Jizyah101Avatar border
TS
Jizyah101
Sekitar 70.000 orang Indonesia dapat terinfeksi COVID-19 sebelum Ramadhan, ilmuwan
Quote:




Quote:


1. Jelas, ada yang menganggap remeh Covid-19 karena menurut mereka resiko kematian hanya 3%.  Namun demikian, yang dikhawatirkan dari orang2 sehat ini adalah bahwa mereka bisa menjadi carrier yang membawa Virus ini kepada orang2 lain yang secara kondisi kesehatan lebih rentan dengan dampak samping virus ini. 

Jadi, walaupun anda tidak akan mati karena Covid19, berlakuklah BIJAK .. supaya anda tidak membawa KEMATIAN kepada orang lain dengan menjadi pembawa Virus Covid19. ( Virus ini adalah sangat mudah menyebar).

2. Dari artikel di atas, banyak yang sudah melakukan permodelan sendiri berdasarkan asumsi yang mereka bangun sendiri. Namun demikian, sikap tegas dan cepat pemerintah yang bisa menghambat penyebaran Virus ini.

3. Kita bahas sistem kesehatan di Indonesia 
- Sistem kesehatan di Indonesia adalah salah satu yang terabaikan oleh pemerintah dan DPR. Sepertinya mereka lupa dan terlalu sibuk dengna subidi BPJS. Untuk hal-hal kecil seperti Vaksin, Menjaga kebersihan, Sanitasi, dll.. mungkin Indonesia salah satu yang paling buruk di dunia. 

Contoh kecil, makanan pokok. Kita dipaksa makan nasi, padahal sagu, nasi jagung, dll bisa menjadi makanan pengganti nasi yang jauh lebih tinggi gizinya. Tapi kita lebih sibuk untuk masalah SWASEMBADA beras dibandingkan masalah pemenuhan gizi masyarakat.

Susu, coba bandingkan konsumsi susu masyarakat Indonesia dengan India .. kayaknya ibarat bumi dan langit. Mengapa demikian? mengapa anak2 Indonesia tidak diminta untuk mengkonsumsi susu? Mungkin karena memang kita tidak dididik untuk jadi orang2 yang berpresitasi baik dalam bidang pendidikan, olahraga, dll. Terbukti sistem pemerintahan kita gak jauh dari negara terbelakang sekalipun. Pemerintah di Indonesia (Pemerintah pusat, daerah dan DPR) sama2 tidak mengerti permasalahan masyarkatnya apalagi mencari solusinya. Kita terlalu sibuk membangun jalan, jembatan dan gedung .. tapi lupa membangun masyarakat.

Bagaimana mungkin Bali yang adalah tempat wisata paling terkenal di Indonesia tapi turis2 asing tidak mau masuk RS di Bali? Bukankah sebaiknya destinasi wisata Internasional, aspek2 lainnya juga harus semakin mengarah ke standar internasional? 

Bukankah Jakarta adalah kota metropolitan? tapi mengapa begitu ada pejabat di negri ini yang sakit keras, semua langsung dilarikan ke RS di Singapura? Tidak malukah orang2 Indonesia beramai2 berangkat ke Singapura hanya untuk berobat? Kemana 270 juta orang Indonesia? Mengapa kita berpuluh2 tahun tidak bisa mengembangkan industri kesehatan kita sendiri? 

JIka Bali sudah menjadi destinasi wisata Internasional yang terkenal dengan keindahan alamnya, kenapa pemerintah (pusat, daerah dan DPR) tidak kemudian berpikir untuk menjadikan Bali menjadi destinai wisata kesehatan dengan mengembangkan RS-RS yagn bertaraf internasional? mengembangkan penelitian kesehatan, dlsb? Berapa banyak devisa yang didapat oleh Indonesia di masa depan, jika orang2 di Asia Tenggara saja menjadikan Indonesia sebagai destinasi wisata kesehatan? 

4. Apa yang dilakukan Pemerintah saat ini?
- Jokowi jelas salah memilih mentri, dr. Terawan jelas cuma sekelas Direktur RS dan sangat gagap menghadapi kasus pandemi global. Jokowi jelas tidak mampu membaca CV calon menterinya dengan baik, pengalaman dan kemampuannya jelas masih jauh dari yang diharapkan. Responsenya terhadap Covid19 menunjukkan jeleknya pemahaman ybs. terhadap ancaman global.

 Situs Resmi WHO ttg Covid19 jelas telah memuat segala macam referensi ttg Novel Coronavirus ini sejak Desember 2019, termasuk mengenai bagaimana mengukur kesiapan suatu negara untuk kasus ini, tapi mengapa Indonesia tidak siap? tugas Kemenkes hanya tinggal Copas dan terjemahkan ke Bahasa Indonesia, dan sebarluaskan. bahkan sekarang Situs Resmi WHO ttg Covid19 telah memuat terjemahan Bahasa Indonesia untuk beberapa dokumen. 

Tapi Indonesia terlalu terlambat, kita terlalu fokus pada pertumbuhan ekonomi. Jokowi tidak mau tingkat pertumbuhan ekonominya terganggu, dan menteri2nya tidak ada yang berani buka suara atau bahkan tidak mengetahui bahaya di depan pintu.

- Jokowi terpertlalu Angakatan Darat (AD) centris. Berapa banyak Menteri Jokowi yang adalah jendral AD? Selain Menkes yang adalah jendral AD (mantan direktur RSPAD), ada Menag yang juga jendral AD, Prabowo (menhan), selain Moeldoko dan Luhut Panjaitan. Jokowi lupa bahwa AD telah gagal memimpin Indonesia selama 32 tahun.Kasus Covid19 membuktikan bahwa mereka butuh waktu yang sangat lama untuk memahami apa itu ancaman global pandemi.

- Sinergi Pusat dan Daerah yagn buruk.
Pernahkah anda mengetahui suatu program di Indonesia yagn dibuat dengan sinergi antara pusat dan daerah? Berdasarkan pengetahuan saya, itu jarang sekali terjadi. Anggaran Pusat (APBN) habis dikerjakan oleh project2 kementrian dan APBD habis dikerjakan oleh project2 kepala dinas. Jadi bagaimana kita mau mengharapkan bahwa saat Covid19 melanda ada sinergi yang baik antara Pusat dan Daerah, jika selama ini saja mereka belum benar2 bersinergi?

- masih terlalu banyak lagi hal yang bisa dikritik untuk saat ini.








anasabila
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 25 lainnya memberi reputasi
22
5.4K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.7KThread40.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.