Assalamualaikum





Hallo, Agan-Sista. Jumpa lagi dengan ane untuk kesekian kalinya. Kali ini, ane punya berita yang cukup memprihatikan, GanSist. Bukan masalah covid-19 yang mematikan, loh, ya.Tapi soal penganiayaan.

Dalam profesi sebagai apa pun. Kita dituntut agar bisa disiplin waktu. Ya, sesuatu yang kerap dilanggar baik secara sengaja atau tidak oleh sebagian orang. Ane sendiri masih kerap terjebak dalam ketidakdisiplinan waktu. Bukan sengaja, sih. Hanya saja, terjadi sesuatu yang tidak disangka alias di luar dugaan dan kendali.

Misalnya, tiba-tiba sakit perut dan harus bolak-balik toilet. Ya, ini salah satu hal buruk yang sering kali ane alami ketika hendak berangkat kerja. Alhasil, ane terlambat.

Akan tetapi, seorang bos atau atasan. Kebanyakan tidak mau tahu dan tidak berusaha atau mencoba untuk mengerti. Bagi mereka, ketentuan waktu yang berlaku harus diikuti. Tidak boleh dilanggar apa pun alasannya.

Jika tidak, dan masih dilanggar juga. Siap-siap mendapat sanksi. Seperti, diomeli. Dipulangkan kembali. Atau diberi nilai rendah bahkan bisa penurunan jabatan. Namun, terkadang ada juga yang memberi sanksi atau hukuman yang tidak selaras alias sesuai dengan kesalahan yang diperbuat.

Sebagaimana yang terjadi baru-baru ini. Sebuah vidio menjadi viral usai tersebar di media sosial. Dalam vidio, terlihat salah satu oknum polisi yang merupakan senior sedang menghukum juniornya karena terlambat datang untuk apel.

Parahnya lagi, hukuman yang menurut ane pantas disebut penganiayaan itu, membuat salah satu dari ketiga junior yang dipukul dilarikan ke rumah sakit.

Ane tidak tahu banyak soal hukuman seorang anggota polisi ketika dinilai tidak disiplin. Tetapi, sebuah vidio di bawah ini sungguh membuat ane tercengang dan merasa bergidik; ngeri!



Penganiayaan di atas, diketahui dilakukan oleh perwira berpangkat Ipda atas nama Septian Dwi Cahyo, akibat sikap kerasnya, salah satu dari ketiga bintara yang ia pukul dan tendang itu dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.

Menurut GanSist, sudah patut dan wajarkah tindakan seorang perwira terhadap juniornya? Hukuman ya ia beri apakah selaras dengan kesalahan yang juniornya perbuat?

Memang, setiap kesalahan pasti ada sanksinya. Akan tetapi, tidak seharusnya sampai membahayakan nyawa juga, bukan? Pukul dan berilah rasa sakit pada bagian-bagian yang tidak lebih rawan membahayakan nyawa pelanggar.

Memukul kakinya, tangannya, atau bagian badan yang mungkin tidak begitu membahayakan keselamatan. Menghantam kepala atau bagian sekitar telinga, sepertinya tidak aman, deh, GanSist. Apalagi jika dengan hantaman sangat keras. Korban tentu akan pingsan, bahkan bisa jadi meninggal dunia.

Menjadi atasan atau senior, sebaiknya belajar untuk tidak mudah emosi. Agar ketika junior melakukan pelanggaran. Senior bisa mengatasinya dengan baik dan benar. Namun, tetap memberikan efek jera.

Dengan berlaku membabi buta penuh amarah. Tidak sepenuhnya membuat junior mematuhi peraturan, loh. Ada banyak yang akan memilih meninggalkan profesi mereka jika dirasa sangat tidak nyaman karena mendapat sanksi yang dianggap tidak wajar.

Semoga kejadian di atas menjadi pelajaran buat banyak orang. Termasuk gansist tercinta yang setia mampir di thread ane. So, ketika nanti atau kapan pun itu, menjadi senior atau junior. Usahakan mematuhi aturan, ya, GanSist. Buat senior, jangan sampai melakukan kekerasan tidak wajar hanya karena merasa lebih tinggi pangkatnya dari para junior.

Okey, sekian berita dan informasi dari ane. Sampai jumpa di thread selanjutnya, GanSist.


Wassalam


Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini


Bima, 27 Maret 2020