Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
Memanusiakan Petugas Medis yang Berjuang di Garda Terdepan Melawan Corona
Memanusiakan Petugas Medis yang Berjuang di Garda Terdepan Melawan Corona
Merdeka.com - Tenaga medis bertaruh nyawa demi menyelamatkan pasien terinfeksi virus corona. Sebagai garda terdepan kemanusiaan, tenaga medis paling berisiko terjangkit virus bernama Covid-19 itu.

Namun, perjuangan mereka tak selalu berbuah apresiasi. Terkadang, mereka mendapat perlakuan diskriminatif dari lingkungan sekitarnya.

Tak jarang mereka mendapat stigma negatif. Tenaga medis yang menjalankan tugas mulia justru dianggap turut menularkan wabah.


1 dari 4 halaman
Tenaga Medis Diusir dari Indekos
Kisah pilu dialami tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banten. Pejuang kemanusiaan yang tidak ingin disebutkan namanya bercerita dirinya dan teman-teman seprofesi diusir dari indekos.

Hal ini karena sang pemilik kosan ogah menerimanya kembali karena alasan takut tertular.

"Saya dan kawan-kawan tidak dapat kosan. Alasan pemilik kosan khawatir ada penularan, setelah tahu kami bekerja menangani pasien Covid-19," katanya Kamis (26/3).

Akibat ditolak pemilik kos, dia terpaksa pulang ke rumah dan tinggal bersama suami dan kedua anaknya. Sebetulnya, ia tak ingin pulang ke rumah karena khawatir menularkan virus kepada keluarganya.

"Apa boleh buat karena tidak ada tempat khusus buat kami," ujar dia.

Ibu dua anak itu mengaku pernah terpikir untuk menggunakan kendaraan angkutan online. Namun hati nuraninya tak kuasa karena perasaan takut menularkan virus kepada pengemudi dan penumpang lain.

"Enggak ada angkutan antar jemput juga buat kami. Terpaksa saya harus pakai motor yang biasa digunakan anak untuk sekolah," ujarnya.

2 dari 4 halaman
Dokter Tetap Merawat Pasien Meski Takut Tertular
Dr. Ungky tak kuasa menahan air mata saat menjawab pertanyaan awak media mengenai perasaannya saat bersentuhan dengan pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Ia mengaku harus tetap menjalankan tugasnya meski diliputi rasa takut tertular.

"Gimana ya, kita sudah disumpah," kata dr Ungky terhenti, seraya meneteskan air matanya.

Sebagai dokter spesialis paru, ia tidak pernah meninggalkan kewajibannya. Fisik, lahir dan batin harus selalu kuat menghadapi segala risiko yang terbentang di depan mata.

"Rasa takut itu ada, tapi ini demi masyarakat semuanya. Kalau tidak kita tangani siapa lagi yang membantu permasalahan ini," ujarnya.


3 dari 4 halaman
Perjuangan Dokter Handoko di Usia Senja
Perjuangan dokter Handoko Gunawan di tengah wabah pandemi Covid-14 mendapat simpatik publik. Di usianya yang sudah menginjak kepala delapan, dokter spesialis paru ini tetap bekerja dari pagi hingga malam untuk menangani pasien virus corona.

Meski telah diingatkan oleh anaknya agar tak merawat pasien corona, Handoko Gunawan tetap berada di garda terdepan dalam menjalankan tugas mulia itu.

Beberapa hari setelah menangani pasien corona, dokter Handoko jatuh sakit. Kirana Larasati melalui akun Twitternya mengabarkan kondisi dokter Handoko yang tengah dirawat di ICU.

Dokter Handoko disebut mengalami sesak napas sebelum dirawat. Namun belakangan dikabarkan kondisi kesehatan dokter Handoko membaik.

4 dari 4 halaman
DKI Jakarta Sediakan Hotel untuk Tenaga Medis
Pemprov DKI Jakarta memberikan dukungan kepada tenaga medis di Ibu Kota. Salah satu caranya dengan menyediakan tempat penginapan.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memutuskan Hotel Grand Cempaka Business dioperasikan sebagai tempat istirahat para tenaga medis di Jakarta. Hotel itu memiliki 220 kamar dengan jumlah 414 tempat tidur.

"Mulai hari ini, Hotel Grand Cempaka Business milik BUMD Jakarta, PT Jakarta Tourisindo, diubah dan dioperasikan sebagai tempat peristirahatan bagi para tenaga medis di Jakarta yang sedang berjuang keras mengalahkan wabah COVID-19," kata Anies melalui Facebook miliknya, Kamis (26/3).

Sebanyak 138 tenaga medis dari RSUD Tarakan dan RSUD Pasar Minggu sudah menempati Hotel Grand Cempaka Business. Ratusan tenaga medis lainnya segera menyusul.

Selain Hotel Grand Cempaka Business, tiga hotel BUMD DKI lainnya akan menyusul. Adapun jumlah total 261 kamar tambahan dan 361 tempat tidur.

"Seluruh fasilitas pendukung di dalamnya disiapkan khusus untuk melindungi dan melayani para tenaga medis. Setiap kamar dibersihkan dengan disinfektan secara rutin, makanan disediakan dalam kotak, bilik disinfektan disediakan di luar pintu masuk dan keluar. Sejumlah 15 bus TransJakarta dan 50 bus sekolah dioperasikan khusus untuk antar jemput tenaga medis," jelasnya. (mdk/lia)

https://m.merdeka.com/peristiwa/tena...hot-issue.html

Tolong tiperhatiken Pahlawan-pahlawan kita ini
anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
19
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.