dailymail.co.uk

Seperti yang sudah ane buat pada thread sebelumnya bahwa polisi India, tepatnya di daerah Bengal memberlakukan hukuman pecut atau pukul bagi warga yang masih nekat ke luar rumah. Para polisi menggunakan tongkat atau alat bambu untuk memukul warga dan berhenti memukul hingga mereka mau kembali ke rumahnya.

Awalnya ane rasa cara ini cukup ampuh untuk diterapkan di beberapa negara yang penduduknya sulit untuk dikasih tau baik-baik. Namun ternyata hukuman ini menimbulkan korban jiwa. Seperti yang telah di beritakan oleh media di India bahwa hukuman ini telah menewaskan 1 orang. 

vice.com

Menurut para saksi, hal itu terjadi ketika sekelompok polisi memukuli seorang warga secara brutal dan beramai-ramai. Alat yang digunakan untuk memukul juga bukan tongkat atau bambu seperti yang ane kasih lihat pada thread sebelumnya, tapi menggunakan baton atau pentungan polisi. Dari pihak keluarga sendiri mengatakan bahwa kematiannya disebabkan oleh luka bekas pukulan yang ia terima.Menurut istrinya, suaminya itu pergi keluar rumah untuk membeli susu. 

youtube.com

Namun menurut keterangan pihak kepolisian India, pria itu meninggal akibat serangan jantung saat dibawa ke rumah sakit. Polisi India sendiri juga mengatakan bahwa tongkat yang digunakannya dipastikan steril dari virus karena telah disemprotkan dengan disinfektan. Ya ane rasa tentu yang dilakukan polisi itu sangat berlebihan, toh kok dipukul pake tongkat aja bisa sampe dibawa ke rumah sakit. 

solo.tribunnews.com

Kekerasan mungkin bisa dirasa ampuh untuk membuat orang-orang berpikir dua kali untuk melanggar aturan. Namun ketika kekerasan itu digunakan secara berlebihan tentu nyawalah taruhannya. Jujur ga nyangka banget pukulannya sampe sekeras itu. Padahal yang dipukul udah ampun-ampun kesakita, tapi masih aja dipukulin sama polisinya. Bener-bener emang polisi di negara T-series ini. Inspektur Vijay pasti sedih ngelihatnya!

Semoga India bisa menindak tegas para polisi yang melakukan kekerasan berlebihan itu, semoga polisi India bisa menetapkan hukuman tanpa memandang kasta antara korban dan pelaku.

sumber + Opini Pribadi