lainnya memberi reputasi
12
1.5K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.